III. METODE PENELITIAN
3.1. Penentuan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa wonokalang, Kecamatan wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Penentuan daerah penelitian ini ditentukan secara sengaja
dengan pertimbangan bahwa Desa Wonokalang merupakan salah satu daerah sentra produksi kedelai di Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Tabel.3.1: Realisasi Luas Tanam dan Panen Kedelai Menurut Desa Kelurahan dalam Ha di Kecamatan Wonoayu Tahun 2008
No Desa Kelurahan Kedelai
Tanam Panen
1 Simoketawang
17 17
2 popoh
11 11
3 Wonokasian
4 4
4 Wonoayu
3 3
5 Semambung
5 5
6 Simo Angin – Angin
8 8
7 Wonokalang
31 31
Pager Ngumbuk 28
28 9
MUlyo Dadi 27
27 10
Becirongengor 10
10 Jumlah
144 144
Sumber : Kantor Kecamatan Wonoayu. Tahun 2009 Dari tabel 3.1. diatas terlihat bahwa rencana tanam kedelai berhasil
samapai panen tidak ada yang gagal panen. Dari sepuluh Desa di Kecamatan Wonoayu terlihat Desa Wonokalang realisasi tanam dan panennya paling banyak
yaitu 31 hektar dan Desa yang paling sedikit realisasi tanamnya adalah Desa
Wonoayu yaitu 3 hektar, maka Desa Wonokalang disebut Desa sentra produksi kedelai di Kecamatan Wonoayu karena jumlah realisasi tanamnya paling banyak
di banding dengan Desa yang lainnya se -Kecamatan Wonoayu.
3.2 Penentuan Sampel
sampel yang diambil haruslah cukup representative, yaitu dapat mewakili populasi dalam arti semua ciri dan karakteristik yang ada pada populasi dapat
tercermin dari sample yang diambil. Dari jumlah populasi sebanyak 140 petani
kedelai diambil sebagai sampel sebanyak 30 petani kedelai. Pengambilan contoh dilakukan secara sengaja dengan metode purposive
Random sampling terhadap 30 petani dari jumlah 140 petani. Sampel petani yang diambil adalah petani dengan kriteria sistem usahatani yang status lahannya
pemilik, penyakap dan penyewa. Pemilihan sampel dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian untuk
memperoleh informasi yang lengkap dan mendalam.
3.3 Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari petani, kelompok tani, pedagang saprodi, pedagang kedelai. Data yang dikumpulkan adalah data harga
maupun jumlah input maupun output yang berhubungan dengan sampel usahatani serta yang berhubungan dengan data pemasaran pasca usahatani.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang berasal dari laporan pembukuan petanikelompok tani, serta publikasi dari lembaga-lembaga pemerintahan seperti Badan Pusat Statistik
BPS. Data yang diperlukan adalah: data luas arel tanam dan panen kedelai dan daftar harga kedelai lokal dan berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
3.4 Metode Analisis