Tahap Pencatatan Data Prosedur Analisa Data

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Peneliti meminta persetujuan responden untuk dijadikan responden penelitian. Setelah itu, mulai melakukan wawancara, namun sebelumnya peneliti membina rapport agar partisipan penelitian merasa nyaman dan tidak merasa asing. Wawancara akan dilakukan di tempat yang telah ditentukan dan akan direkam dengan tape recorder mulai dari awal hingga akhir peneliti juga akan mencacat bahasa non verbal responden ketika wawancara berlangsung. Proses wawancara dilakukan dalam jangka waktu 1 minggu, dari tanggal 22 Januari 2009 sampai dengan 29 Januari 2009. Pelaksanaan pengambilan data partisipan I Sahrul dilakukan pada hari Kamis, 22 Januari 2009 pada pukul 16.00-17.30 WIB. Pelaksanaan pengambilan data partisipan II Dewi dilakukan pada hari Kamis, 29 Januari 2009 pada pukul 11.00-12.00 WIB.

3. Tahap Pencatatan Data

Data yang telah diperoleh dari wawancara dituangkan ke dalam bentuk verbatim berupa tulisan. Sedangkan data yang didapatkan dengan metode observasi berupa data deskriptif berbentuk narasi. Data ini selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

4. Prosedur Analisa Data

Beberapa tahapan dalam menganalisi data kualitatif menurut Poerwandari 2007, yaitu: Stefani Anastasia : Kepuasan Perkawinan Pada SuamiIstri Yang Pasangannya Odha, 2008 USU Repository © 2008 a. Koding Koding adalah proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan dengan lengkap gambaran tentang topik yang dipelajari. Semua peneliti kualitatif menganggap tahap koding sebagai tahap yang penting, meskipun peneliti yang satu dengan peneliti yang lain memberikan usulan prosedur yang tidak sepenuhnya sama. Pada akhirnya penelitilah yang berhak dan bertanggungjawab memilih cara koding yang dianggapnya paling efektif bagi data yang diperolehnya Poerwandari, 2007. b. Organisasi data Highlen Finley dalam Poerwandari, 2007 menyatakan bahwa organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk a memperoleh data yang baik, b mendokumentasikan analisis yang dilakukan, serta c menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian. Hal-hal yang penting untuk disimpan dan diorganisasikan adalah data mentah catatan lapangan, dan kaset hasil rekaman, data yang sudah selesai diproses, data yang sudah ditandai dibubuhi kode-kode khusus dan dokumentasi umum yang kronologis mengenai pengumpulan data dan langkah analisis. Stefani Anastasia : Kepuasan Perkawinan Pada SuamiIstri Yang Pasangannya Odha, 2008 USU Repository © 2008 c. Analisis tematik Penggunaan analis tematik memungkinkan peneliti menemukan pola yang pihak lain tidak bisa melihatnya secara jelas. Pola atau tema tersebut tampil seolah secara acak dalam tumpukan informasi yang tersedia. Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi, yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema, atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait dengan tema itu atau hal-hal di antara gabungan dari yang telah disebutkan. Tema tersebut secara minimal dapat mendeskripsikan fenomena dan secara maksimal memungkinkan interpretasi fenomena. d. Tahapan interpretasi Kvale dalam Poerwandari, 2007 menyatakan interpretasi mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perspektif tersebut. Proses interpretasi memerlukan distansi upaya mengambil jarak dari data, melalui langkah- langkah metodis dan teoritis yang jelas serta memasukkan data ke dalam konteks konseptual yang khusus. e. Menulis hasil akhir Stefani Anastasia : Kepuasan Perkawinan Pada SuamiIstri Yang Pasangannya Odha, 2008 USU Repository © 2008

BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

Pada bab ini akan diuraikan hasil analisa wawancara dalam bentuk narasi. Untuk mempermudah pembaca dalam memahami kepuasan perkawinan pada suamiistri yang pasangannya ODHA, maka data akan dijabarkan, dianalisa, dan diinterpretasi per subjek. Analisa data akan dijabarkan dengan menggunakan aspek-aspek yang terdapat dalam pedoman wawancara.

A. PARTISIPAN I SAHRUL 1. Analisa Data

a. Identitas Diri Partisipan I Sahrul Tabel 1. Gambaran Umum Partisipan I

Keterangan Partisipan I Nama Samaran Sahrul Jenis Kelamin Pria Usia 32 tahun Pekerjaan Montir Jumlah Anak 1 anak Lama Perkawinan 3 tahun Lama Pasangan Terinfeksi HIVAIDS 6 bulan

b. Deskripsi Data Partisipan I Sahrul

Partisipan I dalam penelitian ini adalah Sahrul, seorang pria yang berusia 32 tahun. Sahrul menikah pada tahun 2005 dengan seorang wanita yang sangat dicintainya dan dapat menerima status istrinya sebagai seorang janda yang telah memiliki 1 anak. Mereka telah membina rumah tangga selama 3 tahun. Istri Stefani Anastasia : Kepuasan Perkawinan Pada SuamiIstri Yang Pasangannya Odha, 2008 USU Repository © 2008