Upaya yang bersifat Represif

Fernando Enrico Fermi : Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana Paedofilia Ditinjau Dari UU No. 232002 Tentang Perlindungan Anak dan KUHP Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2009 tinggal menunggu waktu untuk dapat terjadi tindak pidana Paedofilia ini. Karena untuk itu sasaran utama kaum muda yang sudah terbiasa menikmati film vulgar dan merangsang otomatis akan melampiaskan kepada orang yang berada disekitarnya dan kemungkinan besar adalah anak-anak, karena selain masih polos kemungkinan besar mereka tidak akan berani mengadukan tindakan yang terjadi padanya karena alasan takut kepada tersangka. Karena itu untuk menanggulanginya sejak dini aparat kepolisian sudah melakukan penyidikan kepada rental internet nakal yang mempertontonkan adegan itu dalam internetnya untuk ditindak tegas jika tetap mempertontonkan hal itu. Menurut kepala unit vice control yang ditemui mengatakan,”unitnya sudah mengantongi beberapa nama rental internet dikota medan yang memasang film porno sebagai penarik rental mereka”. 52 a. Para pelaku kejahatan sedapat mungkin dijatuhkan hukuman optimal atau maksimal sesuai ancaman dalam rumusan delik. Hakim harus kreatif dalam

2. Upaya yang bersifat Represif

Upaya yang bersifat represif adalah kebijaksanaan yang diambil sesudah atau pada saat terjadinya kejahatan. Usaha ini dilakukan dengan tujuan agar kejahatan tersebut tidak terulang lagi atau dapat memperkecil angka kejahatan tersebut. Adapun upaya represif ini dapat dilakukan antara lain dengan cara-cara sebagai berikut : 52 Analisa, 2006, hal.5. Fernando Enrico Fermi : Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana Paedofilia Ditinjau Dari UU No. 232002 Tentang Perlindungan Anak dan KUHP Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2009 menjaring pelaku dengan menerapkan perangkat hukum yang akurat. Disamping dijatuhi hukuman badan, pelaku juga dapat dihukum membayar ganti rugi sebagai biaya pemulihan kondisi mental korban yang telah rusak. b. Perlu terapi psikologis kepada paedofilia agar penyakitnya dapat disembuhkan. Jika pelaku hanya dipenjara tanpa diobati maka setelah keluar dari penjara akan tetap menjadi ancaman bagi anak-anak. Kalau perlu pelaku diisolasi di tempat penampungan khusus sampai dapat diminimalkan perilaku menyimpangnya. Juga dilakukan pengawasan ketat atau diwajibkan lapor setelah pelaku selesai menjalani hukuman. c. Anak-anak yang menjadi korban Paedofilia diisolasikan di crisis centre. Sosialisasi dilakukan pemerintah, swasta, LSM, atau lembaga pemerhati hak- hak anak korban kejahatan seksual. Segala kebutuhan fisik dan sosial anak- anak korban kejahatan selama masa pemulihan harus dipenuhi dengan baik. Fernando Enrico Fermi : Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana Paedofilia Ditinjau Dari UU No. 232002 Tentang Perlindungan Anak dan KUHP Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2009 BAB III PERTANGGUNGJAWABAN TINDAK PIDANA PAEDOFILIA DITINJAU DARI KUHP DAN UU NO 232002 TENTANG PERINDUNGAN ANAK

A. Ketentuan Pidana Menurut KUHP

Kasus-kasus pemerkosaan akhir-akhir ini telah menimbulkan reaksi-reaksi sebagian masyarakat bahkan ketidakpuasan pun terhadap pidana yang telah dijatuhkan, dimuat dalam media mass media. Selain daripada pemerkosaan dan pemidanaan terhadap pemerkosaan yang disorot, sering juga orang membicarakan penanggulangan akibat-akibat yang ditimbulkannya. Mengamati pandangan pendapat terhadap penanggulangan akibat tindak kekerasan seksual pada anak-anak sebagai dimuat dalam Bab II KUHP, tampaknya masih kurang tepat jika hal tersebut dibebankan kepada aparat penegak hukum terutama selain dari kegiatan aparat penegak hukum tersebut telah cukup padat, keahlian tersebut kemungkinan tidak dimiliki aparat penegak hukum tersebut. KUHP Indonesia yang dijadikan acuan utama bagi kalangan praktisi hukum untuk menjaring pelaku kejahatan kekerasan seksual mengandung kekurangan secara substansial dalam hal melindungi korban kejahatan. Korban dalam sisi yuridis ini tidak mendapatkan perlindungan yang istimewa.

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Hukuman Kepada Anak Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor: I/Pid.Sus.Anak/2014/PN.Ptk dan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 2/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Mdn)

2 81 104

Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Binjai

7 146 111

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. 142/Pid.Sus/2011/Pn-Bi)

5 92 87

Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana Paedofilia Ditinjau Dari UU No. 23/2002 Tentang Perlindungan Anak dan KUHP (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan

3 83 90

Tanggung Jawab Pelaku Tindak Pidana Korupsi Atau Ahli Warisnya Ditinjau Dari Aspek Hukum Perdata (Studi Kasus Pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam)

1 33 248

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pelaku Tindak Pidana Perusakan dan Pencemaran Lingkungan (Studi Putusan MA RI No. 755K/PID.SUS/2007)

1 50 100

Analisis Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemalsuan Ijazah (Studi Putusan Hakim No. 945/PID.B/2010/PN.TK)

0 4 71

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. 142/Pid.Sus/2011/Pn-Bi)

0 1 20

Penerapan Sanksi Tindakan Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana (Studi Putusan Raju di Pengadilan Negeri Stabat)

0 1 100

Delik Kesusilaan Yang Dilakukan Oleh Anak Ditinjau Dari Aspek Kriminologi (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Medan No. 326/Pid.B/2003/PN.Mdn)

0 0 95