Kurikulum Dokter Muslim FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29
“Berbicaralah dengan manusia sesuai dengan derajat akal mereka.”,
- Tidak memberikan nasihat maupun penjelasan yang prematur saat
masih mengumpulkan data dengan cara yang bijak dan santun. 3.
Memahami perspektif pasien -
Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu yang menyangkut penyakitnya dengan tetap mengajak pasien selalu
berpedoman kepada prinsip akidah dan ibadah bahwa semua kekuasaan adalah milik Allah dan manusia hanya mampu berusaha,
- Melakukan
eksplorasi terhadap
kepentingan pasien,
kekhawatirannya dan harapannya melalui pendekatan prinsip akidah dengan cara yang bijaksana,
- Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan emosi
pasien marah, takut, malu, sedih, bingung, euforia, maupun pasien dengan hambatan komunikasi misalnya bisu-tuli, gangguan psikis
dengan tetap berpedoman kepada prinsip akhlak mulia, -
Mampu merespon verbal maupun bahasa nonverbal dari pasien secara profesional dengan penuh kesabaran,
- Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan norma-norma
setempat untuk menetapkan dan mempertahankan terapi paripurna dan hubungan dokter pasien yang profesional dengan tetap
mengacu kepada realitas kemajemukan manusia yang harus didekati melalui prinsip akhlak mulia,
- Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti pasien
termasuk bahasa daerah setempat sesuai dengan umur, tingkat pendidikan
ketika menyampaikan
pertanyaan, meringkas
informasi, menjelaskan hasil diagnosis, pilihan penanganan dan prognosis serta mengaitkannya dengan ayat-ayat Al-Quran dan
mengutip hadist Rasul yang berkenaan serta kata-kata yang mengandung hikmah.
30
4. Memberi penjelasan dan informasi
- Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan
stres sebelum melakukan pemeriksaan fisik melalui pendekatan akidah dan akhlak,
- Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang mungkin
timbul selama pemeriksaan fisik atau tindakannya dan mengajak pasien untuk selalu bersabar serta meyakinkannya bahwa orang
yang sabar terhadap penyakitnya akan memperoleh ampunan Allah terhadap dosa-dosanya,
- Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap dan jujur tentang
tujuan, keperluan, manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan medis terapi, operasi, prognosis, rujukan sebelum dikerjakan
dengan cara yang lembut layyin, -
Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsulatasi, atau meganjurkan rujukan untuk permasalahan yang sulit dengan
menyatakan bahwa tidak semua gejala penyakit diketahui oleh seorang dokter,
- Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien
maupun keluarganya dengan meniatkannya sebagai bagian dari sedekah dan infaq ilmu,
- Memastikan mengkonfirmasikan bahwa informasi dan pilihan-
pilihan tindakan telah dipahami oleh pasien, -
Memberikan waktu yang cukup kepada pasien dengan cara yang ramah dan bijak untuk merenungkan kembali serta berkonsultasi
sebelum membuat persetujuan kalau perlu dengan melakukan zikir dan sholat istikharah terhadap pilihan-pilihan tindakan,
- Menyampaikan berita buruk secara profesional dengan menjunjung
tinggi etika kedokteran dengan selalu mengajak pasien beserta keluarganya untuk selalu melakukan pendekatan sejalan dengan
prinsip akidah dan akhlak,
31
- Memastikan kesinambungan pelayanan yang telah dibuat dan
disepakati sesuai dengan kemampuan pasien.
13