Pengaruh Harga dan Produk Terhadp Keputusan Pemakaian Kartu As Fress Pada Mahasiswa Reguler S-1 FISIP USU.

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PENGARUH HARGA DAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMAKAIAN KARTU AS FRESS PADA MAHASISWA

REGULER S-1 FISIP USU

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

LIANA MARETTA TARIHORAN 070502145

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Universitas Sumatera Utara Medan

2010


(2)

ABSTRAK

Liana Maretta Tarihoran (2010). Pengaruh Harga dan Produk Terhadp Keputusan Pemakaian Kartu As Fress Pada Mahasiswa Reguler S-1 FISIP USU. Di bawah bimbingan: Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si. Ketua Departemen Manajemen: Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Penguji I: Bapak Fadli, SE, M.Si. Dosen Penguji II: Dr.Bebi Karina Fawzeea, SE, MM.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara variabel harga dan produk terhadap keputusan pemakaian kartu As Fress pada mahasiswa reguler S-1 FISIP USU.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda yang diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0 for windows, yaitu dengan model uji-F, uji-t, dan koefisien determinasi (R2

Melalui pengujian koefisien determinasi (R

). Peneliti mengambil sampel dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu.

2

) yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,371, artinya variabel bebas yakni harga dan produk mampu menjelaskan 37,1% terhadap variabel terikat keputusan pemakaian kartu As Fress pada mahasiswa reguler S-1 FISIP USU, sedangkan 62,9% lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.

Kata kunci: Harga, Produk, dan Keputusan Pemakaian.


(3)

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Program Studi S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan memilih judul: ”Pengaruh Harga dan Produk Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu As Fress Pada Mahasiswa Reguler S-1 FISIP USU”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sepenuhnya sempurna dari segi isi maupun penyajiannya, hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Untuk itu penulis dengan rendah hati akan menerima saran-saran dan masukan yang bersifat membangun yang ditujukan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.

Penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk sumbangan pikiran, tenaga, motivasi, dan waktu yang tidak terukur dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak melakukan pembaharuan dan terobosan di berbagai bidang hingga memajukan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si, Ketua Departemen Manajemen yang telah banyak mendidik, mendorong, dan memajukan mahasiswa/i Departemen Manajemen untuk berjuang dan mempersiapkan diri demi menyongsong masa depan dan meraih cita-cita


(4)

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pikiran serta memotivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Fadli, SE, M.Si sebagai Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr.Bebi Karina Fawzeea, SE, MM, selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi.

7. Ibu Dra. Komaria Pandia, Msi selaku Dosen Wali, yang telah memberikan motivasi selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi yang telah banyak mendidik mahasiswa/i dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalitas guna membentuk mahasiswa/i yang berkarakter sehingga siap untuk menyongsong masa depan.

9. Karyawan/wati Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu para mahasiswa/i dalam memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar di kampus.

10. Kepada keluargaku tercinta, Ayahanda Ojahan Tarihoran, BA, dan Ibunda Dra. Erlinda Simanungkalit yang selalu mendukung dan mengiringi setiap langkahku dengan doa dan perjuangan tanpa kenal lelah. Abangku Tunggul Dinand Tarihoran, SE, kedua adikku Limerda Fransiska Tarihoran dan Rizky Immanuel Tarihoran terima kasih atas perhatian dan motivasi selama ini.


(5)

11.Rekan dan sahabat yang teristimewa Patra Mesiari Tarigan, Veronika Simanjuntak, Rima, Novita, Sarbjeet Kaur, Anastasia, Ester Nababan, Noni, Sri, Frengki, yang selama ini telah memberi semangat dan meluangkan waktu dalam penyelesaian skripsi ini, serta teman-teman di Departemen Manajemen yang telah bersama-sama berjuang, khususnya stambuk 2007 yang telah membantu selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

12.Kelompok kecilku Iluminati : Kak Titin, Rival, Ericson, Junita, Tetty dan Desi, yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terimakasih.

Medan, Desember 2010 Penulis

Liana Maretta Tarihoran


(6)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

DAFTAR ISI………. i

DAFTAR TABEL………. iii

DAFTAR GAMBAR……… iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Perumusan Masalah……….... 6

C. Kerangka Konseptual………. 6

D. Hipotesis ………... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 7

1. Tujuan Penelitian……….... 7

2. Manfaat Penelitian……….. 8

F. Metode Penelitian………... 8

1. Batasan Operasional………... 8

2. Definisi Operasional Variabel……….. 8

3. Pengukuran Variabel/ Parameter Variabel………... 10

4. Lokasi dan Waktu Penelitian………....10

5. Jenis Data……….11

6. Populasi dan Sampel………...11

7. Teknik Pengumpulan Data………...13

8. Uji Validitas dan Reliabilitas………14

9. Teknik Analisis Data……….. .14

a. Metode Analisis Deskriptif………...14

b. Analisis Kuantitatif...15

1. Analisis Regresi Berganda...15

2. Uji Fhitung 3. Analisis Statistik-t...16

(Uji Serentak)...15

4. Koefisien Determinasi...16

BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu……….. 17

B. Pemasaran……….. 17

C. Pemasaran Jasa………... 18

1. Pengertian Jasa……… 18

2. Karakteristik Jasa……… 18

3. Aspek Sosial dan Aspek Fisik Pemasaran Jasa………...20


(7)

D. Bauran Pemasaran……….. 21

E. Harga………. 24

1. Pengertian Harga(tarif)………... 24

2. Penetapan Harga………... 25

3. Kebijakan Tarif……….. 26

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Tarif...26

F. Produk...29

1. Pengertian Produk...29

2. Tingkatan Produk...29

3. Klasifikasi Produk...30

G. Perilaku Konsumen dan Proses Pengambilan Keputusan... 31

1. Perilaku Konsumen...31

2. Proses Pengambilan Keputusan...32

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan... 34

B. Produk yang Dihasilkan Perusahaan... 35

1. Kartu Simpati... 35

2. Kartu As... 36

3. Kartu HALO... 40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas... 41

1. Uji Validitas... 41

2. Uji Reliabilitas... 44

B. Analisis Deskriptif... 44

1. Analisis Deskriptif Responden... 45

2. Analisis Deskriptif Variabel... 49

C. Analisis Regresi Linier Berganda... 55

1. Pengujian Koefisien Determinasi (R2 2. Uji Secara Serempak/Simultan (uji-F)……… 57

)... 56

3. Uji Secara Parsial (uji-t)……….. 58

D. Pembahasan………. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 61

B. Saran………... 62

DAFTAR PUSTAKA...63 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Pangsa Pasar Telkomsel, Indosat, Exelcomindo...3

Tabel 1.2 Tarif Tellkomsel, Indosat, Exelcomindo...4

Tabel 1.3 Defensi Operasional Variabel ...9

Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert...10

Tabel 1.5 Jumlah Populasi Mahasiswa...12

Tabel 3.1 Tarif dasar kartu As...37

Tabel 3.2 Tarif Promo As...38

Tabel 3.3 Paket Promo Terbaru As Serbu...39

Tabel 4.1 Uji Validitas 1...42

Tabel 4.2 Uji Validitas 2...43

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas...44

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...45

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Kartu As...46

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan...47

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kartu yang Digunakan Selain As...48

Tabel 4.8 Pendapat Responden Tentang Perang Tarif As Fress...49

Tabel 4.9 Pendapat Responden Tentang Variabel Produk...52

Tabel 4.10 Pendapat RespondenTentang Variabel Keputusan Pemakaian Kartu As...53

Tabel 4.11 Pengujian Koefisien Determinasi (R2 Tabel 4.12 Uji Regresi Secara Bersama-sama (Uji-F) ...57

)...56

Tabel 4.13 Uji Regresi Secara Parsial (uji-t) ...58


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual...7

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian...32

Gambar 3.1 Produk Kartu Simpati...36

Gambar 3.2 ProdukKartu As...37

Gambar 3.3 Produk Kartu Halo...40


(10)

ABSTRAK

Liana Maretta Tarihoran (2010). Pengaruh Harga dan Produk Terhadp Keputusan Pemakaian Kartu As Fress Pada Mahasiswa Reguler S-1 FISIP USU. Di bawah bimbingan: Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si. Ketua Departemen Manajemen: Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Penguji I: Bapak Fadli, SE, M.Si. Dosen Penguji II: Dr.Bebi Karina Fawzeea, SE, MM.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara variabel harga dan produk terhadap keputusan pemakaian kartu As Fress pada mahasiswa reguler S-1 FISIP USU.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda yang diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0 for windows, yaitu dengan model uji-F, uji-t, dan koefisien determinasi (R2

Melalui pengujian koefisien determinasi (R

). Peneliti mengambil sampel dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu.

2

) yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,371, artinya variabel bebas yakni harga dan produk mampu menjelaskan 37,1% terhadap variabel terikat keputusan pemakaian kartu As Fress pada mahasiswa reguler S-1 FISIP USU, sedangkan 62,9% lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.

Kata kunci: Harga, Produk, dan Keputusan Pemakaian.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Produk kartu seluler banyak sekali beredar dipasaran dengan berbagai macam merek. Secara jelas masyarakat bersikap rasional dan selektif terhadap pembelian barang yang diinginkannya baik kualitas produk maupun harganya. Titik awal setiap pembelian adalah bahwa adanya kebutuhan atau keinginan. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu, atau paling tidak ada keyakinan bahwa kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan mempunyai nilai yang besar dibandingkan biaya yang akan dikeluarkan.

Perilaku konsumen bersifat dinamis, selalu bergerak seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, setiap strategi yang ditetapkan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Memahami perilaku konsumen tidaklah mudah, terkadang mereka dengan terus terang menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula mereka bertindak sebaliknya. Dalam memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat harus memahami yang konsumen pikirkan dan rasakan. Hal ini yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan kebutuhan dan tingginya aktifitas masyarakat dalam menggunakan alat telekomunikasi telah membuat usaha di bidang telekomunikasi terus berkembang.


(12)

Perusahaan telekomunikasi adalah salah satu perusahaan yang paling kompetitif. Kondisi demografis Indonesia yaitu negara dengan penduduk yang banyak, mendukung perusahaan seluler berkembang pesat dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi mampu menggeser media komunikasi dari kebutuhan sekunder atau tersier menjadi kebutuhan primer. Jika dahulu telepon seluler (ponsel) menjadi barang mewah konsumsi kelas menengah keatas, sekarang hampir seluruh elemen kelas masyarakat telah memiliki ponsel sebagai bagian dari kebutuhan dan gaya hidup. Seorang pejabat negara, pengusaha, mahasiswa, pelajar hingga tukang sayur keliling hampir dapat dipastikan merupakan pengguna ponsel.

Jumlah pelanggan seluler di Indonesia telah mencapai angka 180 juta pelanggan yang dilayani oleh 10 operator telekomunikasi yaitu Telkom, Telkomsel, Indosat, Excelcomindo, Hutchison, Sinar Mas Telecom, Sampoerna Telecommunication, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Natrindo Telepon. Dengan adanya berbagai operator selular, maka berdampak pada ketatnya persaingan untuk mendapatkan konsumen dimana perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan harga yang termurah yang sering kita

dengar dengan sebutan persaingan harga

diakses 28 September 2010).

Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara selaras dan serasi dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Persaingan harga atau tarif yang terjadi diantara perusahaan telekomunikasi saat ini sangat


(13)

ketat. Tetapi perusahaan harus tetap bijak dalam menentukan tarif yang ditawarkan, dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal.

Menurut Istijanto (2009:14), Persaingan antara perusahaan dan pesaing adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari. Jika peluang pasarnya besar, akan berdampak pada semakin banyak pesaing. Aktifitas kompetitif yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi biasanya dilakukan dengan menetapkan harga secara agresif untuk mengadapi persaingan dengan menurunkan tarif yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk. Dalam persaingan bisnis GSM (Global System for Mobile Telecomunications), saat ini para operator seluler begitu gencar melakukan promosi untuk mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru. Para operator yang ada berlomba-lomba menurunkan tarif, tidak hanya itu harga kartu perdana (starter pack) semakin murah, dimana harga jualnya di bawah nilai pulsa yang ada di dalamnya untuk mempertahankan pelanggan lama serta menarik pelanggan baru karena yang terjadi saat ini banyak para pelanggan baru tersebut membuang kartu-kartu perdana ketika masa aktifnya habis, karena mengisi ulang pulsa dirasakan akan lebih mengeluarkan banyak uang dibanding dengan membeli kartu perdana baru. Kondisi ini jelas menimbulkan perang tarif yang sebenarnya merugikan perusahaan dalam jangka panjang.

Hingga saat ini telah tercatat tiga operator SIM Card terbesar, yaitu Telkomsel, Indosat, Exelcomindo Pratama. Dari ketiga operator tersebut, Telkomsel menduduki posisi yang pertama. Dapat dilihat melalui Tabel 1.1:


(14)

Tabel 1.1

Pangsa Pasar Telkomsel, Indosat, Exelcomindo

No Operator Seluler Pangsa Pasar

1 Telkomsel 55,6%

2 Indosat 24,8%

3 Excelcomindo 14,8%

Sumber:

Berikut ini akan diperlihatkan tabel perbandingan tarif yang ditawarkan oleh ketiga operator yang menduduki tiga tingkatan pangsa pasar terbesar di Indonesia :

Tabel 1.2

Tarif Telkomsel, Indosat, Exelcomindo

Sumber :

Telkomsel sebagai operator yang memiliki pangsa pasar paling besar berusaha mempertahankan posisinya diperingkat atas. Dalam usaha mempertahankan posisinya, Telkomsel meluncurkan paket perdana baru Kartu As Fress yang memberikan benefit gratis berbagai update info setiap harinya seperti: Fashion, Olahraga, Otomotif, Gaya Hidup, Elektronik & Telekomunikasi, dan sebagainya serta gratis 100 SMS perbulan dan skema merupakan kartu prabayar pertama di Indonesia yang memperkenalkan tarif per detik. Pengguna kartu As Fress tetap berkesempatan menikmati komunikasi murah lewat berbagai tarif promo dan program Kartu As lainnya seperti paket nelepon jagoan serbu yang menawarkan berbagai tawaran tarif

No Operator Seluler 10 menit 20 menit 30 menit 40 menit 50 menit 60 menit 1 As Fress 1000 1000 1000 1000 1000 1000 2 Im3 1.355 1.360 1.365 1.370 1.375 1.380 3 XL bebas 1.548 1.608 1.668 2.208 3.465 4.722


(15)

murahnya yang dapat memenuhi kebutuhan saat berkomunikasi hanya dengan

menghubungi *100#

Perusahaan harus memperhatikan faktor produk, disamping tarif untuk menjalankan strategi pemasarannya. Produk merupakan lini utama dalam bauran pemasaran, dengan adanya produk yang unggul maka perusahaan dapat berkembang mengikuti pangsa pasar. Produk pada operator SIM Card adalah kualitas penerimaan sinyal, jaringan luas, dan fitur-fitur yang lengkap. Kualitas produk pada perusahaan merupakan tanggung jawab seorang manajer terhadap bagian-bagian di dalam perusahaan, penentuan dari kualitas produk diatur pada bagiannya masing-masing, di samping itu keputusan konsumenlah yang dapat menilai apakah produk mempunyai kualitas yang tinggi. Apabila konsumen merasa produk tersebut berkualitas maka keputusannya adalah membeli.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh harga dan produk terhadap keputusan pemakaian kartu As Fress khususnya pada mahasiswa FISIP USU. Hal ini dikarenakan banyaknya kartu selular yang beredar di lingkungan mahasiswa FISIP USU, permasalahan yang akan dihadapi adalah bagaimana memilih kartu seluler yang sesuai dengan harapan, mengingat mahasiswa termasuk sebagai konsumen yang kritis dan sedang mengalami proses pendewasaan mental dan intelektual. Disamping itu mahasiswa termasuk dalam segmen smart costumer yang membutuhkan banyak pertimbangan sebelum melakukan peralihan terhadap suatu produk yang digunakan.


(16)

Uraian di atas merupakan ide yang mendasari dilakukannya penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan Produk Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu As Fress Pada Mahasiswa Reguler S-1 FlSIP USU”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Pengaruh Harga dan Produk Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu As Fress?”

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan pondasi utama dimana sepenuhnya proyek itu ditujukan, hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dan dikolaborasikan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasikan melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur. Hubungan antara survei literatur dan kerangka konseptual adalah survei literatur meletakkan pondasi yang kuat untuk membangun kerangka konseptual (Kuncoro, 2003: 44).

Harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Kotler (2000:339) mengemukakan defenisi yang sederhana bahwa harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Pada umumnya harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi pembelian.


(17)

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan, ataupun yang dikonsumsi, serta dapat memuaskan kebutuhan konsumen terhadap produk.

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang ada, maka dapat digambarkan model kerangka pengaruh harga dan produk terhadap keputusan pemakaian kartu As Fress sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Setiadi(2003), Kuncoro(2003), Kotler(2000) data diolah.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset (Suliyanto. 2006:53). Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Harga dan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi pemakai kartu As Fress pada mahasiwa reguler S-1 FISIP USU”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga dan produk As terhadap keputusan untuk menjadi pemakai kartu As Fress pada mahasiwa reguler S-1 FISIP USU.

Harga (X1)

Produk (X2)

Keputusan menjadi


(18)

2. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis

1) Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang pemasaran terutama dalam bidang perilaku konsumen. 2) Untuk belajar menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah. b. Bagi Perusahaan

Sebagai sumbangan pemikiran dalam mengetahui pengaruh harga dan produk terhadap keputusan pemakaian kartu As .

c. Bagi Pihak Lain

Dapat digunakan sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel independen (variabel bebas), yaitu harga (X1), dan produk(X2

b. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu keputusan pemakaian kartu As Fress, pada mahasiswa reguler S-1 FISIP USU.

).


(19)

Harga sebagai variabel bebas (X1

Produk sebagai variabel bebas (X

); merupakan biaya yang dikenakan kepada pelanggan yang melakukan panggilan dengan cara pemotongan pulsa. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.

2

Keputusan pemakaian kartu As Fress (Y); merupakan keputusan yang diambil oleh mahasiswa reguler S-1 FISIP USU sebagai konsumen menyangkut kepastian menggunakan jasa operator As Fress. Skala yang digunakan adalah skala Likert.

); produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan ataupun yang dikonsumsi, serta dapat memuaskan kebutuhan konsumen terhadap produk. Skala pengukurannya adalah skala Likert.

Tabel 1.3

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Harga (X1

1. Harga terjangkau

)

2. Harga isi ulang ekonomis

3. Diuntungkan dengan adanya persaingan

harga Skala Likert

Produk (X2

1. Kualitas penerimaan sinyal ) 2. Fitur-fitur lengkap

3. Fasilitas lengkap dan mudah


(20)

Keputusan Pemakaian Kartu As

Fress (Y)

1. Mampu memenuhi kebutuhan komunikasi

2. Kenal dengan produknya 3. Tarif yang murah dan ekonomis 4. Merasa puas dengan produk As Fress 5. Tetap memilih As Fress walaupun

banyak kartu prabayar lain

Skala Likert

Sumber : Setiadi (2003), data diolah

3. Pengukuran Variabel (Paramater Variabel)

Pengukuran parameter variabel dilakukan dengan mengukur variabel harga, variabel produk dan variabel keputusan pemakaian kartu As Fress dengan menggunakan skala Likert (Sugiyono, 2004:86), yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Penulis menggunakan lima alternatif jawaban kepada responden dengan skala 1-5, sebagai berikut :

Tabel 1.4

Instrumen Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2004)


(21)

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Reguler S-1 FISIP USU yang beralamat di Jl.Dr.A.Sofian No.1 Kampus USU Padang Bulan-Medan sejak Oktober 2010-Desember 2010.

5. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu : a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian, dan digunakan untuk kepentingan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (questionare) dan wawancara (interview) kepada mahasiswa Reguler S-1 FISIP USU yang menggunakan kartu As. b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, majalah, internet yang dapat menjadi referensi pendukung. Bukan merupakan data yang digunakan untuk penelitian penulis secara langsung.

6. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang


(22)

diperlukan (Ginting dan Situmorang, 2008: 128). Populasinya adalah mahasiswa S-1 Reguler FISIP USU Stambuk 2007-2010 sebanyak 2305 orang, pengguna kartu As yang jumlahnya tidak diketahui.

Tabel 1.5

Jumlah Populasi Mahasiswa

Sumber : FISIP USU, 2010 (diolah) b. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya (Ginting dan Situmorang, 2008: 125). Menurut Supramono dan Haryanto (2003: 63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut:

n = ( Zα)2 d

(p) (q)

Dimana : 2 Stambuk

Departemen

Antropologi Komunikasi Adm.

Negara

Kesejahteraan Sosial

Sosiologi Politik Adm. Bisnis

2007 38 112 78 52 54 74 -

2008 50 134 90 60 74 90 -

2009 57 127 89 69 75 86 159

2010 76 141 115 92 93 103 117


(23)

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantungt α Bila α = 0,05 maka Z = 1,67

Bila α = 0,01 maka Z = 1,96

p = estimator proporsi populasi q = 1 – p

d = Penyimpangan yang ditolerir = 10%

Penulis memperoleh jumlah sampel yang besar dan nilai (p) belum diketahui, maka dapat digunakan nilai p = 0,5. Sehingga jumlah sampel menjadi:

n = (1,96)2 0,1

(0,5) (0,5)

n = 96,04 dibulatkan menjadi 96 orang 2

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu. Kriteria sampel adalah mahasiswa reguler S-1 FISIP USU yang menggunakan kartu As.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

a. Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada mahasiswa Reguler S-1 FISIP USU yang memakai kartu As.


(24)

b. Daftar pertanyaan (quistionare), yaitu pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan secara tertulis untuk diisi oleh responden c. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan data dari buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penelitian.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji validitas untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan alat ukur yang digunakan (kuesioner) (Sugiyono, 2004: 109). Bila koefisien korelasi (r) masing-masing pertanyaan sama dengan 0,361 atau lebih, maka butir instrumennya dinyatakan valid (Sugiyono, 2004:116). Uji Validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel. Uji validitas dilakukan di Fakultas Ekonomi USU. Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2004: 110). Bila koefisien korelasi (r) positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliable. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for Windows.

9. Teknik Analisis Data


(25)

Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan mengintepretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.

b. Analisis Kuantitatif

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengauh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih (X1 ,X2

Y = a + b

) terhadap variabel dependen (Y). 1X1 + b2X2

Keterangan :

+ e

Y = Keputusan pemakaian Kartu As Fress a = konstanta

b1, b2 X

= koefisien regresi 1

X

= Harga 2

e = standar error = Produk

2. Uji Fhitung Uji F

(Uji Serentak) hitung

Model hipotesis dalam uji F

dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.


(26)

Ho : b1 = b2

(variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat)

= 0

Ha : b1 ≠ b2

(variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat)

≠ 0

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel

Ho diterima, bila F

. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

hitung < Ftabel Ho ditolak, bila F

pada α = 5%

hitung > Ftabel 3. Analisis Statistik t

pada α = 5%

Yaitu sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan bagaimana daya dukung dalam menerangkan variasi variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah :

Ho : bi

Artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen

= 0

Ho : bi ≠

Artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

0

Kriteria Pengambilan Keputusan Ho diterima jika thitung < ttabel Ho ditolak jika t

pada α = 5%

hitung > ttabel 4. Koefisien Determinasi (R

pada α = 5%

2 )


(27)

Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak bebas (Y), dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2) 0<R2<1. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin dekat dengan 1, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak bebas (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika R2 semakin dekat pada 0 maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel Y semakin lemah.

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

1. Nainggolan (2007), “Pengaruh Tarif Hemat Simpati (Rp 300,-/menit) Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati di SMA Negeri 5 Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai R2

sebesar 0,298. Ini berarti sebesar 29,8% keputusan menjadi pemakai kartu Simpati dipengaruhi oleh tarif hemat (Rp 300,-/menit), dan sisanya 70,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada persamaan model.

2. Siregar (2009), “Daya Dukung Tarif Hemat Dan Produk Simpati Pede Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati Pada Siswa SMA Negeri 6 Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai R2 sebesar 0,499 , artinya variabel bebas yakni tarif hemat dan produk mampu menjelaskan 49,9% terhadap variabel terikat keputusan pemakaian Kartu Simpati pada siswa SMA Negeri 6 Medan, sedangkan 50,1 % lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.


(28)

Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak bebas (Y), dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2) 0<R2<1. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin dekat dengan 1, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak bebas (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika R2 semakin dekat pada 0 maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel Y semakin lemah.

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

1. Nainggolan (2007), “Pengaruh Tarif Hemat Simpati (Rp 300,-/menit) Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati di SMA Negeri 5 Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai R2

sebesar 0,298. Ini berarti sebesar 29,8% keputusan menjadi pemakai kartu Simpati dipengaruhi oleh tarif hemat (Rp 300,-/menit), dan sisanya 70,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada persamaan model.

2. Siregar (2009), “Daya Dukung Tarif Hemat Dan Produk Simpati Pede Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati Pada Siswa SMA Negeri 6 Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai R2 sebesar 0,499 , artinya variabel bebas yakni tarif hemat dan produk mampu menjelaskan 49,9% terhadap variabel terikat keputusan pemakaian Kartu Simpati pada siswa SMA Negeri 6 Medan, sedangkan 50,1 % lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.


(29)

B. Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2001: 7) adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,dan bertukar sesuatu yang bernilai dengan pihak lain.

Pemasaran menurut Sunarto (2006: 4) adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pemasaran menurut Miller dan Layton (dalam Tjiptono 2005: 2) adalah sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.

C. Pemasaran Jasa 1. Pengertian Jasa

Menurut Kotler (dalam Khotijah 2004: 76), jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas yang didalamnya selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun bagi pihak-pihak terlibat tidak sadar melakukannya.


(30)

Contohnya jasa pengobatan, jasa pengangkutan, jasa telekomunikasi, hiburan, dan berbagai macam jasa lainnya.

2. Karakteristik Jasa

Sifat perusahaan yang menghasilkan jasa ialah bahwa jasa itu tidak dapat ditimbun seperti barang-barang lain sambil menunggu untuk dijual, hal ini disebabkan jasa memiliki karakteristik-karakteristik yang unik. Menurut Tjiptono (2005: 18), jasa memiliki karakteristik sebagai berikut: 2.1 Intangibility (Tidak Berwujud)

Ketidakpastian bagi para pelanggan dalam pembelian jasa relatif tinggi karena keterbatasan search qualities yang tinggi. Experience quality adalah karakteristik-karakteristik yang hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian, misalnya kualitas, efisiensi, dan kesopanan. Sedangkan credence quality merupakan aspek-aspek yang sulit dievaluasi, bahkan setelah pembelian dilakukan, misalnya sebagian besar orang sulit untuk peningkatan kemampuan berbahasa Inggris selama periode tertentu. Intangibility juga menimbulkan masalah bagi penyedia jasa. Kurangnya karakteristik fisik menyebabkan penyedia jasa sulit memajang dan mendiferensiasikan penawarannya.

2.2 Inseparability (Tidak Dapat Dihasilkan Secara Terpisah)

Pada umumnya, barang diproduksi terlebih dahulu kemudian dijual dan dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Contohnya pemeriksaan medis. Dokter tidak dapat memproduksi jasanya tanpa kehadiran pasien.


(31)

2.3 Variability (Hasilnya Bervariasi Tergantung Siapa yang Memberikan Jasa) Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut diproduksi. Ini disebabkan jasa melibatkan unsur manusia biasanya tidak dapat diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

2.4 Perishability (Tidak Tahan Lama)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan.

2.5 Lack of Ownership

Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Dilain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.

3. Aspek Sosial dan Aspek Fisik Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa dipengaruhi aspek sosial dan aspek fisik karena kedua aspek tersebut merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam setiap service marketing tersebut. Interaksi sosial yang terjadi dalam kegiatannya secara tidak langsung akan mempengaruhi setiap fasilitas yang ada serta


(32)

lingkungan di mana setiap konsumen dan penjual yang saling berinteraksi akan berupaya meningkatkan service yang dilakukan. Aspek sosial merupakan aspek yang berhubungan secara langsung antara penjual dan pembeli yang dilihat dari segi penawarannya, atau dengan kata lain bagaimana si penjual berusaha untuk menarik perhatian konsumen. Aspek fisik merupakan aspek yang mendukung service menjadi menarik konsumen, misalnya gedung atau tempat jasa tersebut ditawarkan (Lupiyoadi. 2001:11).

D. Bauran Pemasaran

Menurut Tjiptono (2005: 30), bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Produk (product)

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar barang. Aspek pengembangan produk jasa baru juga memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang, yakni jasa baru sukar diproteksi dengan paten. Selain itu, aspek kualitas dari produk jasa juga merupakan faktor yang berperan penting dalam menghasilkan suatu produk jasa. Penciptaan suatu produk jasa yang berbeda dari produk jasa pesaing


(33)

merupakan faktor penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep pemasaran jasa adalah fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing (Lamb, dkk, 2001: 8).

2. Harga (pricing)

Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001 :8). Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkatan harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono (2005: 181), penetapan harga maksimum akan dibatasi oleh permintaan pelanggan, khususnya daya beli.

3. Lokasi (place)

Lokasi keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Suryana (2001: 105), menyatakan bahwa tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien.

4. Promosi (promotion)

Promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan actual. Metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi, penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk


(34)

barang sama dengan jasa, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan jasa. Selain itu, dalam kasus pemasaran jasa, personel produksi juga menjadi bagian penting.

5. Orang (people)

Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam industri jasa, setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.

6. Bukti fisik (physical evidence)

Bukti fisik digunakan untuk mengurangi tingkat resiko terhadap persepsi konsumen terhadap suatu jasa yang akan digunakan. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang memuat foto lokasi liburan dan tempat menginap; penampilan staf yang rapi dan sopan; dan lain sebagainya

7. Proses (process)

Proses merupakan faktor penting bagi konsumen high-contact services. Faktor ini berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.

8. Layanan Pelanggan (costumer service)

Layanan pelanggan dalam sektor jasa dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran tidak bisa diisolasi hanya pada departemen


(35)

layanan pelanggan,tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua personel produksi, baik yang dikerjakan oleh organisasi maupun pemasok.

E. Harga

1. Pengertian Harga (tarif)

Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi, selaras dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Menurut Hasan (2009:298), bagi konsumen, harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen, untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan suatu produk. Bagi perusahaan, penetapan harga merupakan cara untuk membedakan penawarannya dari para pesaing. Harga memiliki banyak istilah; sewa ongkos,tarif, premi, honorarium, iuran,ongkos, gaji, komisi, upah dan lain sebagainya(Kotler&Amstrong 2001: 439).

Menurut Ismaini (2002: 75), Harga (tarif) merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya merupakan unsur biaya saja. Disatu pihak,harga yang ditetapkan perusahaan pada hakekatnya merupakan tawaran kepada pembeli atau pasar. Dapat atau tidaknya pasar tersebut diterima, pembeli atau pasarlah yang menentukannya. Sebaliknya jika pasar menolak maka


(36)

perusahaan harus meninjau kembali penetapan tarif, atau jika dirasa perlu, menarik kembali produknya dari peredaran.

Menurut Kotler&Amstrong (2001:439) “Harga(tarif) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan pelanggan atas manfaat-manfaat karena menggunakan produk atau jasa tersebut”.

2. Penetapan Harga

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penetapan harga yakni :

a. Faktor-faktor yang terdiri dari : pertimbangan organisasi, sasaran pemasaran, biaya dan strategi bauran pemasaran.

b. Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari : situasi dan permintaan pasar, persaingan, harapan perantara dan faktor-faktor lingkungan seperti kondisi sosial ekonomi, budaya dan politik.

Menurut Simamora (2003: 200) langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penetapan harga adalah:

1) Analisa keadaan pasar, yakni memahami hubungan permintaan harga, karena perubahan harga dapat memberikan pengaruh besar pada permintaan.

2) Identifikasi faktor-faktor pembahas adalah faktor yang membatasi perusahaan dalam menetapkan harga.

3) Menetapkan sasaran yang menjadi umum adalah memperoleh keuntungan untuk harga harus lebih tinggi dan biaya rata operasional.


(37)

4) Analisis potensi keuntungan. Suatu usaha perlu mengetahui beberapa keuntungan yang ingin mereka peroleh.

5) Penentuan harga awal harus disepakati bahwa harga awal bagi produk baru yang pertama kali diluncurkan berdasarkan kesepakatan bersama. 6) Penetapan harga disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang selalu

berubah oleh karena itu harga harus disesuaikan.

3. Kebijakan Tarif

Menurut Alif (2002: 82), Adapun kebijakan tarif yang dibebankan kepada para pelanggan untuk menikmati jasa selular tersebut, sebagai berikut:

a. Tarif Aktivasi, biaya-biaya yang dibebankan oleh Operator Selular kepada para pelanggan untuk mengaktifkan layanan jasa telepon dasar (termasuk layanan jelajah internasional) dan jasa multimedia.

b. Besaran tarif aktivitasi dihitung berdasarkan formula : total biaya aktivasi dibagi dengan proyeksi jumlah pelanggan yang ditetapkan berdasarkan jasa historis atau rencana pengembangan jumlah pelanggan.

c. Tarif berlangganan bulanan, biaya-biaya yang dibebankan oleh Operator Selular kepada para pelanggan untuk berlangganan layanan jasa selular setiap bulannya. Biaya-biaya tersebut terdiri dari : biaya billing operation, biaya customer care operation, dan biaya collection.

d. Tarif Penggunaan, biaya-biaya yang dibebankan oleh Operator Selular kepada para pelanggan untuk setiap panggilan jasa telepon dasar, penggunaan


(38)

layanan fasilitas jelajah dan penggunaan layanan jasa multimedia yang berhasil digunakan.

4. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Harga(Tarif)

Menurut Glueck dan Jauch (2000: 83), Faktor-faktor Internal yang mempengaruhi keputusan tarif :

a. Tujuan Pemasaran

Sebelum menetapkan tarif, perusahaan seharusnya menentukan strategi atas produk tersebut, jika perusahaan telah memilih pasar sasarannya dan memposisikannya dengan baik, maka strategi bauran pemasarannya, termasuk harga, akan berjalan dengan baik.

b. Strategi Bauran Pemasaran

Tarif adalah salah satu alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Keputusan harga harus dihubungkan dengan keputusan rancangan produk, distribusi dan promosi untuk membentuk program pemasaran yang efektif. Kebutuhan yang dibuat untuk variabel- variabel bauran pemasaran lainnya.

c. Biaya

Biaya menjadi dasar penetapan tarif yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya. Perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutupi semua biaya untuk produksi, distribusi, dan penjualan produk, dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonya. Biaya perusahaan mungkin merupakan elemen penting dalam strategi penetapan tarif. Banyak perusahaan berusaha untuk menjadi “produsen berbiaya rendah” dalam industrinya. Perusahaan dengan biaya rendah dapat


(39)

menetapkan harga yang lebih rendah sehingga menghasilkan penjualan dan laba yang lebih besar.

d. Pertimbangan Organsisasi

Manajemen harus memutuskan siapa yang harus menetapkan tarif didalam organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani penetapan tarif dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga sering kali ditetapkan oleh manajemen puncak dan bukan oleh departemen pemasaran ataupun penjualan. Dalam perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi ataupun lini produk. Dalam pasar industri, wiraniaga mungkin diijinkan bernegosiasi dengan pelanggan dalam suatu rentang tarif tertentu.

Faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga : 1) Pasar dan Permintaan

Ketika biaya menjadi dasar penetapan batas bawah tarif, pasar dan permintaan menjadi dasar penetapan batas atasnya. Baik konsumen maupun pembeli industri menyamakan tarif suatu produk atau jasa dengan manfaat dari pemiliknya. Jadi, sebelum menetapkan harga, seorang pemasar harus memahami hubungan dan permintaan atas produknya.

2) Biaya, harga dan Penawaran pesaing

Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan tarif adalah biaya dan harga pesaing serta kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan.


(40)

Ketika menetapkan harga, perusahaan harus juga mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi dapat memberikan dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan. Faktor-faktor seperti booming atau resesi, inflasi dan tingkat bunga mempengaruhi keputusan penetapan tarif karena dapat mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen terhadap harga dan nilai produk.

F. Produk

1. Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler 2001: 20).

Menurut Tjiptono (2005: 31) : Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut dapat dikatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen kepada konsumen untuk dicari, dibeli, dan digunakan dalam memenuhi kebutuhannya.

2. Tingkatan Produk

Produk juga memiliki tingkatan yang membedakan antara produk satu dengan produk yang lainnya. Hal ini harus diperlihatkan oleh para pemasar dalam memasarkan produknya. Menurut Kotler & Amstrong (2001: 348) tingkatan produk ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :


(41)

a. Produk Inti (core product)

Merupakan tingkatan paling dasar dan berisikan manfaat pemecahan masalah yang konsumen cari ketika membeli barang atau jasa tertentu. b. Produk Aktual (actual product)

Merupakan tingkatan kedua setelah produk inti. Pemasar harus membangun produk aktualnya diberbagai posisi yang dekat dengan produk inti. Produk aktual minimal harus mempunyai lima sifat; tingkatan kualitas, fitur, disain, merek dan kemasan.

c. Produk Tambahan (augmented product)

Ini merupakan tingkatan produk terakhir yang menawarkan layanan dan manfaat tambahan bagi konsumen.

3. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler & Amstrong (2001: 349): berdasarkan konsumen yang menggunakannya, produk dan jasa dibagi menjadi dua kategori, yaitu produk konsumen, dan produk industri.

a. Produk Konsumen

Semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi. Para pemasar umumnya mengklasifikasikan produk lebih lanjut berdasarkan cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi : 1. Produk sehari-hari (convenience product), yaitu barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat, dan dengan perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk tersebut juga minimal.


(42)

2. Produk belanja (shopping product), yaitu barang yang frekuensi pembeliannya tidak sesering produk sehari-hari dan dalam pembeliannya konsumen melakukan perbandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya.

3. Produk khusus (specialty product), yaitu barang dan jasa konsumen yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus.

4. Produk yang tidak cari (unsought product), yaitu produk konsumen yang konsumen tidak mengetahui, ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut.

b. Produk Industri, merupakan produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Tiga kategori barang dan jasa industri adalah bahan baku dan suku cadang, barang modal, dan perlengkapan jasa.

G. Perilaku Konsumen dan Proses Mengambil Keputusan 1. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut The American Marketing Association dalam Setiadi (2003: 3) adalah interaksi dinamis antara afeksi, kognisi, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari defenisi tersebut, terdapat tiga ide penting dari perilaku konsumen, yaitu : (1) perilaku konsumen adalah dinamis; (2) hal


(43)

tersebut melibatkan interaksi afeksi dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar; (3) hal tersebut melibatkan pertukaran.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah: a. Faktor kebudayaan, merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga sosial lainnya

b. Faktor sosial, yang terdiri dari lembaga kelompok referensi, yaitu seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, ataupun peran dan status yaitu posisi seseorang dalam setiap kelompok

c. Faktor pribadi, seperti umur dan tahapan dalam siklus hidup; pekerjaan; keadaan ekonomi; dan gaya hidup; serta kepribadian; dan konsep diri

d. Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang lahir dari dalam diri manusia itu sendiri seperti motivasi; persepsi; proses belajar; serta kepercayaan; dan sikap.

2. Proses Pengambilan Keputusan

Suatu keputusan melibatkan pilihan alternatif. Pemasar biasanya tertarik pada perilaku konsumen, terutama pilihan mereka. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen. Akan tetapi inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses


(44)

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif dan memilih salah satu diantaranya:

Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Setiadi (2003: 16)

Secara rinci tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diharapkan.

b. Pencarian informasi, yaitu konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak lagi. Proses ini diperoleh dari bahan bacaan, bertanya pada teman ataupun melakukan kegiatan-kegiatan mencari lainnya.

c. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif terbaik yang digunakan untuk melakukan keputusan pembelian.

d. Keputusan pembelian, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif.

e. Pasca pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian terhadap suatu produk atau jasa, maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan dan ketidakpuasan.

Mengenali Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Pasca Pembelian


(45)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Telkomsel merupakan singkatan dari Telekomunikasi seluler, yang pada mulanya merupakan nama layanan dan jasa sistem komunikasi bergerak seluler (Global System Mobile / GSM) yang dikelola oleh PT. Telkom. Dengan nama ini, Telkomsel memulai proyek percontohan pada akhir tahun 1993 di Pulau Batam dan Pulau Bintan dengan menggunakan teknologi GSM yang telah dikenal lebih luas di dunia Internasional. Peluncuran perdana ini dilakukan di Batam dengan alasan Batam sebagai pusat industri strategis, adanya proyek penciptaan kerjasama Batam-Singapura, dan banyaknya pemakai telepon genggam di Singapura ke Batam, serta adanya penugasan pemerintah melalui Merparpostel kepada Telkom yang dipimpin oleh Bapak Garuda Sugardo. Proyek yang pertama kali menggunakan teknologi GSM ini berhasil membangun jaringan komunikasi seluler dari tiada hingga dapat melakukan pembicaraan pada sistem


(46)

telekomunikasi bergerak hanya dua bulan sejak dimulainya proyek. Proyek ini kemudian berkembang ke provinsi-provinsi lain di Indonesia.

Pada tanggal 28 Maret 1994, PT. Telkom resmi terdaftar sebagai anggota GSM-MOU yaitu organisasi operator GSM dunia yang pusatnya di Dublín. Langkah dari PT. Telkom tidak berhenti sampai disitu saja, namun keinginan untuk menjadi salah satu operator GSM dengan skala nasional dapat terwujud pada tanggal 24 Agustus 1994, dimana pemerintah akhirnya menurunkan ijin prinsip kepada PT. Telkom sebagai operator GSM berskala nasional. Pada tanggal 1 November 1994, PT. Telkom dan PT. Indosat menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas), kedua perusahaan ini diresmikan sebagai perusahaan yang menanamkan modal dalam negeri (PMDN). Pendirian PT. Telkomsel dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 1995 dengan akte notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. No. 181 Tanggal 26 Mei 1995 dan telah diubah dengan akte notaris Soetjipto, SH. No. 194 Tanggal 21 Juni 1996.

B. Produk-produk yang dihasilkan Perusahaan

Produk yang dihasilkan oleh PT. Telkomsel adalah kartu Simpati (kartu prabayar), kartu As (kartu prabayar), dan kartu HALO (kartu pasca bayar), yaitu nama yang digunakan untuk setiap SIM (Subscriber Identity Module) Card yang menjamin penggunaannya memperoleh semua keunggulan GSM, antara lain keamanan (bebas dari penyadapan dan penggandaan), akses fasilitas, harga yang terjangkau, mutu yang prima, jaringan yang luas serta pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.


(47)

1. Kartu Simpati

Kartu prabayar Simpati merupakan kartu prabayar (prepaid) pertama di Asia dan ketiga di dunia setelah Afrika Selatan dan Italia. Kartu Simpati pertama kali diluncurkan pada tahun 1997 dan sampai saat ini pelanggan simpati berkembang pesat berjumlah 100juta pelanggan.

Gambar 3.1 Produk Kartu Simpati

Sumber

2. Kartu As

Kartu As merupakan kartu prabayar (prepaid) yang dikeluarkan oleh Telkomsel pada tahun 2004. Kartu ini mempunyai masa periode aktif yang lebih panjang dan tarif sms yang sangat murah. Telkomsel menghadirkan Kartu As sebagai SIM card yang memberikan berbagai kemudahan. Kartu As menyajikan berbagai program dan layanan yang mudah dan transparan baik dari sisi tarif, program yang ditawarkan maupun cara mendapatkan program. Kemudahan Tarif Kartu As untuk layanan panggilan dan SMS yaitu : Satu tarif untuk melakukan layanan panggilan dan SMS dimanapun di seluruh Indonesia yang berlaku 24 jam serta satu tarif yang berlaku untuk semua panggilan dan SMS ke semua operator.


(48)

Telkomsel meluncurkan paket perdana baru Kartu As fress yang memberikan benefit gratis berbagai update info setiap harinya serta gratis 100 SMS perbulan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya, secara otomatis langsung didapat tanpa biaya maupun syarat apa pun. Tarif yang berlaku bagi pelanggan Kartu As fress sama dengan pelanggan Kartu As reguler serta berkesempatan untuk menikmati setiap tarif promo dari kartu As.

Gambar 3.2 Produk kartu As

Sumber

Tabel 3.1 Tarif dasar kartu As


(49)

Pada Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa tarif dasar yang dikenakan oleh pelanggan kartu As adalah Rp.13/detik dan tarif SMS adalah Rp.99/SMS ke semua operator.

Tabel 3.2 Tarif Promo As

Sumber:

Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa pelanggan kartu As berkesempatan menikmati perang tarif dari As hanya dengan menelepon 1 menit, pelanggan akan langsung mendapatkan gratis 1 menit telepon gratis. Pelanggan juga akan diberikan 100 SMS gratis ke semua pelanggan telkomsel setelah mengirimkan 100 SMS setiap bulannya.

Tarif Panggilan (Voice &

Video Call) Tarif Promo

Ke Sesama Telkomsel (Kartu As, simPATI, KartuHALO)

Rp.13/dtk

Nelpon 1 menit GRATIS 1 menit (berlaku kelipatan)

Ke Operator Lain -

Ke PSTN & Fixed Wireless -

Ke Sesama Telkomsel (Kartu As, simPATI, KartuHALO)

Rp.99/SMS

Gratis 100 SMS ke sesama Telkomsel setelah kirim 100 SMS, bonus SMS berlaku hingga akhir bulan berjalan Ke Operator Lain

Ke PSTN & Fixed Wireless


(50)

Tabel 3.3

Paket promo terbaru As Serbu Layanan

dan promo

Skema tarif jagoan serbu

Skema tarif promo seribu sms gratis

Skema tarif reguler

Promo SMS Paket 1000SMS Rp.1000

Penggunaan SMS Rp.1000 langung dapat 1000 SMS gratis

Pakai 100 gratis 100 SMS gratis

Promo nelepon

Paket 100 menit Rp.1000

Bicara 1 menit gratis satu menit

Bicara 1 menit gratis 1 menit Promo serba

Rp 1000

Nelepon lama Pagi,siang,malam

Nelepon lama pagi, siang,malam

Ngomong sering 30 menit

Paket SMS Mania 50 SMS

Tarif nelepon

Rp.15/detik Rp.15/detik Rp.13/detik

Tarif SMS Rp.115/SMS Rp.115/SMS Rp.99/SMS Tarif MMS Rp.1000/MMS Rp.1000/MMS Rp.1000/MMS


(51)

Pada Tabel 3.3 bisa dilihat promo tebaru kartu As, pelanggan telkomsel bisa memilih sendiri paket serba seribu yang diinginkan hanya dengan mengakses *100#.

LAYANAN DAN PROMO 3. Kartu HALO

SKEMA TARIF PROMO

Telkomsel mendapatkan izin untuk memberikan jasa telekomunikasi seluler GSM, Telkomsel memulai jaringannya dan melayani pelanggannya dari luar Jawa yakni Batam, Medan, dan kedaerah lainnya.PT. Telkomsel meluncurkan produk perdana yaitu : Kartu HALO merupakan kartu pasca bayar (post-paid) dari Telkomsel. Diperlukan proses pendaftaran untuk berlangganan kartu HALO dengan melampirkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Pembayaran dilakukan setiap bulan berupa biaya penggunaan tergantung paket pilihan pelanggan, dan bebas biaya abondemen.

