kesatuanpihak yang memberikan tagihan miliknya yang menjadi jaminan bagi terbitnya suatu pembiayaan
c. Adanya Issuer.
Issuer adalah pihak yang melakukan penerbitan efek beragun aset asset backed security.
193
d. Adanya Efek yang Diterbitkan oleh Issuer
Efek yang diterbitkan oleh issuer dalam hal sekuritsasi aset adalah efek yang beragun aset yang mana yang mana aset tersebut dimiliki oleh Originator.
e. Bertujuan Untuk Mengubah Aset yang Kurang Liquid Menjadi Aset yang Liquid.
194
Dalam hal ini underlying asset atau aset yang dijadikan dasar penerbitan efek adalah aset-aset yang pada dasarnya tidak atau kurang liquid kemudian karena adanya
sekuritisasi terhadap aset tersebut maka aset tersebut bertransformasi menjadi aset yang liquid yakni berupa efek atau surat hutang yang dijamin atau beragunkan aset-
aset yang tidak atau kurang liquid tersebut.
2. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Sekuritisasi Aset. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses sekuritisasi aset, antara lain
sebagai berikut :
195
a. Debitur awal
Debitur awal adalah pihak yang akan berhutang kepada originator. Apabila dalam hutang-piutang antara debitur dengan originator terdapat aset
yang dijaminkan, maka proses sekuritisasi hal tersebut jaminannya menjadi jaminan hutang. Debitur yang semula membayar hutangnya kepada originator,
192
Deacon, Op.cit hal 575.
193
Gunawan Widjaja, E Paramitha Sapardan, 2005, Seri Aspek Hukum Dalam Pasar Modal;Asset Securitization Pelaksanaan SMF di Indonesia, Jakarta, Raja Grafindo Persada, hal 23
194
Ibid, hal 13.
195
Tim Studi Perdagangan Efek Beragun Aset, Loc.cit, hal 21
Universitas Sumatera Utara
setelah disekuritisasi, pembayaran hutang dilakukan kepada pihak yang bertindak sebagai servicer. Debitur bertanggung jawab atas pembayaran atas
underlying asset, dan oleh karena itu ini merupakan pemenuhan prestasi yang terakhir dari efek beragun aset. Karena debitur awal sering kali tidak
menyadari bahwa kewajiban mereka telah dijual, originator biasanya dapat memelihara hubungan relasinya dengan debitur awal tersebut.
196
b. Originator.
Originator merupakan pihak yang mengalihkan aset keuangannya atau yang melakukan sekuritisasi atas aset keuangannya. Setelah aset keuangannya
dijual kepada issuer, maka originator berhak atas pembayaran dari issuer, Pelunasan dari debitur menjadi hak dari issuer yang akan diterima melalui
servicer untuk selanjutnya disalurkan kepada para pemegang efek beragun aset.
c. Servicer.
Servicer adalah pihak yang bertanggung jawab untuk memproses dan mengawasi pembayaran yang akan dilakukan debitur, termasuk melakukan
tindakan awal apabila terjadi keterlambatankegagalan pembayaran dari debitur hingga negosiasi sesuai dengan kontrak. Dapat pula dikatakan bahwa
yang dimaksud dengan servicer adalah pihak yang memperoleh kuasa dari issuer untuk melakukan collecting atas piutang yang menjadi jaminan
penerbitan efek beragun aset.
197
d. Issuer.
Apabila dikehendaki dimungkinkan ada back- up servicer atau penyedia jasa pendukung dan originator dapat saja menjadi
servicer.
196
US CoMPTSroller of the Currency Administrator of National Banks, Loc.cit, hal 8
197
Gunawan Widjaja dan E. Paramitha Sapardan, Op.cit hal 22
Universitas Sumatera Utara
Issuer adalah pihak yang dapat menerbitkan efek beragun aset dalam proses sekuritisasi aset.
e. Perusahaan Pemeringkat Efek.
Perusahaan Pemeringkat Efek adalah pihak yang memberikan peringkat atas kelas-kelas efek beragun aset. Selain faktor kondisi makro
ekonomi dan aspek hukumnya, Perusahaan Pemeringkat Efek akan memperhatikan karakter protofolio aset keuangan yang menjadi agunan Efek
Beragun Aset dalam proses pemeringkatan, dan biasanya ditinjau dari aspek- aspek :
1 Record pembayaran masa lalu.
2 Jaminan dari debitur yang melekat pada hutang
3 Analisa cash flow projection
4 Struktur layer efek beragun aset
5 Credit enhancement,
198
6 Dalam hal aset keuangannya berupa future receivable maka
originator juga diperhitungkan. serta.
f. Investor
Investor adalah para pemegang efek beragun aset yang akan menerima pembayaran yang berasal dari debitur awal sesuai dengan jadula dan ketentuan
yang tertera dalam sertifikat efek beragun aset. g.
