Struktur Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan

5.130 hektar. kemudian tahun 1973 kota Medan luasnya mengalami pertambahan lagi menjadi 26.510 hektar. 9 9 Pemerintah Kota Medan, Profil Kota Medan, Medan: Pemerintah Kota, 2004, hlm. 38

2.3 Struktur Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan

Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh pemerintah, setiap tahunnya, penduduk yang menempati kota Medan dominan masyarakat yang berusia antara 15-65 tahun. Pertambahan pada usia ini ditafsir sebagai masyarakat pendatang atau masyarakat karena proses urbanisasi dengan tujuan adalah untuk bekerja. Hal ini terjadi setelah dibuka perkebunan di Sumatera Timur yang wilayahnya termasuk Medan. Banyaknya etnis di nusantara, baik yang datang dari luar daerah Medan ke Medan untuk mencari pekerjaan atau menjadi buruh kebon di perkebunan yang dibuka oleh pengusaha asing di Indonesia. Banyak dari kelompok buruh ini menjadi menetap di wilayah Medan atau sekitarnya. Kelompok etnis yang menetap ini akan menjadi dasar-dasar dari pembentukan sistem sosial dan budaya di Medan. Sebab mereka datang kompleks dengan budaya yang mereka miliki. Sebelum merdeka, segala sistem yang berlaku di sekitar daerah kesultanan Medan pada umumnya terbentuk dari kebijakan kesultanan serta pemerintahan kolonial. Pada bagian administrasi masyarakat, kebijakan datang dari pemerintahan kolonial sedangkan kebijakan yang berhubungan dengan sistem sosial dan kemasyarakatan pada dasarnya dibentuk oleh kesultanan. Hal ini berlangsung hingga Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Universitas Sumatera Utara Kemerdekaan Indonesia memberikan dampak terhadap perubahan sistem sosial dan struktur masyarakat Medan. Hal ini berpengaruh terhadap sistem budaya Melayu yang sudah diingkari sebagai budaya kesultanan 10 Unsur budaya masyarakat Medan berasal dari inti sari budaya-budaya etnis yang ada di Indonesia, khususnya budaya etnis yang ada di Kota Medan. Unsur budaya tersebut merupakan penyesuaian dengan kaidah-kaidah peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada unsur budaya yang dominan dari kelompok masyarakat ataupun etnis tertentu, walaupun secara kuantitas adalah dominan di kota Medan. kepada sistem sosial budaya nasional. Sebelum Indonesia memperoleh kemerdekaan, dominasi dari budaya Melayu sangat besar sebagai tradisi yang disahkan di kesultanan Deli. Setelah kemerdekaan terdapat budaya baru di kota Medan yang merupakan budaya percampuran pluralis dari berbagai suku yang menempati kota Medan. Seperti suku Jawa, Melayu, Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, Aceh, Tionghoa dan suku-suku yang lainnya masing-masing melaksanakan tradisi yang mereka miliki, tanpa ada unsur budaya dari suatu suku yang sistem budayanya diutamakan di Medan. Sistem sosial yang berlaku dalam kehidupan keseharian masyarakat merupakan sistem sosial yang diatur berdasarkan sistem sosial yang berlaku di Indonesia. Peraturan pemerintah dan sistem norma masyarakat menjadi dasar dari kehidupan sosial yang berlaku dalam masyarakat Medan. 11 10 Mahadi., loc cit 11 Pemko., loc cit Nilai keagamaan yang ada di kota Medan sangat banyak memberikan manfaat terhadap terselenggaranya kekerabatan dengan sesama masyarakat. Unsur-unsur budaya Universitas Sumatera Utara dan unsur religius masyarakat Medan menjadi salah satu ciri karakter masyarakat yang tinggal di sekitar Kota Medan.

2.4 Sistem Ekonomi Masyarakat Kota Medan