Kualitas Sumber Daya ManusiaKaryawan yang Berkualitas
xli a.
Karakteristik SDM Berkualitas Sumber daya manusia SDM adalah faktor sentral dalam suatu
perusahaan apapun bentuk dan tujuan perusahaan. Perusahaan dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan
misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Oleh karena itu sebuah perusahaan membutuhkan Sumber Daya Manusia SDM yang
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
27
1 Kualitas Jasmaniah yaitu SDM harus memiliki kesehatan jasmani
fisik yang
terpelihara, memiliki
kemampuan dan
mendayagunakan atau memfungsikan anggota tubuh secara baik dan optimal.
2 Kualitas Sosial Psikologis yaitu SDM memiliki kemampuan
berpikir kritis dan logis, memiliki kemampuan mengadaptasi berupa norma-norma sosial, norma-norma bisnis dan budaya
bisnis. 3
Kualitas moral dan spiritual yaitu SDM memiliki komitmen yang tinggi pada nilai-nilai luhur kehidupan, baik sebagai pribadi
maupun anggota masyarakat serta mampu menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang bersifat spiritual dalam bekerja
27
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital Dari Teori Ke Praktek, Ed. 1, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 79
xlii dan bahkan dalam menjalani dan menjalankan hidup dan
kehidupan. Selain tiga karakteristik di atas, H. Hadari Nawawi dalam
bukunya yang berjudul “Manusia Bekualitas” menambahkan bahwa terdapat dua kualitas lainnya, yaitu:
28
Kualitas sebagai makhluk sosial yang memiliki sikap dan perilaku sosial yang positif. Perwujudannya dalam kebersamaan tidak
sekedar mampu bergaul dengan orang lain, tetapi juga memiliki kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi. Kepekaan dan
kepedulian sosial itu dapat diamati dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, yang ditampilkan dalam bentuk sikap dan perilaku yang
baik sebagai anggota masyarakat. Kualitas Kemandirian, kemandirian adalah kemampuan
mengakomodasikan sifat-sifat baik manusia, untuk ditampilkan di dalam sikap dan perilaku yang tepat berdasarkan situasi dan kondisi
yang dihadapi oleh seorang individu.
29
Sedangkan menurut Suhendra, MM dan Murdiyah Hayati, MM ada beberapa ciri etos kerja muslim yang harus diperhatikan oleh
28
Hadari Nawawi, Manusia Berkualitas, cet. 1, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994, h. 54-57
Hadari, Nawawi, Manusia Berkualitas, cet. 1, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994, h. 54-57
xliii organisasiperusahaan yang ingin maju dalam mencari dan
mendapatkan pribadi-pribadi yang itqan professional antara lain:
30
1 As-Shalah atau baik dan manfaat
Firman Allah swt dalam Surat An-Nahl: 97
Artinya:
Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Q.S: An-Nahl : 97
2 Al-Itqan atau kemantapan dan Perfectness
Artinya: Sesungguhnya Allah sangat mencintai jika seseorang
melakukan pekerjaan
yang dilakukannya
dengan itqansempurnaprofessional H.R: Thabrani
3 Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan melakukan prestasi
kerja yang lebih baik dari sebelumnya. 4
Al-Mujahadah atau kerja keras dan optimal
Artinya:
Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami.
Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, cet, 1, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h.47
xliv Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik. Q.S Al-Ankabut: 69 5
Tanafus dan Ta‟awun atau berkompetisi dan tolong menolong Firman Allah dalam Surat Al-Maidah : 2
...............
Artinya:
….. Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Q.S Al-Maidah : 2
6 Mencermati nilai waktu
Firman Allah dalam Surat Al- „Ashr : 1-3
Artinya:
Demi masa.., sesungguhnya manusia itu benar-benarr dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran Q.S: Al-
„ashr : 1- 3
31
31
Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 47
xlv b.
Ukuran Kualitas Untuk menentukan tenaga kerja yang berkualitas, diperlukan tolak
ukur sebagai berikut:
32
1. Beriman dan bertakwa kepada Allah swt. Faktor iman dan takwa
merupakan fundamen kepribadian yang dapat menghasilkan pekerja yang bertanggungjawab.
2. Berbudi pekerti luhur. Iman seorang pekerja akan memancarkan budi
pekerti luhur termasuk di dalamnya tanggung jawab, lurus dan jujur, istiqomah, sabar dan yang lainnya serta sikap dan sifat yang terpuji
yang diaplikasikan ke dalam pekerjaan yang dijalaninya. 3.
Sehat jasmani. Setiap pekerja muslim perlu membina fisiknya melalui berbagai upaya.antara lain memakan makanan yang halal, bergizi baik,
olah raga, istirahat dan kerja yang seimbang. 4.
Sehat rohani. Meliputi kestabilan mental dalam menghadapi tugas, pekerjaan, memiliki semangat dan gairah kerja yang selalu hidup,
antusias dan lain sebagainya. Jiwa sehat dan sejahtera sesuai Firman Allah swt dalam Al-Quran yang diungkapkan dalam surat Ash-Shafaat
:83-84
32
Hamzah Ya‟qub , Etos Kerja Islami petunjuk pekerjaan yang halal dan haram dalam syari‟at Islam, cet. 1, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1992, h. 101 - 102
xlvi
Artinya:
Dan sesungguhnya dari golongannya ialah Ibrahim. Ingatlah tatkala ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang sejahtera”. QS.
Ash-Shafaat : 83-84
5. Terampil. Salah satu ukuran mutlak untuk menentukan tenaga yang
berkualitas ialah keterampilan skill dalam bidang tugas yang dihadapinya. Betapa pentingnya skill yang ditandaskan dalam Al-
Quran Surat Az-Zumar : 9
33
..........
Artinya: Katakanlah Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan
orang-orang yang tidak berilmu? QS. Az-Zumar: 9 c.
Pola Pembinaan PekerjaSDM Berkualitas Untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai, produktif dan
berkualitas, maka dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
34
1. Pendidikan formal. Melalui sekolah-sekolah umum dan kejuruan dapat
dicetak calon-calon tenaga kerja yang siap pakai, dengan catatan sekolah tersebut harus berkualitas dengan kurikulum dan disiplin
pengajaran yang baik, terarah menurut bidang studi yang dituju.
33
Hamzah Ya‟qub , Etos Kerja Islami petunjuk pekerjaan yang halal dan haram dalam syari‟at Islam, h. 101-102
34
Ibid, h. 103-104
xlvii 2.
Pendidikan non formal. Melalui kursus-kursus dan latihan-latihan kerja untuk memperoleh keterampilan dalam salah satu bidang profesi.
3. Pendidikan informal. Berupa latihan-latihan dan kaderisasi langsung di
tempat kerja. 4.
Pembinaan fisik. Faktor olah raga dan istirahat karyawan tidak boleh diabaikan dalam rangka membangun fisik yang prima.
5. Pembinaan mental. Spirit kerja perlu terus menerus dibina agar pekerja
senantiasa bergairah dalam melaksanakan pekerjaannya.