Gambar 3.3 Produk kartu HALO Telkomsel


(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan data-data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen dapat menjawab suatu penelitian. Sedangkan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut:


(53)

b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel

c. r

maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

1.1Uji Vailiditas 1

Tabel 4.1

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 57.7667 31.495 .514 .851

VAR00002 58.2667 28.202 .771 .835

VAR00003 58.0333 33.757 .479 .855

VAR00004 58.3333 32.230 .407 .857

VAR00005 58.6667 30.299 .603 .846

VAR00006 58.8000 30.028 .629 .845

VAR00007 58.1333 35.154 .061 .871

VAR00008 58.0000 33.517 .389 .857

VAR00009 58.0000 34.276 .212 .864

VAR00010 57.9667 30.585 .549 .849

VAR00011 58.1000 31.472 .569 .849

VAR00012 58.0333 33.757 .479 .855

VAR00013 57.7667 31.495 .514 .851

VAR00014 58.2667 28.202 .771 .835

VAR00015 58.0333 33.757 .479 .855


(54)

Sumber: Data Primer, 2010 (diolah)

Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dari 16 pertanyaan yang ada, 11 untuk butir pertanyaan variabel X dan 5 untuk butir pertanyaan variabel Y. Dimana dari 16 butir yang ada sebanyak 14 butir pertanyaan yang valid dengan skor total > 0.361 dan ada 2 butir pertanyaan yang tidak valid yaitu butir pertanyaan nomor 7 dan 9 dengan skor total < 0.361 yang dapat dilihat dari kolom Corrected Total-Item Corellation, untuk itu perlu dilakukan Uji Validitas ke-2.

1.2Uji Validitas 2

Tabel 4.2

Sumber: Data Primer, 2010 (diolah)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 55.0333 32.930 .849 .924

VAR00002 55.1000 35.541 .481 .937

VAR00003 54.9667 35.206 .716 .929

VAR00004 55.0667 33.513 .724 .929

VAR00005 55.0667 33.582 .776 .927

VAR00006 55.1000 34.645 .647 .931

VAR00008 55.0333 35.964 .626 .932

VAR00010 55.0000 35.241 .727 .929

VAR00011 55.2000 35.476 .537 .935

VAR00012 55.0000 34.069 .823 .926

VAR00013 55.0333 34.102 .838 .925

VAR00014 55.1667 37.385 .485 .935

VAR00015 55.0333 32.930 .849 .924


(55)

Tabel 4.2 menunjukkan setelah dilakukan uji validitas kedua kalinya dengan butir pertanyaan sebanyak 14 butir dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan valid dengan skor total > 0.361. Butir yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir nomor 1 dan 13 dengan koefisien korelasi 0.849 dan butir dengan validitas terendah adalah nomor 2 dengan koefisien korelasi 0.481.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pngukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria dengan sebagai berikut:

a. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel b. Jika r

maka reliabel

alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka tidak reliabel.

Tabel 4.3

Sumber: Data Primer, 2010 (diolah)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(56)

Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Cronbac’h Alpha sebesar 0.934. Apabila nilai Cronbac’h Alpha > 0,80 maka instrument dinyatakan reliable (Kuncoro; 2003).

B. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner kepada 96 orang responden, dimana responden yang menjawab kuesioner ini adalah mahasiswa regular S-1 FISIP angkatan 2007, 2008, 2009 dan 2010. Adapun jumlah pertanyaan keseluruhan adalah 14 butir pertanyaan, yang terdiri dari 9 butir untuk variabel X dan 5 butir untuk variabel Y. Sebagai tujuan penelitian ini, kuesioner diserahkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai daya dukung perang tarif dan produk As Fress terhadap keputusan pemakaian kartu As pada mahasiswa reguler S-1 FISIP USU. Berikut ini data dari 96 orang responden pada penelitian ini :

1. Identitas Responden a. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden %

Pria 30 31,25

Wanita 66 68,75

Total 96 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan 30 orang atau sebesar 31,25% dari mahasiswa adalah pria dan 66 orang atau sebesar 68,75% dari mahasiswa adalah


(57)

wanita. Dapat dilihat bahwa mahasiswa wanita yang menjadi responden lebih banyak daripada mahasiswa pria pada Mahasiswa Reguler S-1 FISIP USU.

b. Lama menggunakan kartu As

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan KartuAs

Lama Menggunakan Frekuensi %

1 tahun 16 16,67

2 tahun 18 18,75

3 tahun 23 23,95

4 tahun 12 12,5

5 tahun 11 11,46

>6 tahun 16 16,67

Jumlah 96 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan 16 orang atau sebesar 16,67% dari mahasiswa menggunakan kartu As selama 1 tahun, 18 orang atau sebesar


(58)

18,75% dari mahasiswa menggunakan kartu As selama 2 tahun, 23 orang atau sebesar 23,95% mahasiswa menggunakan kartu As selama 3 tahun, 12 orang atau sebesar 12,5% mahasiswa menggunakan kartu As selama 4 tahun, 11 orang atau sebesar 11,46% mahasiswa menggunakan kartu As selama 5 tahun, 16 orang atau sebesar 16,67% mahasiswa menggunakan kartu As selama >6 tahun.

c. Jurusan Responden

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Jurusan Frekuensi %

Antropologi 10 10,42

Komunikasi 11 11,46

Administrasi Negara 20 20,83

Kesejahteraan Sosial 11 11,46

Sosiologi 18 18,75

Ilmu Politik 15 15,62

Administrasi Bisnis 11 11,46

Jumlah 96 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (diolah)

Tabel 4.6 menunjukkan 10 orang atau sebesar 10,42% responden dari mahasiswa jurusan Antropologi yang menggunakan kartu As, 11


(59)

orang atau sebesar 11,46% dari jurusan Komunikasi yang menggunakan kartu As, 20 orang atau sebesar 20,83% dari jurusan Administrasi Negara yang menggunakan kartu As, 11 orang atau sebesar 11,46% dari jurusan Kesejahteraan Sosial yang menggunakan kartu As, 18 orang atau sebesar 18,75% dari jurusan Sosiologi yang menggunakan kartu As, 15 orang atau sebesar 15,62% jurusan Ilmu Politik yang menggunakan kartu As, 11 orang atau sebesar 11,46% jurusan Administrasi Bisnis yang menggunakan kartu As. Dapat dilihat bahwa responden dari jurusan Administrasi negara yang mempunyai frekuensi terbesar yaitu 20 orang atau seebesar 20,83%.

d. Kartu yang digunakan selain As

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Kartu yang Digunakan Selain As

Kartu yang Digunakan selain As

Frekuensi Persentase

XL 20 20,84

Im3 18 18,75

Simpati 9 9,37

Axis 5 5,20

Three 4 4,17

Smart 4 4,17

Flexi 1 1,04


(60)

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kategori berdasarkan penggunaan kartu selain As adalah sebanyak 63,54% dari jumlah sampel. Jumlah penggunaan kartu selain AS adalah 61 orang, yang paling banyak adalah penggunaan kartu XL sebanyak 20 orang (20,84% dari jumlah sampel), Im3 sebanyak 18 orang (18,75% dari jumlah sampel), Simpati sebanyak 9 orang (9,37% dari jumlah sampel), Axis sebanyak 5 orang (5,20% dari jumlah sampel), Three sebanyak 4 orang (4,17% dari jumlah sampel), Smart sebanyak 4 orang (4,17% dari jumlah sampel), dan yang terakhir adalah Flexi sebanyak 1 orang (1,04% dari jumlah sampel).

2. Analisis Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap variabel yang mempengaruhi keputusan pemakaian kartu As pada mahasiswa reguler S-1 FISIP USU. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 6 butir untuk variabel harga (X1), 3 butir untuk variabel produk (X2

a. Variabel Harga

), dan 5 butir untuk variabel keputusan pemakaian (Y). Jadi jumlah seluruh pertanyaan adalah 14 butir.

