2.2.1. Kompartemen Cairan Tubuh
Cairan dalam tubuh dibagi dalam dua kompartemen utama yaitu cairan ekstrasel dan cairan intrasel. Cairan ekstrasel dibagi lagi menjadi
plasma intravaskular dan cairan interstitialekstravaskular. Plasma merupakan bagian nonseluler dari darah, yang terus menerus mengalami
pertukaran dengan cairan interstisial melalui pori-pori membrane kapiler, sehingga cairan ekstrasel bercampur secara konstan dan cairan plasma
dan interstisial memiliki komposisi yang hampir sama kecuali protein yang terutama berada diintravaskular
16
Tabel.II. Volume Kompartemen Cairan Tubuh
dikutip dari 3
Jenis Cairan dari BB
Volume untuk BB 70kgL Cairan
tubuh total
50-60 35-42
Cairan intraseluler
36 25
Cairan ekstraseluler
24 14
Plasma 4,5
3,15 Cairan
interstisial 11,5
8,05 Minor
compartment 8
5,6
2.2.2. Gangguan Keseimbangan Cairan
4 ,
18
Gangguan keseimbangan air adalah ketidak seimbangan antara cairan intraseluler dan ekstraseluler, ketidakseimbangan antara cairan
interstisial dan intravaskular. Ketidakseimbangan ini sangat dipengaruhi oleh osmolalitas atau oleh tekanan osmotik. Osmolalitas adalah
perbandingan antara jumlah solut dan air. Solut-solut yang mempengaruhi
Wika Hanida Lubis : Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hemodialisis Reguler, 2009
USU Repository © 2008
osmolalitas dalam tubuh adalah natrium, kalium, glukosa dan urea. Makin tinggi osmalalitas maka makin tinggi tekanan osmotik.
Dalam keadaan normal maka osmolalitas cairan intrasel adalah sama dengan osmolalitas cairan ekstrasel. Natrium, kalium, glukosa
bebas berpindah antar intersisium dan intravaskular plasma, namun albumin tetap berada di intravaskular sehingga albumin merupakan osmol
utama yang mempengaruhi tekanan osmotik di intravaskular. Berpindahnya cairan dari intravaskular ke intersisium atau sebaliknya
sangat dipengaruhi oleh kadar albumin dalam plasma.
2.2.3. Perubahan Hemodinamika Cairan Pada Pasien HD Reguler