Kelapa Sawit LANDASAN TEORI
Postur kerja merupakan pengaturan sikap tubuh saat bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula. Pada saat bekerja
sebaiknya postur dilakukan secara alamiah sehingga dapat meminimalisasi timbulnya cedera dalam bekerja. Kenyamanan tercipta apabila pekerja telah
melakukan postur kerja yang baik dan aman. Postur kerja yang baik sangat ditentukan oleh pergerakan organ tubuh saat bekerja.
Untuk itu, perlu adanya suatu penilaian terhadap suatu postur kerja pekerja untuk mengetahui sejauh mana postur ataupun sikap kerja pekerja mampu
mempengaruhi produktivitas dan kesehatan fisik pekerja. Penilaian terhadap keefektifan postur kerja pekerja ini dapat dilakukan dengan berbagai metode,
yaitu: 1. Ovako Working Postures Analysis system OWAS
2. Rapid Upper Limb Assesment RULA 3. Rapid Entire Body Assesment REBA
4. The Quick Exposure Check QEC Posisi kerja operator akan mempengaruhi kinerjanya, baik buruknya hasil
pekerjaan, selain itu juga berpengaruh pada tingkat kelelahan yang dialaminya. Ketidaknyamanan dalam bekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerja,
demikian halnya dengan postur kerja. Postur kerja yang ergonomis akan membuat seseorang dapat bekerja dengan aman, nyaman, sehat, dan produktif. Dalam
kaitan postur kerja tersebut, dilakukan penelitian dalam rangka menerapkan postur kerja tubuh yang ergonomis. Posisi tubuh dalam bekerja ditentukan oleh jenis
pekerjaan yang dilakukan. Masing-masing posisi kerja mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tubuh.
Beberapa posisi yang penting untuk penerapan ergonomi di tempat kerja adalah sebagai berikut:
1. Posisi berdiri Ukuran tubuh yang penting adalah tinggi badan berdiri, tinggi bahu, tinggi
siku, tinggi pinggul dan panjang lengan. 2. Posisi duduk
Ukuran tubuh yang penting adalah tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan, jarak lekuk lutut, garis punggung, jarak
lekuk lutut dan telapak kaki. Produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh performansi tenaga kerjanya.
Performansi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu di antaranya adalah postur dan sikapgerakan kerja. Postur kerja yang tidak ergonomis akan
membuat operator merasa tidak nyaman dan menimbulkan terjadinya kelelahan. Postur posisi tubuh yang baik adalah dasar dari tempat kerja yang ergonomis.
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan mengangkat dan mengangkut sudah menjadi suatu kegiatan yang tak terpisahkan pada diri manusia. Dalam dunia
kerja, kegiatan angkat dan angkut merupakan suatu hal pokok atau bisa disebut esensial, karena hampir di setiap pekerjaan dijumpai kegiatan angkat angkut.
Kegiatan angkat angkut biasanya dijumpai di perkebunan, pertambangan, perindustrian, pelabuhan, di pasar, bahkan di kantor pemerintahan maupun swasta.
Kegiatan mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :