8
Persamaan umumnya digunakan untuk memperkirakan penggunaan energi basal
Basal Energi Expenditure
-BEE. Sejumlah faktor, seperti aktivitas, penyakit, cedera, demam, infeksi, pemasukan makanan, dan kelaparan dapat mengakibatkan
BEE. Kebutuhan dihitung berdasarkan berat badan dan usia. Kebuthan energi juga dapat diperkirakan dengan mengukur konsumsi energi dan produksi karbon dioksida
dengan alat-alat pedati pengukuran metabolisme. Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap dengan asupan kalori makanan, maka berat badan tidak
berubah. Jika pemasukan kalori melebihi kebutuhan energi, maka berat badan seseorang akan menambah. Ketika pemasukan kalori gagal untuk memenuhi
kebutuhan energi, maka seseorang akan kehilangan berat badan. Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh Potter Perry, 2006.
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi Hidayat, 2008. 1. Riwayat Diet dan Kesehatan
Selain riwayat keperawatan yang umum, perawat memperoleh riwayat khusus diet yang lebih untuk mengkaji kebutuhan nutrisi aktual atau potensial. Riwayat diet
berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan cairan klien, sebaik informasi tentang pilihan alergi, masalah, dan area yang berhubungan lainnya, seperti
kemampuan klien untuk memperoleh makanan. Selama mengkaji riwayat keperawatan perawat juga menggabungkan informasi tentang tingkat aktivitas
9
klien untuk menentukan kebutuhan energi dan membandingkannya dengan asupan makanan. Untuk mengumpulkan pengkajian bahan makanan termasuk catatan
makanan dalam 24 jam dan pertanyaan frekuensi makanan yang membantu untuk menyusun pola makanan sepanjang waktu. Ahli nutrisi adalah salah satu sumber
berharga bagi perawat dalam merencanakan dan memperoleh riwayat diet. 2. Kemampuan Makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi. 4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas 6. Pengonsumsian obat
7. Pengukuran Fisik dan Antropometrik
Antropomentrik
adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh pembagian khusus tubuh. Pengukuran tinggi dan berat badan klien harus diperoleh
ketika masuk rumah sakit atau lingkungan pelayanan kesehatan apapun. Apabila memungkinkan, klien harus ditimbang pada waktu yang sama setiap hari, pada
skala yang sama setiap hari, pada skalayang sama, dan pakaian atau linen yang sama. Tinggi dan berat badan klien dapat dibandingkan dengan standard hubungan
tinggi-berat badan. Perubahan berat badan yang terakhir harus didokumentasikan. Jika tinggi badan tidak dapat diukur dengan klien berdiri, rentang lengan, atau
10
jarak dari ujung jari ke ujung jari dengan lengan diulurkan penuh pada tingkat bahu, kurang lebih ketinggian untuk orang dewasa.
8. Tes Laboratorium Tidak satu pun tes laboratorium atau biokimia adalah diagnostik untuk malnutrisi.
Tes-tes dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan, fungsi hati, fungsi ginjal, dan adanya penyakit. Tes laboratorium biasanya digunakan untuk
mempelajari status nutrisi termasuk ukuran protein plasma seperti albumin, transferin, retinol yang mengikat protein, total kapisitas ikatan zat besi, dan
haemoglobin. Waktu respons untuk perubahan dalam protein-protein ini sebagai hasil jarak pemberian makan dari jam hingga ke minggu. Kebanyakan protein
plasma memiliki waktu paruh 7 hari dan tidak akan merefleksikan perubahan
kurang dari seminggu. Tes-tes lain digunakan untuk menentukan status nutrisi termasuk ukuran imunitas, seperti penundaan sensitivitas kutaneus, dan ukuran
metabolisme protein, seperti studi 24 jam nitrogen urea urin dan keseimbangan nitrogen.
9. Observasi Klinis Observasi klinis dapat menjadi aspek terpenting diantara pengkajian nutrisi.
Seperti pada bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat mengobservasi klien tanda-tanda perubahan nutrisi. Karena nutrisi yang tidak tepat mempengaruhi
semua sistem tubuh, petunjuk malnutrisi dapat diobservasi selama pengkajian fisik. Ketika pengkajian fisik sistem tubuh yang umum selesai, perawat dapat
kembali memeriksa area yang berhubungan untuk mengevaluasi status nutrisi
11
klien. Tanda-tanda klinis status nutrisi memberikan pedoman untuk observasi selama pengkajian
2. Diagnosa