Pihak-pihak lain sesuai dengan kebutuhan seperti underwritter
199
198
Credit enhancement adalah suatu metode untuk melindungi investor dalam hal arus kas cash flow dari underlying assets tidak mencukupi untuk membayar bunga dan utang pokok yang diharapkan dari sekuritas
dengan tepat waktu. Credit enhancement digunakan untuk meningkatkan credit rating. Ibid, hal 11
jika dibutuhkan untuk menjamin proses penjualan efek beragun aset, Biro
Universitas Sumatera Utara
Administrasi Efek
200
untuk mendukung proses administrasi Efek Beragun Aset, credit enhancer untuk menanggung kerugian tingkat tertentu, dan Bursa
Efek
201
sebagai tempat pasar sekunder Efek Beragun Aset.
2. Keuntungan diadakannya Sekuritisasi Aset Keuntungan Diterbitkannya Efek
Beragun Aset. a.
Bagi Investor Sekuritisasi aset menawarkan berbagai kombinasi dari keuntungan
yang menarik dibandingkan dengan instrumen lainnya yang memiliki kualitas yang serupa. Peningkatan likuiditas pasar sekunder dan secara umum
perlindungan lebih oleh jaminan yang menjamin oleh entitas dengan credit rating yang tinggi dan stabil. Sekuritasi aset juga menawarkan suatu ukuran
fleksibilitas karena alur pembayaran oleh debitur awal dapat distrukturkan untuk dipertemukan dengan keperluan tertentu dari investor.
202
b. Bagi Originator
Sekuritisasi meningkatkan pengembalian modal dengan mengkonversi suatu bisnis peminjaman dari yang bersifat on-balance sheet menjadi aliran
pendapatan off-balance sheet yang kurang padat modal. Bergantung pada tipe struktur yang digunakan, sekuritsasi aset juga menurunkan biaya peminjaman,
melepaskan modal tambahan bagi ekspansi atau tujuan reinvetasi, dan
199
Underwritter adalah penjamin emisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 17 UU no 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menyebutkan “Penjamin emisi efek adalah pihak yang membuat kontrak
dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual”
200
Pasal 1 angka 3 UU no 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan “Biro Administrasi Efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak
yang berkaitan dengan Efek.
201
Pasal 1 angka 4 UU no 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan “Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli
Efek pihak-pihak lain dengan tujuan untuk memperdagangkan efek di antara mereka.
202
Gunawan Widjaja, E Paramitha Sapardan, 2005, Op.cit hal 24
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan aset dan manajemen risko kredit. Kemudian alasan-alasan lain mengapa originator melakukan sekuritisasi aset, antara lain sebagai berikut
203
1 Untuk mengubah aset yang kurang likuid menjadi lebih likuid
:
2 Untuk mengubah aset yang tadinya kurang menarik menjadi
mudah untuk diperdagangkan di pasar. 3
Agar terjadi peluasan investor terhadap aset. c.
Bagi Debitur Awal Keuntungan debitur awal berasal dari peningkatan ketersediaan
kredit.
204
Telah disebutkan sebelumnya bahwa surat berharga dapat ditinjau dari maksud diterbitkannya surat berharga tersebut oleh pihak penerbit. Apabila maksud dari
diterbitkannya suatu surat berharga itu adalah untuk menjadikan surat berharga tersebut sebagai instrumen pembayaran atau bagi pemenuhan perikatan maka surat berharga tersebut
disebut sebagai negotiable instrument. Sedangkan apabila maksud dari diterbitkannya surat Maksudnya adalah bahwa ketika para pihak yang meminjamkan
modal kreditur melakukan sekuritisasi aset maka aset-aset keuangan yang merupakan piutang-piutang yang dimiliki debitur bisa menjadi likuid, dengan
demikian ada modal dari pihak kreditur tersebut untuk kemudian memperluas kegiatan usaha peminjaman modal yang dilakukannya. Dengan demikian jika
kreditur memiliki kemudahan dalam memperluas usaha peminjaman modalnya, maka tentu masyarakat debitur tersebut akan mendapat kemudahan
juga untuk mendapatkan pinjaman modal dari kreditur.
3. Sifat Efek Beragun Aset