Pendapat responden tentang variabel harga (X1

Tabel 4.8

) adalah sebagai berikut:


(61)

Item Perta nyaa n Sangat Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Tot al (F) Total (%)

F % F % F % F % F %

1 17 17,7 64 66,7 5 5,2 8 8,3 2 2,1 96 100 2 9 9,4 45 46,9 22 22,9 15 15,6 5 5,2 96 100 3 17 17,7 59 61,5 12 12,5 6 6,2 2 2,1 96 100 4 12 12,5 37 38,5 24 24,5 18 18,8 5 5,2 96 100 5 4 4,2 31 32,3 31 32,3 26 27,1 4 4,2 96 100 6 3 3,1 35 36,5 30 31,2 20 20,8 8 8,3 96 100 Sumber: Pengolahan Data SPSS (2010)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 orang mahasiswa untuk variabel harga yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (saya mempertimbangkan harga yang berlaku sebelum saya menggunakan operator As) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 17 orang atau sebesar 17,7% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 64 orang atau sebesar 66,7% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 5 orang atau sebesar 5,2% dari mahasiswa menjawab ragu-ragu, 8 orang atau sebesar 8,3% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju, dan 2 orang atau sebesar 2,1% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

2) Pada item pertanyaan 2 (tarif telepon, sms, internet As Fress sesuai dengan keuangan mahasiswa) dari kuesioner yang diisi mahasiswa dan dianalisis ternyata 9 orang atau sebesar 9,4% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 45 orang atau sebesar 46,9% dari mahasiswa yang menjawab


(62)

setuju, 22 orang atau sebesar 22,9% dari mahasiswa menjawab ragu-ragu, 15 orang atau sebesar 15,6% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju, dan 5 orang atau sebesar 5,2% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Pada item pertanyaan 3 (tarif isi ulang As ekonomis) dari kuesioner yang diisi mahasiswa dan dianalisis ternyata 17 orang atau sebesar 17,7% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 59 orang atau sebesar 61,5% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 12 orang atau sebesar 12,5% dari mahasiswa menjawab ragu-ragu, 6 orang atau sebesar 6,2% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju, dan 2 orang atau sebesar 2,1% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

4) Pada item pertanyaan 4 (saya sebagai konsumen diuntungkan dengan adanya perang tarif As Fress) dari kuesioner yang diisi mahasiswa dan dianalisis ternyata 12 orang atau sebesar 12,5% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 37 orang atau sebesar 38,5% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 24 orang atau sebesar 25% dari mahasiswa menjawab ragu-ragu, 18 orang atau sebesar 18,8% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju, dan 12 orang atau sebesar 12,5% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

5) Pada item pertanyaan 5 (bila dibandingkan dengan operator lain As Fress memberikan tarif yang relatif murah) dari kuesioner yang diisi mahasiswa dan dianalisis ternyata 4 orang atau sebesar 4,2% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 31 orang atau sebesar 32,5% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 31 orang atau sebesar 32,5% dari mahasiswa


(63)

menjawab ragu-ragu, 26 orang atau sebesar 27,1% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju, dan 4 orang atau sebesar 4,2% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

6) Pada item pertanyaan 6 (saya menyarankan teman saya memakai As karena saya puas terhadap tarif As Fress) dari kuesioner yang diisi mahasiswa dan dianalisis ternyata 3 orang atau sebesar 3,1% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 35 orang atau sebesar 36,5% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 30 orang atau sebesar 31,2% dari mahasiswa menjawab ragu-ragu, 20 orang atau sebesar 20,8% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju, dan 8 orang atau sebesar 8,3% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

b. Variabel Produk

Pendapat responden tentang variabel produk (X2

Tabel 4.9

) adalah sebagai berikut:

Pendapat Responden Tentang Variabel Produk Item Perta nyaa n Sangat Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total (F) Total (%)

F % F % F % F % F %

1 47 49 43 44,8 5 5,2 1 1 0 0 96 100 2 39 40,6 48 50 8 8,3 1 0 0 0 96 100 3 22 22,9 60 62,5 11 11,5 3 3,1 0 0 96 100 Sumber: Pengolahan Data SPSS (2010)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 orang mahasiswa untuk variabel produk As Fress yaitu: 1) Pada item pertanyaan 1 (kualitas sinyal As bagus) dari kuesioner yang


(1)

Atas waktu dan kerja sama yang diberikan, peneliti mengucapkan: “TERIMA KASIH”

LAMPIRAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0


(2)

5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 3.0

Output Uji Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.934 14

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 4.2667 .69149 30

VAR00002 4.2000 .71438 30

VAR00003 4.3333 .54667 30

VAR00004 4.2333 .72793 30

VAR00005 4.2333 .67891 30

VAR00006 4.2000 .66436 30

VAR00007 4.2667 .52083 30

VAR00008 4.3000 .53498 30

VAR00009 4.1000 .66176 30

VAR00010 4.3000 .59596 30

VAR00011 4.2667 .58329 30


(3)

VAR00013 4.2667 .69149 30

VAR00014 4.2000 .48423 30

UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Harga (X1) Produk (X2) Keputusan Pemakaian (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 4.0 4.0 2.0 2.0 1.0 3.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3 4.0 2.0 3.0 1.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 6 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 3.0 7 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 8 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 9 5.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 10 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 11 4.0 3.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 12 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 13 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 14 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 15 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 16 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 17 4.0 4.0 2.0 4.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 3.0 4.0 18 4.0 2.0 2.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 3.0 5.0 19 3.0 2.0 4.0 4.0 2.0 1.0 4.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 4.0 20 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 21 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 22 3.0 2.0 4.0 2.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 23 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 24 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 2.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 25 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 26 4.0 3.0 5.0 5.0 2.0 2.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 2.0 5.0 27 5.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 28 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 29 3.0 2.0 4.0 3.0 2.0 1.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 30 4.0 5.0 5.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 31 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 1.0 4.0 4.0 4.0 32 4.0 3.0 4.0 1.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 2.0 5.0 33 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 2.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 34 2.0 3.0 4.0 2.0 3.0 4.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 35 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 36 5.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 37 1.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 38 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 2.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0


(4)

39 4.0 3.0 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 40 4.0 2.0 3.0 1.0 1.0 1.0 4.0 5.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 41 4.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 42 5.0 3.0 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 43 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 5.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 5.0 44 2.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 45 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 5.0 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 2.0 46 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 2.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 47 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 48 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 49 2.0 1.0 4.0 2.0 1.0 1.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 2.0 2.0 4.0 50 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 51 4.0 2.0 4.0 1.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 2.0 52 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 53 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 54 4.0 4.0 4.0 5.0 2.0 1.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 2.0 4.0 1.0 55 4.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 5.0 2.0 2.0 5.0 56 2.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 57 3.0 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 58 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 59 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0 60 5.0 5.0 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 61 4.0 1.0 2.0 3.0 2.0 3.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 2.0 3.0 4.0 62 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 1.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 63 1.0 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 5.0 2.0 4.0 1.0 4.0 64 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 65 2.0 1.0 1.0 1.0 1.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 1.0 1.0 1.0 66 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 2.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 67 5.0 5.0 5.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 68 4.0 2.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 69 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 70 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 71 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 72 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 73 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 74 4.0 3.0 4.0 2.0 4.0 2.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 75 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 76 4.0 2.0 3.0 4.0 2.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 77 5.0 4.0 4.0 2.0 2.0 2.0 5.0 5.0 4.0 3.0 5.0 3.0 3.0 4.0 78 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 79 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 80 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 1.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 81 4.0 4.0 3.0 5.0 2.0 4.0 5.0 5.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 82 5.0 4.0 4.0 3.0 2.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 83 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 84 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0


(5)

85 5.0 1.0 4.0 2.0 2.0 1.0 5.0 5.0 2.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 86 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 87 4.0 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 88 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 89 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 90 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 91 2.0 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 92 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 93 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 3.0 94 5.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 95 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 96 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Produk,

Hargaa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Keputusan_pemakaian

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .609a .371 .357 1.89706

a. Predictors: (Constant), Produk, Harga

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 197.268 2 98.634 27.407 .000a


(6)

Total 531.958 95

a. Predictors: (Constant), Produk, Harga

b. Dependent Variable: Keputusan_pemakaian

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.539 1.724 5.534 .000

Harga .379 .061 .535 6.255 .000

Produk .271 .131 .177 2.072 .041


Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

4 62 66

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Analisa Ketertarikan Mahasiswa FMIPA USU Dalam Memilih Bank Sebagai Tempat Menabung Dengan Menggunakan Analisis Konjoin

4 64 71

Tindakan Mahasiswa FISIP USU Terhadap Cyberbullying yang Dialami Melalui Media Online

3 55 132

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pernyataan Tokoh Agama” (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pemberitaan Pernyataan Tokoh Agama tentang Kebohongan Pemerintahan SBY di Harian Kompas)

1 66 107

Persepsi Mahasiswa FISIP USU terhadap Berita Politik di Harian Analisa Medan (Studi Deskriptif mengenai Pemberitaan atas Perilaku dan Sikap Anggota Pansus Century Selaku Anggota DPR –RI Pada Harian Analisa)

0 64 102

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Kartu AS Dikalangan Mahasiswa FISIP USU

1 51 145

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117