PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Dengan angka perbandingan 1 Januari 201031 Desember 2009
dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
58
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Dalam menjalankan aktivitasnya, Perusahaan dan Entitas Anak terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan, terutama terhadap risiko pasar termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko
tingkat bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Secara umum, kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus pada adanya ketidakpastian pasar keuangan dan untuk
meminimalisasi potensi kerugian yang akan berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengijinkan adanya transaksi derivatif
yang bertujuan untuk spekulasi.
Manajemen Resiko
i. Risiko pasar
a. Risiko nilai tukar mata uang asing Mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah. Perusahaan dan Entitas
Anak dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena biaya beberapa pembelian produk dan bahan baku dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang secara
signifikan dipengaruhi oleh tolok ukur perubahan harganya dalam mata uang asing terutama Dolar AS seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perusahaan dan Entitas Anak akan
terekspos pada risiko nilai tukar mata uang asing apabila pembelian produk dan bahan baku dalam mata uang selain Rupiah tidak seimbang dalam hal jumlah danatau pemilihan waktu.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak terkonsentrasi pada risiko nilai tukar mata uang asing karena volume pembelian dalam mata uang asing tidak signifikan. Eksposur mata uang asing
Perusahaan dan Entitas Anak disajikan pada Catatan 33 atas laporan keuangan konsolidasian.
b. Risiko tingkat bunga Paparan produk suku bunga timbul dari pinjaman Perusahaan untuk modal kerja dan
investasi, serta deposito berjangka Perusahaan dan Entitas Anak. Tingkat bunga pinjaman dan deposito berjangka yang didasarkan pada tingkat bunga mengambang menyebabkan
Perusahaan dan Entitas Anak terekspos pada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
Terkait dengan fasilitas pinjaman, Perusahaan membuat proyeksi arus kas rutin untuk memantau pembayaran pokok pinjaman dan bunga pinjaman.
ii. Risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak terekspos pada risiko kredit terutama berasal dari kredit yang
diberikan kepada pelanggan. Untuk meminimalisasi risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya kepada pelanggan yang dapat
dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus
melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan juga memiliki kebijakan yang mengharuskan sub- distributor untuk memberikan jaminan bank. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan
monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan, monitoring umur piutang, dan melakukan pengelolaan penagihan atas piutang.
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Dengan angka perbandingan 1 Januari 201031 Desember 2009
dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
59
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan Manajemen Resiko lanjutan
ii. Risiko kredit lanjutan Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah
dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit karena Perusahaan dan Entitas Anak memiliki banyak
pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan.
iii. Risiko likuiditas Risiko likuiditas timbul jika Perusahaan dan Entitas Anak mengalami kesulitan dalam
mendapatkan sumber pendanaan untuk mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola pinjaman yang jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan
setara kas. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan secara rutin mengawasi proyeksi dan arus kas aktual, serta memonitor tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak menginvestasikan kelebihan kas pada deposito berjangka dengan periode jatuh tempo yang sesuai atas liabilitas keuangannya.
Manajemen Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi
pemegang saham.
Perusahaan dan Entitas Anak disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga dipersyaratkan oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak
tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20 dan modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan
eksternal tersebut dipertimbangkan Perusahaan dan Entitas Anak pada Rapat Umum Pemegang Saham “RUPS”.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur
permodalan, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan,
kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.