Perkembangan Teknologi Handphone GAMBARAN UMUM PRODUK

base station di New York. Untuk proyek tersebut Motorola bekerja sama dengan Bell Labs. Penemuan ini diklaim sebagai penemuan handphone pertama. Pada suatu pagi tepatnya tanggal 3 April 1973, Cooper, yang saat itu menjabat sebagai general manager pada divisi Communication Systems Motorola mempertunjukkan cara berkomunikasi aneh dari terminal telepon portable. Dia mencoba menggunakan telepon genggam tersebut sambil berjalan-jalan di berbagai lokasi di New York. Pada saat itu, pertama kalinya handphone ditampilkan dan digunakan di depan publik. Dalam pertunjukan itu, Cooper menggunakan telepon genggam seberat 800 gram atau sepuluh kali lipat dibandingkan rata-rata handphone yang beredar saat ini.

2.2. Perkembangan Teknologi Handphone

Teknologi handphone mulai digunakan pada tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas traffic yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros. Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak mampu ditampung oleh generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G ini hanya mampu melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog yang pertama kali Universitas Sumatera Utara digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, maka tercipta suatu teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi digital. Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS- 136 TDMA dan PDC. Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps bit per second. Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps 5,6 kbps. Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. Karena pada 2G, satu frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access TDMA. Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM Global System for Mobile Communication, seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps. Pada tahun 1993, telah ada 36 jaringan GSM di 22 negara. Keunikan GSM dibanding generasi pertama adalah layanan SMS. SMS atau Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter. Jaringan GSM yang saat ini digunakan sudah memasuki fase 2. Sebagai penerus 2G, diciptakan generasi 2,5 G yang merupakan versi lebih baik dari generasi kedua. Generasi 2,5 G ini mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Teknologi yang terkenal dari generasi Universitas Sumatera Utara ini adalah GPRS General Packet Radio Service dan EDGE Enhanced Data rates for GSM Evolution. Setelah generasi 2,5 G ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada generasi berikutnya yang diprediksikan akan menjadi teknologi komunikasi seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan UMTS Universal Mobile Telecommunication System atau WCDMA Wideband – Coded Division Multiple Access. Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2 Mbps untuk aplikasi indoor. Selain itu, generasi ini dapat menyediakan layanan multimedia seperti internet, video streaming, dan lain-lain dengan lebih baik. Generasi ketiga ini menggunakan teknologi CDMA yang awalnya muncul dari teknologi militer Amerika Serikat dan dikhususkan pada standar IS-95. Teknologi CDMA membuat kapasitas suatu sel menjadi lebih besar dibanding sistem GSM karena pada sistem CDMA, setiap panggilan komunikasi memiliki kode-kode tertentu sehingga memungkinkan banyak pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa terjadinya gangguan interferensi dan cross talk. Sumber radio dalam hal ini adalah frekuensi dan time slot yang disediakan untuk tiap sel. Sistem komunikasi wireless berbasis CDMA pertama kali digunakan pada tahun 1995 dan sampai sekarang, CDMA merupakan saingan utama dari sistem GSM di banyak negara. Kelebihan utama yang dimiliki generasi ketiga adalah kemampuan transfer data yang cepat atau memiliki bit rate yang tinggi. Tingginya bit rate yang dimiliki menyebabkan banyak operator CDMA dapat menyediakan berbagai aplikasi multimedia yang Universitas Sumatera Utara lebih baik dan bervariasi, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Dalam jangka panjang, CDMA dan teknologi-teknologi lainnya seperti GSM akan dibandingkan berdasarkan pada biaya total per pelanggan dari jaringan infrastruktur dan harga pesawat telepon. Dengan 3G, komunikasi murah dan berkualitas menjadi impian seluruh pengguna telepon seluler.

2.3. Perkembangan Handphone di Indonesia