Dalam buku dasar standarisasi profesi konseling yang dikeluarkan Depdikbud 2004: 16, disebutkan bahwa tugas dan kegiatan tenaga profesi
konseling meliputi yaitu tugas pokok, tugas kegiatan pengelolaan, tugas kolaborasi profesional, dan tugas keorganisasian.
a. Tugas pokok profesional, yaitu tugas dalam melaksanakan pelayanan
bimbingan dan konseling yang mendukung terlaksnanya fungsi-fungsi bimbingan dan konseling.
b. Tugas yang berkaitan dengan manajerial pengelolaan, yaitu tugas-tugas
konselor dalam mengelola bimbingan dan konseling di sekolah. Tugas ini dimulai dari penyusunan perencanaan program, pelaksanaan program-
program yang direncanakan, evaluasi hasil dan proses layanan, kegiatan tindak lanjut serta pelaporan
c. Tugas yang berkaitan dengan administrasi, yang idimaksudkan disini
adalah tugas konselor untuk menyusun administrasi bimbingan dan konseling.
d. Tugas yang berkaitan dengan organisasi profesi, yaitu tugas konselor
untuk ikut serta mengembangkan bimbingan dan konseling di sekolah dan dimasyarakat melalui partisipasi aktif dalam organisasi profesinya.
2.4.4 Pentingnya Persepsi Guru Bidang Studi Terhadap Kinerja Konselor
Persepsi guru bidang studi terhadap pelayanan bimbingan dan konseling sangatlah penting bagi seorang konselor, karena seorang guru bidang studi dapat
memberikan pemahaman dan penilaian tentang pelayanan bimbingan dan
konseling yang dilaksanankan di sekolah. Sehingga dapat terjalin kerja sama antara guru bidang studi dengan konselor sekolah atau guru pembimbing dalam
menghadapi permasalahan –permasalahan yang terjadi atau yang dialami oleh
siswa. Dengan demikian persepsi guru bidang studi dalam menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangatlah diperlukan.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa persepsi setiap guru bidang studi terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah berbeda
– beda, ada persepsi positif maupun negatif. Persepsi positif guru bidang studi terhadap
pelayanan bimbingan dan konseling merupakan suatu penilaian yang di berikan oleh seorang guru bidang studi terhadap pelayanan bimbingan dan konseling
dengan menilai sisi baik dari konselor sekolah tersebut, yaitu misalnya seorang guru bidang studi menilai bahwa konselor di sekolah sangat membantu guru
bidang studi dalam mengetahui tugas perkembangan peserta didiknya, kemudian selain itu pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah juga membantu guru
bidang studi mengentaskan permasalahan siswa yang sedang atau sering dihadapi siswa, misalnya siswa bermasalah dengan belajar. Selain persepsi positif dari guru
bidang studi terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, juga sebaliknya sering muncul persepsi yang negatif dari guru terhadap konselor di
sekolah, sebab dari persepsi negatif yang muncul biasanya seorang guru bidang studi kurang memahami apa tugas dan peran dari seorang guru pembimbing atau
konselor sekolah itu sendiri yang terkadang menyalah gunakan tugas dan peranan konselor sekolah, sehingga menimbulkan kesalahpahaman antara guru bidang
studi dengan guru pembimbing.
2.5 Kesalahpahaman 2.5.1 Pengertian Kesalahpahaman