3. Pusat kegiatan pendidikan, pariwisata, sosial dan budaya.
Maka dengan demikian sesuai dengan kegunaannya diatas, Kota Medan akan terus mengalami perkembangan baik secara fisik maupun dari sudut
aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan di Kota Medan akan terus meningkat, kecepatan urbanisasi akan meningkat, melihat perkembangan kota yang demikian
pesatnya. Sehingga banyak membutuhkan perlengkapan sosial dan perlengkapan kehidupan masyarakat, guna menjamin keselamatan dan proses kehidupan di kota
Medan, yang luasnya mencapai ± 25.580 Ha dan dihuni penduduk dengan jumlah ± 1,3 juta Jiwa pada tahun 1982.
Jumlah penduduk yang tergolong pesat ini menuntut banyak perlengkapan pelayanan publik. Pelayanan tersebut bentuknya swadaya dari kelompok atau
organisasi tertentu, terutama yang sifatnya organisasi sukarelawan kesehatan, sebab kehidupan kota sering ditimpa dengan bahaya penyakit menular dan
bencana lainnya yang dapat menimbulkan korban jiwa.
2.2 Kondisi Geografis Kota Medan
Secara geografis, Kota Medan berada pada posisi 3, 30º - 3, 43º Lintang Utara dan 98,35 º - 98,44º Bujur Timur dengan topografi, Kota Medan cenderung
miring kesebelah utara. Wilayah Medan jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengam kabupaten yang ada disebelahnya. Ketinggian Medan berada pada 2,5 –
37, 5 di atas permukaan laut.
8
8
Pemerintahan Kota Medan, op cit., hlm. 36
Dari ketinggian ini, maka daerah Medan sangat rentan dengan bahaya banjir.
Universitas Sumatera Utara
Sebagian wilayah Medan sangat dekat dengan wilayah laut yaitu pantai Barat Belawan, dan daerah pedalaman yang dekat dengan kota Madya Medan
tergolong dataran tinggi, seperti kabupaten Karo. Akibat yang ditimbulkan hal ini memberikan dampak pada suhu di Medan yang tergolong panas. Faktor dari letak
daerah ini juga ditambah dengan perkembangan kota secara fisik yaitu bangunan- bangunan yang semakin lama semakin bertambah dan memakai kaca pada bagian
dinding bangunan, maka suhu Medan semakin lama semakin panas. Akibat yang akan dialami manusia disekitarnya adalah terpengaruhnya kesehatan masyarakat
sekitar. Wilayah kota Medan dilengkapi dengan faktor-faktor administratif, yang
tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah pendukung perkembangan kota. Kota Medan berbatasan dengan daerah-daerah yang masih tergolong sebagai teritorial
Sumatera Utara yang sebagian besar berbatasan dengan Deli Sedang. Adapun batas-batas tersebut adalah: Sebelah Timur Medan berbatasan dengan daerah Deli
Serdang, Sebelah Utara Medan Berbatasan Langsung Dengan Selat Malaka, Sebelah Barat Medan Berbatasan dengan daerah Deli Serdang dan Sebelah
Selatan Medan Berbatasan dengan kabupaten Langkat. Dengan posisi seperti ini dan ditambah dengan faktor kemajuan internal
lainnya, maka kota Medan sangat mudah dijangkau oleh masyarakat Sumatera Utara dan bahkan masyarakat Indonesia. Sebelum terjadi perluasan, wilayah kota
Medan hanya seluas 1.150 hektar. Luas wilayah ini hanya bertahan sampai tahun 1942, yang kemudian sejak 1943 sampai tahun 1971 luas kota telah mencapai
Universitas Sumatera Utara
5.130 hektar. kemudian tahun 1973 kota Medan luasnya mengalami pertambahan lagi menjadi 26.510 hektar.
9
9
Pemerintah Kota Medan, Profil Kota Medan, Medan: Pemerintah Kota, 2004, hlm. 38
2.3 Struktur Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan