Kerangka Teori Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori

9 yang dianggap pokok persoalan sosiologi oleh paradigma ketiga adalah perilaku manusia sebagai subjek yang nyata. Berdasarkan penjelasan di atas, dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sosiologis untuk menelaah novel “Saga no Gabai Baachan”. Di dalam novel “Saga no Gabai Baachan” karya Yoshichi Shimada dapat dilihat bagaimana nenek Osano sebagai tokoh utama menjalani kehidupannya yang miskin namun tetap bahagia dan ceria bersama cucunya.

1.4.2 Kerangka Teori

Dalam menganalisis suatu karya sastra, diperlukan suatu teori pendekatan yang berfungsi sebagai acuan dalam menganalisis karya sastra tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Wellek dan Warren, serta semiotika sebagai landasan teori dalam menganalisis novel “Saga no Gabai Baachan” ini. Sosiologi sebagai suatu pendekatan terhadap karya sastra memiliki cakupan wilayah yang luas. Menurut Wellek dan Warren dalam Asking 2012: 22, cakupan karya sastra dengan pendekatan sosiologis dibagi atas 3 klasifikasi, yaitu: 1. Sosiologi pengarang. Hal ini berkaitan dengan profesi pengarang, latar belakang sosial status pengarang dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra, karena setiap pengarang adalah warga Universitas Sumatera Utara 10 masyarakat, dapat dipelajari sebagai makhluk sosial. Biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi studi ini juga dapat meluas ke lingkungan tempat tinggal dan berasal. Dalam hal ini, informasi tentang latar belakang keluarga, atau posisi ekonomi pengarang akan memiliki peran dalam pengungkapan masalah sosiologi pengarang. 2. Sosiologi karya sastra. Hal ini berkaitan dengan karya sastra itu sendiri yang menjadi pokok penelaahannya atau apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya. Pendekatan yang umum dilakukan sosiologi ini mempelajari sastra sebagai dokumen sosial sebagai potret kenyataan sosial. 3. Sosiologi sastra. Hal ini berkaitan dengan pembaca dan dampak sosial karya sastra, mempengaruhi masyarakat. Banyak orang meniru gaya hidup tokoh-tokoh dunia rekaan dan diterapkan dalam kehidupannya. Penelitian menurut Warren dan Wallek akan melihat sejauh mana karya sastra ini menggambarkan kebenaran kehidupan sosial dilihat dalam teks–teks yang ditulis oleh pengarang dalam novelnya dan juga kaitan antara unsur pembentuk karya sastra tersebut yakni pengarangnya dengan lingkungannya terutama lingkungan masa kecilnya. Kemudian untuk menganalisis bagaimana kondisi sosial yang terjadi dalam cuplikan isi novel tersebut, penulis menggunakan pendekatan semiotika. Universitas Sumatera Utara 11 Menurut Pradopo, dkk 2001:270 semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda, ilmu ini menganggap bahwa sosial masyarakat dan kebudayaan itu mempelajari system – sistem, aturan – aturan dan konvensi – konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Penggunaan metode semiotika sebagai pendekatan yang digunakan dalam penelitian karya sastra didasarkan pada pengertian tentang tanda, cara kerjanya dan pengunaannya. Menurut Peirce dalam Antoni 2010:12 tanda adalah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas – batas tertentu. Tanda memungkin kita berfikir, berhubungan dengan orang lain dan memberikan makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Melalui pendekatan semiotik ini, penulis berusaha untuk menginterpretasikan setiap tanda – tanda dan bahasa – bahasa yang ada dalam novel ini agar dapat diketahui gambaran jelas tentang bagaimana kehidupan nenek Osano yang selalu hidup dalam kesederhanaan dan dapat menjadi panutan bagi pembaca novel “Saga no Gabai Baachan” ini.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian