Pembelajaran dan Suasana Akademik

68 • Rencana Strategis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 2013-2017 Rencana Strategis Universitas Katolik Indonesia Atma Jay 2013-2017 • 69 3.4.4. STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK

3.4.4.1. Kurikulum

Dinamika eksternal dan perkembangan teknologi senantiasa berubah dan berkembang. Untuk mengantisipasi hal ini, kurikulum harus sesuai dengan tingkat perkembangan jaman. Kurikulum untuk proses belajar mengajar harus sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan mampu beradaptasi serta mengantisipasi segala perubahan yang akan terjadi. Kurikulum harus dibuat secara fl eksibel sehingga dapat dilakukan peninjauan secara berkala untuk disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan dewasa ini. Standar penyusunan kurikulum mengacu pada Kerangka Kualifi kasi Nasional Indonesia KKNI. Di tahun pertama renstra, UAJ perlu melakukan monitoring dan evaluasi kurikulum berbasis kompetensi pada seluruh prodi. Hasil monev ini kemudian menjadi revisi kurikulum bagi prodi-prodi. Setiap prodi perlu memastikan rekam jejak perubahan kurikulum ini berikut kurikulum baru dan perangkat evaluasinya. Pada tahun kedua hingga akhir tahun ketiga, Unika Atma Jaya perlu melakukan revisi minor terutama yang berkaitan dengan masukan stakeholder memgenai proses pembelajaran. Pada tahun keempat, evaluasi kurikulum dimulai lagi sehingga pada tahun kelima tim kurikulum masing-masing prodi telah siap dengan usulan revisi kurikulum. Unika Atma Jaya perlu menghidupi siklus ini, agar setiap prodi memiliki dokumentasi kurikulum yang dapat diandalkan. Seperangkat pedomanacuan pengembangan kurikulum perlu terus dikembangkan secara berkesinambungan oleh Unika Atma Jaya. Dokumen tersebut berupa kebijakan dan standar akademik yang disusun oleh Senat Universitas. Di samping itu perangkat sistem penjaminan mutu akademik yang disusun oleh Lembaga Penjaminan Mutu perlu disahkan pada tahun kedua renstra sehingga dapat menjadi pijakan kuat untuk revisi kurikulum selanjutnya. Pada tahun ketiga renstra hingga tahun kelima renstra, tiap prodi di Unika Atma Jaya perlu mempunyai dokumentasi dari stakeholder yang berupa data evaluasi terhadap kurikulum baik dari dosen, mahasiswa, alumni, atatupun dari pengguna lulusan. Hal ini dilakukan secara periodik. Tiap prodi mempunyai badan pendidikan sesuai dengan keilmuannya yang mengkaji hasil monev dari tim penjaminan mutu di tingkat unit, serta mengkaji sumber- sumber kualitatif dari stakeholder. Adapun parameter-parameter yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi di antaranya meliputi: 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum. 2. Muatan kurikulum, termasuk evaluasinya. 3. Standar beban belajar. Badan ini bertanggung jawab mengembangkan kurikulum. Pada tahun keempat akhir hingga tahun kelima renstra, badan ini dapat bekerja secara intensif bersama pimpinan unit dan seluruh dosen guna merevisi kurikulum berbasis kompetensi yang baik. Langkah-langkah tahun pertama hingga kelima perlu terdokumentasi dengan jelas untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi terhadap kinerja standar kurikulum oleh pihak eksternal.

3.4.4.2. Pembelajaran dan Suasana Akademik

Strategi pembelajaran di Unika Atma Jaya bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, profesional, berintegritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kristiani, tersertifi kasi, diakui, dan berdaya saing global. 70 • Rencana Strategis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 2013-2017 Rencana Strategis Universitas Katolik Indonesia Atma Jay 2013-2017 • 71 Unika Atma Jaya memiliki Unit Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional P2AI sebagai unit yang berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. Dalam tahun pertama renstra ini, P2AI perlu diperkuat dengan program-program nyata yang terdokumentasikan dengan baik termasuk hasil evaluasi kegiatan terhadap proses pembelajaran di UAJ. Pada tahun kedua renstra, P2AI perlu membidani berdirinya badan serupa pada tiap prodi di UAJ. Jika pada setiap prodi telah ada badan serupa dengan P2AI, maka P2AI perlu menunjang pengembangan atau penguatan badan tersebut. Program-program P2AI yang pada tahun pertama dilakukan di tingkat universitas dapat ditransfer untuk dilakukan di tingkat unit sehingga lebih kontekstual sesuai dengan bidang keilmuan yang ada pada tingkat unit. Dengan demikian, pada tahun kedua pengembangan proses pembelajaran yang lebih bersifat SCL dapat diamanatkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi unit, dan berlanjut pada tahun ketiga dan keempat. Pada tahun kelima, tiap badan pendidikan dan pengembangan pembelajaran ditargetkan untuk mendorong diseminasi inovasi pembelajaran yang khas ke tingkat universitas dan nasional. Jadi, pada tahun kelima visi UAJ untuk menjadi benchmark university dapat dicapai. Secara sinergis, UAJ perlu melakukan pengendalian mutu proses pembelajaran yang mencakup: 1 perencanaan dan sumber daya pembelajaran, 2 pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, 3 syarat kelulusan yang dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara berkala. Fungsi-fungsi tersebut dapat dilaksanakan melalui dokumentasi perencanaan proses pembelajaran dalam bentuk Kurikulum. Kurikulum kemudian diturunkan dalam Satuan Acara Perkuliahan SAP setiap mata kuliah oleh para pengampu mata kuliah. Setiap pelaksanaan perkuliahan wajib memiliki isian Berita Acara Perkuliahan BAP, daftar hadir mahasiswa dan daftar hadir dosen. Setiap pertengahan semester, Ketua Program Studi mengevaluasi proses belajar mengajar PBM, mulai dari tingkat kehadiran dosen sampai dengan kesesuaian materi dengan SAP. Pendekatan sistem pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa student-centered learning, SCL dikembangkan oleh masing-masing prodi dan pengampu mata kuliah. Kendali mutu terkait hal ini harus tampak dari SAP masing-masing mata kuliah. Ragam SCL yang dikembangkan adalah problem-based learning PBL, case-based learning CBL, e-learning, diskusi, seminar, studi lapangan, dan ragam studi kelompok. Keterlibatan mahasiswa juga terlihat melalui asistensi praktikum dan peer-tutor. Bimbingan skripsi atau karya tulis ilmiah KTI atau tugas akhir lainnya juga menunjukkan konsistensi pendekatan berbasis mahasiswa yang dilakukan oleh pembimbing secara intensif dengan mahasiswa yang dibimbingnya. Selain itu proses pembelajaran juga memanfaatkan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Pertemuan dalam forum diskusi ilmiah atau kuliah umum dapat mengembangkan pemahaman ilmu yang komprehensif bagi mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa dalam tim peneliti bersama dosen juga mendukung pengembangan wawasan yang sesuai dengan minat mahasiswa. Hal-hal tersebut tidak termaktub di dalam SAP, namun tampak dalam karya ilmiah dan publikasi tim peneliti yang melibatkan mahasiswa. Dengan demikian kendali mutu pendekatan pembelajaran juga dilihat dari jumlah dan kualitas publikasi dosen dan mahasiswa. 72 • Rencana Strategis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 2013-2017 Rencana Strategis Universitas Katolik Indonesia Atma Jay 2013-2017 • 73 Kurikulum juga memuat syarat kelulusan. Pemantauan syarat kelulusan dilakukan dengan cara online system untuk penilaian mahasiswa di mata kuliah yang bersangkutan. Pada tahun pertama renstra, UAJ perlu melakukan evaluasi terhadap modul online system nilai di tingkat universitas. Pada tahun kedua renstra, sistem ini harus direvisi sehingga sesuai atau customized bagi setiap prodi yang kurikulum dan pendekatan pembelajarannya khas. Dengan demikian, bukanlah kurikulum yang menyesuaikan sistem melainkan sistem yang dapat disesuaikan dengan kurikulum. Sementara di tingkat dosen pengampu, monitoring juga meliputi bobot penilaian UTS, UAS dan Tugas. Monitoring kegiatan PBM termasuk penilaian, dilaksanakan melekat pada jabatan Dekan, Wadek I dan Kaprodi. Kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan sejalan dengan misi Unika Atma Jaya sebagai lembaga perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik dan profesional. Dalam tahun pertama renstra, UAJ perlu menata ulang kebebasan akademik, mimbar akademik dalam program yang sustain. Para dosen diberi ruang dan waktu untuk mengutarakan gagasan-gagasan kritis yang didiseminasikan dengan kontinu dalam ruang publik internal universitas, dengan tujuan agar ada keterkaitan dan komunikasi antar unit. Selanjutnya, UAJ perlu meninjau ulang aturan-aturan pembiayaan terkait publikasi di media masa, jurnal-jurnal ilmiah, seminar nasional dan international. Pada tahun kedua, revisi pembiayaan berikut kewajiban bagi institusi untuk para dosen perlu disosialisasikan dan diimplementasikan. Pada tahun ketiga hingga kelima, tiap prodi perlu meningkatkan dan mencapai indikator kinerja nyata yang berkaitan dengan kebebasan akademik dan mimbar akademik ini dalam capaian yang terukur. Dengan demikian, UAJ akan diuntungkan oleh perkembangan suasana akademik. Kebebasan akademik juga perlu melihat pada dokumen Ex Corde Ecclesiae – dokumen gereja yang menjadi acuan bagi universitas-universitas katolik, agar nilai kristiani terpancar dari Unika Atma Jaya bagi masyarakat ilmiah. Sebagai wujud pengembangan staf dalam bidang otonomi keilmuan, Unika Atma Jaya juga mempunyai kebijakan yang memberikan kesempatan kepada dosen untuk menempuh studi lanjut di dalam dan luar negeri. Dalam kerangka renstra, peta pengembangan staf ini dapat dikaitkan dengan pengembangan otonomi keilmuan sekaligus pengembangan prodi secara vertikal dan horizontal. Oleh karena itu, renstra bidang ini sangat bertumpang tindih dengan renstra bidang SDM dan bidang pendidikan di tingkat prodi. Kurikulum yang tepat dan proses pembelajaran yang baik akan mendukung peningkatan kelulusan tepat waktu dengan indeks prestasi kumulatif lulusan yang tinggi. Pemangku kepentingan eksternal juga memberikan penilaian terhadap program studi, dalam hal ini dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT. Untuk dapat mencapai hasil penilaian yang maksimal, perlu didukung oleh tersedianya data yang terintegrasi dan pelaksanaan PDCA secara konsisten. 3.4.5. STRATEGI PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA DAN SISTEM INFORMASI

3.4.5.1. Pembiayaan