1.4.2. Kerangka Teori
Landasan teori sebagai acuan pendekatan yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis, yang
secara spesifik digunakan pendekatan sosiologis sastra dan semiotik.
Sosiologi adalah konsepsi mengenai hubungan timbal balik dan hubungan yang tak terpisahkan antara manusia dan masyarakat. Dimulai
dari perkembangan manusia sejak lahir, pada waktu manusia berada dalam dominan kelompok utama prime group yang ditandai dengan saling kenal
antara warga serta kerja sama yang erat yaitu peleburan individu dengan kelompok Horton dalam Soerjono 2007:352. Sedangkan pendekatan terhadap
sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan itu disebut sosiologi sastra dengan menggunakan analisis teks untuk mengetahui strukturnya, untuk
kemudian dipergunakan memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang di luar sastra Damono, 2003:3. Pradopo 1993:34 menyatakan bahwa tujuan studi
sosiologis dalam kesusastraan adalah untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai hubungan antara pengarang, karya sastra, dan masyarakat.
Penelitian karya sastra dengan pendekatan semiotik tidak terlepas dari cara pembaca dalam menangkap maksud si pengarang, dan menterjemahkan isinya
sebagai suatu pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan dan lain-lain. Menurut Hoed dalam Nurgiyantoro 1998:40 berpendapat bahwa semiotika adalah ilmu
atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan dan
lain-lain. Selain itu teori Jabrohim 2001:71 menyatakan Semiotik semiotika
Universitas Sumatera Utara
adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda.
Dalam hal ini, penulis menganalisis kondisi sosiologis tokoh cosplayer dari manga “OTHELLO”, yang kemudian dihubungkan dengan pendekatan
semiotik untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda yang terdapat dalam manga ini.
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian