Sifat Efek Beragun Aset

meningkatkan aset dan manajemen risko kredit. Kemudian alasan-alasan lain mengapa originator melakukan sekuritisasi aset, antara lain sebagai berikut 203 1 Untuk mengubah aset yang kurang likuid menjadi lebih likuid : 2 Untuk mengubah aset yang tadinya kurang menarik menjadi mudah untuk diperdagangkan di pasar. 3 Agar terjadi peluasan investor terhadap aset. c. Bagi Debitur Awal Keuntungan debitur awal berasal dari peningkatan ketersediaan kredit. 204 Telah disebutkan sebelumnya bahwa surat berharga dapat ditinjau dari maksud diterbitkannya surat berharga tersebut oleh pihak penerbit. Apabila maksud dari diterbitkannya suatu surat berharga itu adalah untuk menjadikan surat berharga tersebut sebagai instrumen pembayaran atau bagi pemenuhan perikatan maka surat berharga tersebut disebut sebagai negotiable instrument. Sedangkan apabila maksud dari diterbitkannya surat Maksudnya adalah bahwa ketika para pihak yang meminjamkan modal kreditur melakukan sekuritisasi aset maka aset-aset keuangan yang merupakan piutang-piutang yang dimiliki debitur bisa menjadi likuid, dengan demikian ada modal dari pihak kreditur tersebut untuk kemudian memperluas kegiatan usaha peminjaman modal yang dilakukannya. Dengan demikian jika kreditur memiliki kemudahan dalam memperluas usaha peminjaman modalnya, maka tentu masyarakat debitur tersebut akan mendapat kemudahan juga untuk mendapatkan pinjaman modal dari kreditur.

3. Sifat Efek Beragun Aset

203 Ibid hal 25 204 Ibid. Universitas Sumatera Utara berharga itu oleh penerbit adalah untuk menjadikan surat berharga tersebut sebagai instrumen untuk mengumpulkan dana dalam rangka pembiayaan, maka surat berharga tersebut disebut sebagai sekuritas security. Dari pembagian surat berharga tersebut maka dapat dilihat bahwa Efek Beragun Aset adalah suatu surat berharga yang tergolong sebagai sekuritas security. Efek beragun aset ini adalah suatu sekuritas yang mana sifatnya dapat bersifat partisipasi equity security ataupun bersifat utang debt security. 205 Pembiayaan sekunder perumahan adalah suatu bentuk pembiayaan, yang pada awalnya berasal dari Negara Amerika Serikat yang mana disebut sebagai secondary mortgage facility. Dari terminologi tersebut dapat kita temukan kata mortgage di dalamnya. Mortgage sendiri berarti suatu perjanjian hukum yang memberikan hak kondisional terhadap kepemilikan atas aset atau properti oleh pemiliknya the mortgagor kepada peminjam mortgagee sebagai jaminan bagi pinjaman. Sebenarnya setiap kepemilikan hukum atas properti dapat dibebankan dengan mortgage, walaupun tanah dan bangunan adalah jenis properti yang paling sering dibebankan dengan mortgage.

C. Pengertian Pembiayaan Sekunder Perumahan.

206 Dengan demikian mortgage jika dilihat dari sisi penjaminannya merupakan bentuk yang mirip dengan Hipotek 207 yang mana jaminan tersebut sekarang telah digantikan menjadi Hak Tanggungan 208 205 Pasal 4 ayat 2 Perpres No 19 Tahun 2005. 206 http:www.businessdictionary.comdefinitionmortgage.html 207 Pasal 1162 menyebutkan “ Hipotek adalah suatu hak kebendaan atas barang tak bergerak yang dijadikan jaminan dalam pelunasan suatu perikatan. 208 Pasal 1 angka 1 UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan menyebutkan “Hak Tanggungan atas tanah berserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang selanjutnya disebut hak tanggungan adallah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu kreditur-kreditur lain” . Sedangkan jika kita melihat makna mortgage dari sisi perikatannya perjanjiannya maka dapat dilhat bahwa mortgage tersebut adalah serupa dengan apa yang Universitas Sumatera Utara