dianjurkan supaya dilakukan oleh emiten. Dikatakan bahwa emiten harus membuat sahamnya likuid.
120
B. Peluang dan Risiko Investasi Saham
Membeli atau memiliki saham tidak ubahnya seperti menabung atau cara berinvestasi lainnya. Pilihan investasi terhadap saham tergantung pada
kemampuannya memberikan imbalan. Kalau sekarang deposito memberikan imbalan atau suku bunga 6
121
, tentu kita akan bersedia membeli saham tersebut jika saham itu mampu memberikan imbalan jauh lebih besar dari 6. Jadi, umumnya orang
memilih saham karena potensi imbalannya jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan jenis investasi lain. Kelebihan memiliki saham adalah kemampuannya
memberikan keuntungan yang tinggi. Keuntungan tinggi biasanya sangat bergantung kepada perkembangan perusahaan penerbitnya. Bila perusahaan penerbit mampu
menghasilkan laba yang besar, ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar juga. Karena bisa diharapkan, sebagian laba yang
besar itu akan dibagi kepada pemegang saham dibayarkan sebagai dividen.
122
Selain mendapat penghasilan dari dividen, ada kemungkinan juga, pemilik saham mendapatkan penghasilan dari capital gain. Capital gain merupakan kelebihan
nilai harga jual di atas nilai harga beli. Misalnya, Aming membeli 1.000 lembar saham PT X di pasar perdana pasar saat saham belum dicatatkandiperdagangkan di
120
Ibid.
121
Peraturan BI tentang Suku bunga
122
Dikutip dari www.detikfinance.com, Op. Cit., hal. 4
Mukhti : Perlindungan Hukum Bagi Investor Publik Dalam Penghapusan Pencatatan Delisting Saham Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
bursa efek dengan harga Rp 100,00 per lembar. Kemudian, Aming menjual saham PT X itu seharga Rp 120,00 sehari setelah saham PT X diperdagangkan di bursa
pasar sekunder. Dalam keadaan ini, Aming mendapat capital gain Rp. 20.000,00 Rp 20 per saham atau 120-100 x 1000 lembar saham.
123
Agar kita mendapat capital gain jelas harus bisa melakukan penjualan saham di atas harga belinya.
Persoalannya adalah kapan seseorang bisa membeli saham di harga yang rendah, dan kemudian menjualnya di harga yang lebih tinggi.
Berinvestasi di saham mengandung risiko yang cukup tinggi karena pemodal bisa kehilangan semua modal yang telah diinvestasikannya. Hal ini dapat terjadi
apabila perusahaan penerbit sahamnya bangkrut pailit. Jika suatu perusahaan publik dilikuidasi karena bangkrut, hak klaim dari pemegang saham ada pada prioritas yang
paling akhir. Pemegang saham mendapat bagian kekayaan perusahaan yang dilikuidasi, setelah semua kewajiban perusahaan tersebut dilunasi.
Risiko lain adalah risiko delisting. Suatu saham mengalami delisting jika saham tersebut dikeluarkan dari bursa. Dengan kata lain tidak diperdagangkan lagi di
bursa efek. Delisting dapat terjadi misalnya karena permohonan emiten yang bersangkutan voluntary delisting atau dihapus pencatatan sahamnya oleh bursa
sesuai dengan peraturan bursa.
123
Ibid., hal. 5
Mukhti : Perlindungan Hukum Bagi Investor Publik Dalam Penghapusan Pencatatan Delisting Saham Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Secara normal, artinya di luar kepailitan dan delisting, risiko potensial yang akan dihadapi pemodal hanya dua, yaitu tidak menerima pembayaran dividen dan
menderita capital loss.
124
Kalau ingin mendapatkan dividen, kita biasanya harus bersedia menahan atau memegang saham yang kita beli dalam waktu yang relatif
lama, paling tidak satu tahun. Namun, bisa juga tidak perlu terlalu lama menahan saham. Hal ini dapat terjadi apabila kita melakukan pembelian saham menjelang
emiten membayar dividen pada masa cum dividen.
Setiap tahun, emiten wajib menerbitkan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, terlihat keuntungan atau kerugian perusahaan pada tahun bersangkutan.
Jika mengalami keuntungan, laba ini akan dibagi dua. Sebagian dibagikan sebagai dividen, yang merupakan penghasilan pemegang saham. Sedangkan yang lainnya
merupakan laba ditahan, yang digunakan untuk pengembangan usaha. Proporsi pembagian laba ditahan dan dividen ini tergantung keputusan rapat umum pemegang
saham RUPS.
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang tinggi perusahaan membutuhkan sejumlah investasi besar. Hal ini jelas akan memengaruhi keputusan pembayaran
dividen. Sehingga, proporsi dividen yang dibayarkan akan lebih kecil dari proporsi laba yang ditahan. Namun, sepanjang penggunaan laba ditahan tersebut memang
benar untuk keperluan investasi yang menguntungkan buat perusahaan, investor tidak perlu khawatir karena perusahaan tersebut memiliki prospek sangat cerah dan dapat
124
Ibid., hal. 5-6
Mukhti : Perlindungan Hukum Bagi Investor Publik Dalam Penghapusan Pencatatan Delisting Saham Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
menghasilkan keuntungan besar. Biasanya akan terefleksikan dalam harga saham. Harga saham tersebut akan mengalami kenaikan. Investor yang memiliki saham itu
dapat memperoleh keuntungan capital gain. Sehingga, walaupun dividen yang kita terima tidaklah besar, namun kita memperoleh capital gain.
125
C. Kendala-Kendala Bapepam Dalam Perlindungan Hukum Bagi Investor Publik