4.2.2. Analisis Spektrum Massa Minyak Atsiri Bunga Kemangi
1. Puncak dengan RT 11,924 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C
10
H
16
. Data spectrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 154 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me136, 121, 107, 93, 71, 69, 41. Dengan
membandingkan spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library wiley, yang lebih mendekati adalah golongan monoterpen yaitu alpha terpinolene sebanyak 2,32
dengan spektrum gambar 4.4. Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa alpha terpinolene tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.5.
a.
b.
Gambar 4.4. Spektrum massa senyawa alpha Terpinolene dengan RT 11,924 Keterangan
a. Senyawa alpha Terpinolene dari Sampel b. Standart Library Wiley
Universitas Sumatera Utara
H
3
C
c
CH
3
CH
3 + e
-2 e C
CH
3
CH
3
CH
3 me = 136
CH
3
c CH
3 H
3
C me = 121
-CH
2 =
CH
2
H
3
C CH
3 me = 93
C C
8
H
9
C
10
H
16
C
9
H
13
Gambar 4.5.Pola Fragmentasi Senyawa
α
-terpinolene
2. Puncak dengan RT 16,152 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C
10
H
18
O. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 154 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 136, 121, 111, 93, 70, 69, 53, 41. Dengan
membandingkan spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library wiley, yang lebih mendekati adalah golongan monoterpen yaitu nerol sebanyak 2,75 dengan
spectrum gambar 4.6. Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Nerol tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.7
Universitas Sumatera Utara
a.
b
Gambar 4.6 Senyawa Nerol dari sampel dengan RT 16,152 Keterangan
a. nerol dari sampel b. Standart Library wiley
Universitas Sumatera Utara
CH
3
OH
CH
3
+ e
H
2
O
CH
3
OH
-2 e
me = 136
me = 41 me = 154
C
3
H
7
me = 93
C
4
H
4
CH
2
CH
2
CH C
10
H
18
C
10
H
16
C
7
H
12
C
3
H
5
Gambar 4.7. Pola Fragmentasi Senyawa Nerol 3. Puncak dengan RT 16,594 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul
C
10
H
16
O . Data spectrum menunjukkan pucak ion molekul pada me 152 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 152, 137, 119, 109, 84, 83, 69, 53, 41 Dengan
membandingkan data spectrum yang diperoleh dengan data spectrum library yang lebih mendekati adalah golongan seskuiterpen yaitu Z-Citral sebanyak 17,76
dengan spectrum gambar 4.8. Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Z-Citral tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.9.
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Gambar 4.8. Spektrum massa senyawa Z-Citral dengan RT 16,594 Keterangan
a. Senyawa Z-Citral dari Sampel b. Standart Library Wiley
Universitas Sumatera Utara
C H
3
C CH
CH
2
CH
2
CH
3
C C
C CH
3
O H
H
+ e - 2 e
me = 137 - . C
3
H
7
CH HC
C
C
H C
CH
2
CH
3
me = 109 . CH
3 -
C
CH CH
CH
2
CH CH
O
me = 69 - CH
2
CH
2
CH C
O
me = 41
H CH
2
CH
2
CH C
CH
3
CH
3
C C
C O
H H
CH
3
C
9
H
13
O
C
7
H
9
O
C
4
H
5
O C
2
HO O
Gambar 4.9. Pola Fragmentasi Senyawa Z-Citral 4. Puncak dengan RT 17,514 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul
C
10
H
16
O . Data spectrum menunjukkan pucak ion molekul pada me 152 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 137, 123,109, 84, 83, 69, 53, 41. Dengan
membandingkan data spectrum yang diperoleh dengan data spectrum library yang lebih mendekati adalah golongan seskuiterpen yaitu 2,6 oktadienal sebanyak 21,10
dengan spectrum gambar 4.10. Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa 2,6 Oktadienal tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.11.
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Gambar 4.10. Senyawa 2,6 Oktadienal dari sampel dengan RT 21,10 Keterangan a. Senyawa 2,6 Oktadienal dari sampel
b. Standart Library wiley
Universitas Sumatera Utara
C O
H
+
C O
H
me = 123
-C
3
H
4
+
C O
H
me = 83 + e
- 2 e
O C
H
me= 152
C
10
H
16
O
C
8
H
11
O
CH
3
- CH
2
C
5
H
8
O
Gambar 4.11. Pola Fragmentasi Senyawa 2,6 oktadienal
5. Puncak dengan RT 20,107 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C
10
H
12
O
2
. Data spectrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me149, 131, 121, 103, 91, 77, 65, 55, 39 . Dengan
membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library yang lebih mendekati adalah golongan monoterpen yaitu eugenol sebanyak 8,24 dengan
spectrum gambar 4.12. Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa eugenol tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.13.
