Penyimpangan atau Nonkonfromitas Kerangka Teori .1 Interaksionisme Simbolik

26 selain dengan membangun hubungan dengan individu lain melalui interaksi. Definisi singkat dari ke tiga ide dasar dari interaksi simbolik, antara lain: 1. Pikiran Mind adalah kemampuan untuk menggunakan simbol yang mempunyai makna sosial yang sama, dimana tiap individu harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain, 2. Diri Self adalah kemampuan untuk merefleksikan diri tiap individu dari penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain, dan teori interaksionisme simbolis adalah salah satu cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan tentang diri sendiri the-self dan dunia luarnya, dan 3. Masyarakat Society adalah jejaring hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya.

I.6.2 Penyimpangan atau Nonkonfromitas

Penyimpangan mengacu pada perilaku, cara-cara bertindak, sikap, keyakinan, dan gaya yang melanggar norma-norma, aturan, etika dan harapan masyarakat. Masyarakat telah berusaha agar setiap anggota masyarakatnya berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat, namun dalam tiap masyarakat ditemukan adanya anggota masyarakat melakukan penyimpangan atau nonkonformitas. Menurut para ahli sosiologi, penyimpangan bukan sesuatu yang melekat pada bentuk perilaku tertentu, melainkan diberi ciri melalui defenisi sosial. Defenisi tersebut dapat bersumber pada kelompok yang berkuasa dalam masyarakat atau pun masyarakat umum. Untuk menjelaskan penentuan penyimpangan melalui defenisi Universitas Sumatera Utara 27 sosial dalam dilihat dari siyuasi-situasinya, dimana tercela tidaknya suatu perbuatan tidak melekat pada perbuatan itu sendiri, melainkan tergantung pada defenisi sosial. Contohnya, seseorang laki-laki dianggap melakukan penyimpangan bilamana ia datang ke pesta ulang tahun dengan memakai baju renang, sedangkan busana demikian dianggap wajar dipakai di kolam renang tetapi ketia pesta ulang tahunnya di bertema renang dan diadakan di kolam renang atau tempat yang banyak airnya maka laki-laki tersebut dianggap tidak menyimpang. Sama hal nya terkait dengan penelitian yang akan diteliti, yaitu sebuah pernikahan dianggap tidak menyimpang bila pernikahan ini dilakukan dengan izin dan restu dari orang tua ke dua belah pihak tetapi pernikahan dianggap menyimpang apabila pernikahan tersebut dilakukan tanpa mendapat restu dari orang tua, dimana terjadi karena tindakan individu itu dianggap tidak sesuai dengan harapan dari kelompok atau masyarakat di sekitarnya. Merton mengindentifikasi lima tipe cara adaptasi individu terhadap situasi tertentu, dimana tiga dari lima perilaku peran dalam menghadapi situasi tersebut merupakan perilaku menyimpang, yaitu: 1. Inovasi atau innovation merupakan cara dimana perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat harapan tetapi memakai cara yang dilarang atau tidak dibenarkan oleh masyarakat. 2. Ritualisme merupakan kebalikan dari inovasi dimana perilaku tidak mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat harapan tetapi memakai cara yang dibenarkan oleh masyarakat secara adat. 3. Retreatisme merupakan perilaku tidak mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat harapan dan juga memakai cara yang dilarang atau tidak dibenarkan oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA