Operasional Variabel METODE PENELITIAN

54 Uji T statistik digunakan untuk menguji pengaruh parsial dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis: H0 : i = 0, variabel bebas tidak mempengaruhi variabel tidak bebas H 1 : i 0, variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas Dengan menguji dua arah dalam signifikansi ½ α, dan derajat kebebasan degree of freedom, df = n – k n = jumlah observasi dan k = jumlah parameter termasuk konstanta, maka hasil pengujian akan menunjukkan : H0 : diterima bila t-stat  t-tabel H1 : ditolak bila  t-stat t-tabel 2 Menganalisis persamaan korelasi Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel. Hasil analisis dari korelasi adalah koefisien korelasi yang menunjukkan kekuatan kelemahan dari suatu hubungan. Nilai koefisien korelasi ini akan berada pada kisaran angka minus satu -1 sampai plus satu +1 Purbayu Budi Santoso dan Ashari,2005:119.

E. Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan pendefinisian dan serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian ini. Hal ini dipandang perlu agar ada kesamaan makna atas suatu variabel yang mungkin mempunyai makna ganda dalam pendefinisian variabel-variabel sampai dengan pengukuran dan cara pengukurannya. 55 Operasional variabel yang digunakan pada penelitian ini meliputi: 1. Variabel Dependen Variabel terikat atau variabel Y adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam hal ini adalah simpanan Mudharabah Trust Financing, Trust Investment . Total simpanan mudharabah merupakan keseluruhan dana nasabah yang disimpan dalam bentuk tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Secara teknis pengertian mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi bagi hasil sesuai kesepakatan dalam kontrak. Aplikasi dalam perbankan syariah diterapkan pada time deposit tabungan berjangka dan saving deposit tabungan. Mudharabah adalah elemen Dana Pihak Ketiga DPK perbankan syariah. Dana Pihak Ketiga yang tercatat secara agregat dalam Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia ini terdiri atas giro wadiah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah . Dalam penelitian ini penulis mengambil tabungan mudharabah dan deposito mudharabah simpanan mudharabah sebagai variabel dependen. 2. Variabel Independen Variabel bebas atau variabel X adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, yaitu: a. Rasio Profitabilitas Rentabilitas Rasio Rasio ini merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja keuangan bank dan digunakan untuk melihat kemampuan bank dalam 56 menghasilkan pendapatan. Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas yang digunakan untuk melihat pengaruh dengan simpanan mudharabah bank syariah adalah dengan rasio ROE Return on Equity Capital . Return on Equity Capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income Kasmir, 2007:280. b. Rasio Kecukupan Modal Rasio Solvabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Dalam penelitian ini, rasio kecukupan modal yang digunakan untuk melihat pengaruh dengan simpanan mudharabah bank syariah adalah dengan rasio CAR Capital Adequacy Ratio Capital Adequacy Ratio merupakan rasio untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena bunga gagal tagih Kasmir, 2007:277. c. Rasio Likuiditas Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu bank dalam memenuhi kewajiban dari deposan. Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan untuk melihat pengaruh dengan simpanan mudharabah bank syariah adalah dengan rasio FDR Finance to Deposit Ratio . 57 Finance to Deposit Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan Kasmir, 2007:272. d. Rasio Efisiensi Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha bank dan profitabilitas yang dicapai oleh bank. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan BOPO dan NPF. Angka BOPO diperoleh dengan membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. e. OCR Operating Cost RatioBOPO Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Angka BOPO diperoleh dengan membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan operasionalnya Kiagus Andi, 2005. f. Non Performing Financing NPF Merupakan resiko pembiayaan bermasalah sehingga bank syariah perlu mengatur strategi agar tingkat NPF di bank syariah tidak dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan, dimana ada suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali pembiayaan yang menyebabkan kelambatan dalam pengembalian atau diperlukan tindakan yuridis dalam pengembalian atau kemungkinan potensial loss. 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Makroekonomi Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia

4 14 154

PENGARUH PROGRAM AKSELERASI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH (PAPBS) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 2 12

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAPKINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2010-2014.

0 2 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 2 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 2 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.

0 2 12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.

0 3 17

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA.

0 0 25

ANALISIS COMPARATIF KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA Analisis Comparatif Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia (Studi Kasus: Pada Industri Perbankan Indonesia Tahun 2005-2012).

0 0 14

ANALISIS KINERJA SOSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Analisis Kinerja Sosial Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, dan Muamalat Indonesia).

0 1 13