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Gambar 4.12. Senyawa Eugenol pada sampel dengan RT 20,107 Keterangan
a. Senyawa Eugenol dari sampel b. Standart Library wiley
Universitas Sumatera Utara
CH
3
HO CH
2
CH CH
2
- 2 e O
CH
3
CH
2
CH CH
2
OH me = 164
CH
3
CH
2
CH
CH
2
OH
me = 149 -H
2
O CH
CH CH
2
me = 131 - CO
O
CH CH
CH
2
me = 103 -C
2
H
2
me 77
o
+ e
O C
10
H
12
O
2
C
9
H
9
O
2
C
9
H
7
O
C
8
H
7
C
6
H
5
Gambar 4.13. Pola Fragmentasi Senyawa Eugenol 6. Puncak dengan RT 22,048 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul
C
15
H
24
. Data spectrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 189, 175,161,147, 133, 119, 105, 93, 79, 69,
55, 41. Data membandingkan data spectrum yang diperoleh dengan data spectrum library yang lebih mendekati adalah golongan seskuiterpen yaitu trans caryophyllene
sebanyak 28,75 dengan spectrum gambar 4.14. Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa trans caryophyllene tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.15.
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Gambar 4.14. Senyawa trans caryophilen pada sampel dengan RT 22,048 Keterangan
a. Senyawa Trans-caryophilen dari sampel b. Standart Library wiley
Universitas Sumatera Utara
H
3
C CH3
CH
2
CH
3
+ e -2 e
CH
2
H
3
C
H
3
C CH
3
CH
3
H
3
C H
3
C CH
2
me = 93 C
7
H
9
C
2
H
4
me = 161
CH
2
H
2
C C
5
H
8
me = 204
me = 189
H
3
C CH
3
C
15
H
24
C
12
H
27
C
14
H
21
Gambar 4.15. Pola Fragmentasi senyawa Trans-caryophyllene
7. Puncak dengan RT 23,642 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C
15
H
24
. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 161, 147, 133,119, 105, 91, 79, 67, 55, 41. Data
membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library yang lebih mendekati adalah golongan seskuiterpen yaitu Germacrene sebanyak 2,25
dengan spectrum gambar 4.16. Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Germacrene tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.17.
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Gambar 4.16. Senyawa Germacrene pada sampel dengan RT 22,914 Keterangan
a. Senyawa Germacrene sample b.Standart Library wiley
Universitas Sumatera Utara
CH
3
CH
3
H
3
C
H
2
C
+ e -2e
CH
3
CH
3
H
3
C H
2
C
+
- CH
2
-CH
2
-CH
3
CH
3
H
3
C H
2
C
+
CH
2
=CHCH
2
CH
3
CH
2
CH
3
+ +
-
+
-
C HC
CH CH CH
me= 204 C
15
H
24
me= 161 C
12
H
17
me= 105 C
8
H
9
me= 79 C
6
H
7
C
3
H
5
me = 41
Gambar 4.17. Pola Fragmentasi senyawa Germacrene
Universitas Sumatera Utara
8. Puncak dengan RT 25,122 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C
15
H
24
. Data spectrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 189, 161, 147, 135, 121, 107, 93, 80, 67, 55,
41. Data membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektum library yang lebih mendekati adalah golongan seskuiterpen yaitu beta-Selinene sebanyak
2,25 dengan spectrum gambar 4.18. Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa beta- Selinene tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.19.
a.
b.
Gambar 4.18 Senyawa Beta selinene dari sampel dengan RT 23,642 Keterangan
a. Senyawa Beta selinene dari sampel b.Standart library wiley
Universitas Sumatera Utara
CH
3
H
2
C CH
3
CH
2
+ e -2e
C
CH
3
CH
2
CH
2
CH
2
me = 204 H
-CH
2
H C
CH
3
H
2
C
CH
3
me = 189
CH
3
C H
2
C CH
3
me =161
CH
3
C
2
H
2
CH
3
C
2
H
2
CH
2
CH
CH
2
me = 41 me = 67
me = 93 C
2
H
8
C
3
H
4
C
15
H
24
C
14
H
22
C
12
H
17
C
7
H
12
C
5
H
7
C
3
H
5
C
Gambar 4.19 Pola Fragmentasi senyawa beta selinene
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Uji Aktivitas Antioksidan Bunga Kemangi