Bentuk – Bentuk Promosi Perpustakaan

memberikan informasi mengenai perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki. Adapun beberapa informasi yang penting dan dapat dimasukan dalam brosur, yaitu : a. Petunjuk umum tentang perpustakaan b. Informasi mengenai koleksi perpustakaan c. Daftar bacaan yang menarik d. Petunjuk subjek – subjek tertentu e. Informasi jenis layanan perpustakaan. 46 2 Map khusus perpustakaan Map khusus perpustakaan dicetak dengan menggunakan logo perpustakaan, dirancang berbeda dangan map – map yang yang biasanya. Biasanya didalam map sudah ada beberapa media promosi yang lain seperti, brosur, pembatas buku dan sebagainya. Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas menjadi satu paket dan diberikan kepada orang – orang tertentu. 47 3 Poster Poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau A2 yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang disajikan secara menarik dengan huruf – huruf besar. 48 Poster digunakan untuk memperkenalkan layanan baru suatu kegiatan atau 46 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan Jakarta: Universitas Terbuka, 1996 , h.72. 47 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h.80. 48 Ibid. h.80. sekedar menekankan dan menonjolkan layanan lama, mensegarkan kembali agar pengguna dapat lebih tertarik lagi untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Langkah – langkah yang harus diperhatikan dalam membuat poster adalah : 1 Menentukan tema dan kata – kata poster 2 Merancang poster 3 Memperbanyak dan memasang poster 4 Flyer Flyer terdiri dari satu lembar kertas yang lebih kecil dari poster yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan dan hasil kreatif dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu, sarana ini sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi. 49 5 Newsletter Newsletter adalah media yang dapat digunakan untuk memberi informasi khusus kepasa sejumlah orangsecara teratur beruta berita singkat yang ditulis dengan gaya yang tidak formal. Hal – hal yang nyata seperti kertas dan percetakaan sudah barang tentu mempunyai pengaruh yang besar dalam media promosi. News letter sering juga disebut ‘majalah internal’ atau ‘home 49 Ibid, h.178. journal’. 50 News letter harus ringkas dan informasinya mesti dirasakan bermanfaat bagi orang – orang yang akan membacanya. Berisi informasi yang berubah – ubah sesuai dengan nomor penerbitan news letter, setidaknya memuat bagian – bagian tetap sebagai berikut : a. Bagian editorial. Bagian ini perlu memberikan informasi dan pandangan yang menarik dan penting tentang tujuan news letter, baik tujuan umum maupun tujuan khusus terbitan tertentu. b. Informasi ringkas tapi sangat rinci tentang layanan, kegiatan, buku, jurnal, majalah baru, fasilitas dan peraturan perpustakaan serta tentang perubahan staf dan tugasnya. c. Memberikan ilustrasi yang menarik, gambar – gambar dan kuis. Tulisan news letter yang baik dapat dilihat berdarsarkan beberapa ciri, yaitu : a. Spesifikasi. Maksudnya isi tulisan dari news letter harus pada inti masalahnya. b. Kompak. Informasi yang dimuat harus senada dan berkaitan. c. Menarik. Merangsang orang untuk melakukan sesuatu. 50 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan Jakarta: Universitas Terbuka, 1996 , h.89. 6 Pembatas buku Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk memberi tanda pembatas pada halaman – halaman sebuah buku. Pembuatan pembatas buku yang berlogo perpustakaan akan sangat mempengaruhi citra atau sosok perpustakaan di hati penggunaatau calon pengguna. 51 7 Buku panduan perpustakaan Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang diterbitkan oleh perpustakaanyang memuat informasi segala sesuatu mengenai perpustakaan. 52 Menurut Lasa untuk mempromosikan informasi, antara lain dengan pembuatan leaflet, penyebaran brosur, map kemasan khusus, papan nama, pertemuan ilmiah, pengelolaan, pameran buku, kunjungan dan promosi melalui homepage atau website di internet. 53 Homepage adalah halaman pertama dalam suatu sajian informasi. Adapun situs internet dan website sendiri adalah gabungan seluruh halaman website yang menyajikan suatu informasi utuh. Situs Web inilah yang sering digunakan oleh lembaga, perusahaan, produsen, yayasan, dan yang lainnya untuk mempromosikan produknya barang atau jasa kepada khalayak. Ada beberarapa bentuk promosi perpustakaan non cetak yaitu : 51 Ibid, h. 97. 52 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan Jakarta : Universitas Terbuka, 1996 , h. 100. 53 Lasa HS, 2005. Manajemen Perpustakaan Yogyakarta : Gama Media, 2005, h. 238-241 1 Internet Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas dan mendunia. Internet adalah hungan pemakai komputer dari suatu daerah ke daerah yang lain diseluruh dunia, dalam hitungan detik dapat mencapai informasi di tempat lain yang berjarak ribuan kilometer. Bahkan surat kabar, majalah dan buku tersedia di internet dalam bentuk elektronik. 54 Dalam kegiatan promosi, perpustakaan dapat memanfaatkan internet sebagai media promosi dengan menyediakan koleksi perpustakaan dalam bentuk elektronik, agar dapat diakses oleh masyarakat dimanapun dengan media internet. 2 Website Website bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah ‘situs web’. Website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok atau organisasi. 55 Website bisa dijadikan salah satu sarana dalam melakukan kegiatan promosi di perpustakaan. Perpustakaan bisa membuat website tentang informasi profil perpustakaan, sejarah perpustakaan, layanan perpustakaan, fasilitas dan lain sebagainya. 54 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h.5 55 http:id.m.wikipedia.orgwikisitus_web diakses 15 oktober 2014, wib 16.00 3 Memutar film atau video Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan termasuk salah satu cara yang baik dan tepat untuk mempromosikan perpustakaan terutama terhadap anak – anak. Karena dimasa kanak – kanak, mereka cerdas dalam menangkap visual, apalagi jika film atau video disajikan dengan menarik. Selain itu pemutaaran film atau video bisa disajikan kepada calon pengguna yang lain. Video seperti ini dapat disajikan pada rombongan tamu yang berkunjung ke perpustakaan. 56 Berbagai sarana yang digunakan dalam kegiatan promosi perpustakan dalam bentuk tercetak dianggap efektif, dalam pembuatan dan penyebarannya. Mencapai seluruh lapisan masyarakat. Keberadaannya dititik keramaian masyarakat, sehingga promosi dalam media tercetak dapat dibilang efektif. Selain promosi dalam media tercetak ada media lain yang cukup efektif dan murah yaitu media elektronik. Pembuatannya yang mudah serta penyebarannya yang sangat cepat dan langsung. Lebih efektif karena faktor teknologi pada masa ini yang telah mencapai seluruh lapisan masyarakat. 56 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen, h.128

C. Hambatan Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan tidak lepas dari berbagai masalah yang kadang menjadi penghambat atau kendala dalam pelaksanaannya. Kendala-kendala tersebut bisa berasal dari dalam perpustakaan maupun luar perpustakaan. Lebih jauh Qalyubi menyatakan kendala-kendala yang dihadapi oleh perpustakaan dalam melaksanakan promosi perpustakaan, yaitu: 1. Kendala dari dalam internal 1 Pengetahuan pustakawan tentang ilmu dan teknik pemasaran masih lemah 2 Pandangan tradisional terhadap perpustakaan yang melihat perpustakaan hanya sebagai sebuah gudang buku 3 Gedungfasilitas perpustakaan tidak memadai 4 Dana untuk membeli bahan pustaka dan membuka layananlayanan baru kurang memadai, dan 5 Apresiasi pustakawan terhadap pengguna perpustakaan lemah 2. Kendala dari luar eksternal 1 Komitmen dari pimpinan dalam mendukung terhadap eksistensi perpustakaan masih sangat kurang 2 Pengguna perpustakaan hanya bersifat sementara, kecuali yang terdapat pada jenis perpustakaan khusus dan perpustakaan umum. 3 Manajemen organisasi lemah 4 Budaya baca masyarakat dengan memanfaatkan perpustakaan sangat lemah. 57

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang promosi perpustakaan sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa, penulis memaparkan hasil dan metode yang telah dipakai oleh peneliti terdahulu. Eine Ayu Saraswati, dengan judul Manajemen Promosi Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Budaya. Penelitian ini menjelaskan penerapan manajemen promosi perpustakaan di Perpustakaan Diknas. Penilitian ini dibatasi pada peninjauan terhadap prosedur manajemen promosi PPN melalui pemberitaan di media masa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan manajemen promosi perpustakaan di Perpustakaan Diknas melalui pemberitaan di media masa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data melalui kajian pustaka. 58 Skripsi Nur Afifa Fauzia dengan judul Promosi Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Umum Daerah Propinsi DKI Jakarta. Penelitian ini membahas tentang kegiatan promosi di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan 57 Qalyubi dkk, Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi Yogyakarta: IAIN SUKA, 2007, h, 263 – 264 58 Eine Ayu Sarawati, Manajemen Promosi Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Diknas, Skripsi S1 Universitas Indonesia Depok: Fak. Ilmu Pengetahuan Budaya, 2007, h. 14 Umum Daerah dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi di Perpustakaan Umum Daerah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kajian pustaka. Hasil penelitian didapatkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta adalah dengan membuat papan penunjuk, running text, melakukan kerja sama, menerima kunjungan, melalui pelayanan, mengikuti pameran, mengadakan lomba, bedah buku, pemilihan abang none buku, kegiatan hari anak jakarta membaca, pemuatan berita di media masa cetak, peliputan profil disebuah stasiun tv. Faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi Perpustakaan Umum Daerah adalah dana, staf perpustakaan, gedung, pasar dan perhatian Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. 59 Helmita Raharjo Universitas Negeri Jakarta, Junaida Universitas Sumatera Utara, Lastri Universitas Indonesia, Nur Afifa Fauzia Universitas Indonesia. Kesimpulan dari penelitian Lastri dengan judul Promosi Layanan Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakartadidaptkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan dengan membuat brosur, pamflet dan media tercetak lainnya, dengan melakukan kerjasama dengan kecamatan dan kelurahan setempat. Selain perpustakaan keliling belum melaksanakan promosi media elektronik, dengan mengalami kendala dari fasilitas elektronik disana. Oleh karena itu untuk meningkatkan koleksi atau jasa yang disediakan perpustakaan memerlukan sebuah jaringan 59 Nur Afifa Fauzia, Promosi Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Umum Daerah Propinsi DKI Jakarta, Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Fak. Adab dan Humaniora, 2007, h.viii kerjasama dengan perpustakaan lain sehingga dapat saling membantu dalam memenuhi kebutuhan pemakainya. 60 Dalam skripsi Siti Maisyaroh dengan judul, Kegiatan Promosi Taman Bacaan TBM di Depok : Studi Kasus TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi. Penelitian ini membahas tentang kegiatan promosi Taman Bacaan Masyarakat Alfabet dan Bina Kreasi di Depok. Tujuan penelitian adalah mengetahui kegiatan promosi dalam mempromosikan jasa dan layanan TBM Alfabet dan Bina Kreasi serta memahami faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Tenik pengumpulan data berasal dari observasi, wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi telah melakukan bauran promosi periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, publikasi dan pemasaran media interaktif. Dana, SDM dan koleksi merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi. 61 Aisha Rachman dengan judul Skripsi, Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakarta Selatan. Peneletian ini membahas mengenai evaluasi kegiatan promosi KPAK Jakarta Selatan melalui opini pengguna dan pustakawan. Permasalahan ini adalah opini pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan promosi yang sudah dilakukan KPAK Jakarta Selatan. Penelitian ini bertuaun untuk mengetahui kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan serta memahami 60 Lastri, Promosi Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi S1 Universitas Indonesia Depok: Fak. Sastra UI, 1995, h. 12 61 Siti Maisyaroh, Kegiatan Promosi Taman Bacaan Masyarakat TBM di Depok : Studi Kasus TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi, Skripsi S1 Universitas Indonesia Depok: Fak. Ilmu Pengetahuan Budaya, 2009, h. xii