Parafrasa Lisan Teks ti f

62 Di bagian sebelumnya kalian telah menemukan kata kunci, gagasan pokok, dan ungkapan dari teks yang disimak. Kegiatan itu akan membantu kalian dalam kegiatan parafrasa lisan.

6.2.1 Parafrasa Lisan

Berdasarkan KBBI Kamus Besar Bahasa Indo- nesia parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks karangan dibentuk susunan kata-kata yang lain dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. Memparafrasakan adalah menguraikan kembali suatu teks dalam bentuk lain. Parafrasa lisan adalah mengungkapkan kembali secara lisan uraian tertulis yang telah dibaca atau didengar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasakan suatu teks adalah: 1. mencermati setiap informasi yang didengar; 2. mencatat inti informasi ide-ide pokokkata kunci; 3. membuat kerangka secara induktifdeduktif ber- dasarkan ide-ide pokok yang dicatat; dan 4. menceritakan kembali secara induktifdeduktif isi informasi dengan kalimat atau bahasa sendiri secara santun. Kerjakan aktivitas-aktivitas berikut ini da- lam buku tugasmu 1. Bacalah kembali teks Zuriati: Wanita Montir Pesawat 2. Parafrasakan teks Zuriati: Wanita Montir Pe- sawat 3. Ungkapkan secara lisan parafrasa yang su- dah kalian buat 4. Mintalah tanggapan dari guru dan teman-teman kalian Telah disebutkan di atas bahwa salah satu hal yang harus diperhatikan dalam teknik pembuatan parafrasa adalah membuat kerangka secara induktif atau deduktif. Pada bagian ini kalian akan mem- pelajari kedua teknik ini.

6.3.1 Teks

Bacalah wacana berikut dengan baik dan benar Hepatitis C Dapat Disembuhkan Penderita hepatitis C tidak perlu khawatir lagi. Sebab telah ada metode baru penyembuhan pe- nyakit ini. Hanya, metode baru ini bukanlah beru- pa vaksin yang berfungsi mencegah terjangkitnya virus ini. Tapi kombinasi obat-obatan. Menurut dr. Purnomo Boedi SpPD KGEH, selama ini pengobatan hepatitis C dengan mem- berikan obat jenis interveron saja. Memakai obat tersebut, tingkat keampuhannya hanya 10-15 persen. “Hasil ini kurang maksimal untuk pe- nyembuhan penyakit hepatitis C,” kata spesialis penyakit dalam RSU dr. Sutomo ini. Oleh karena itu dalam pertemuan ilmiah beberapa bulan lalu di Jakarta, dibeberkan dan didiskusikan tentang formula penyembuhan hepatitis C, yaitu dengan mengkombinasi obat interveron vegilasi,dan riba- virin. “Setelah dilakukan percobaan hasilnya sa- ngat memuaskan. Keampuhannya sekitar 92- 93 persen untuk genotipe 2,” lanjutnya. Genotipe 1 banyak ditemui di Indonesia, ting- kat keberhasilannya mencapai 55-60 persen. Hasil tersebut lanjut, lanjut Boedi, dirasa sangat menggembirakan. Dijelaskan, obat ini tidak bisa langsung terasa khasiatnya seperti minum obat pereda nyeri atau penurun panas. ”Obat ini tergo- long long acting,” kata ketua IDI Surabaya ini. Maksudnya, perlu dikonsumsi 6 bulan hingga satu tahun. Meski begitu obat ini ada juga kelemahan. Bila kondisi pasien telah masuk tahap sirosis berat, tidak boleh mengomsumsi obat atau tidak bisa diapa-apakan lagi. Menurut Boedi, kondisi sirosis berat akan bertambah berbahaya bila diberi obat antivirus. “Kita hanya berusaha menjaga agar kondisi lever tidak tambah parah.” Indopos, Februari 2005 Di unduh dari : Bukupaket.com 63 Parafrasa Induktif

6.3.2 Teknik Deduktif dan