Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II

86 peneliti saat memberikan instruksi, malu untuk menjawab, dan masih terdapat siswa yang mengganggu temannya. 4 Hasil Refleksi Upaya peningkatan karakter peduli sosial melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning mendorong siswa agar tidak hanya sekedar memahami makna topik bahasan “Proaktif” saja melainkan juga dapat menerapkan secara langsung.

b. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II

Seperti pada proses pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling PTBK pada siklus sebelumnya, siklus II terdiri dari tiga tahap yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap refleksi dengan penjabaran sebagai berikut: 1 Perencanaan Peneliti menyiapkan Rencana Pelayanan Bimbingan RPB dan materi layanan de ngan topik “Peduli Terhadap Sesama”, menyiapkan instrumen penelitian berupa skala penilaian diri, lembar refleksi siswa, lembar observasi dan menyiapkan kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan. 2 Pelaksanaan Tindakan a Pembukaan Di awal layanan bimbingan, salah seorang siswa diminta untuk memimpin doa. Usai doa, peneliti 87 memberikan pengantar singkat mengenai tujuan dari bimbingan klasikal. b Kegiatan Inti Peneliti menggawali bimbingan dengan memutarkan video mengenai sikap peduli terhadap sesama. Seluruh siswa antusias menonton video yang diputarkan. Siswa juga dapat mengambil pesan moral dari contoh sikap peduli terhadap sesama. Kegiatan dilanjutkan dengan permainan “Bersama Membangun Kepedulian ”. Permainan ini, siswa diminta untuk menemukan pasangan dari gulungan kertas yang berisi pecahan kalimatyang bertema kepedulian. Siswa merasa bersemangat untuk mencari pasangan kalimat yang tepat. Usai menemukan kalimat utuh siswa diminta untuk duduk kembali kemudian peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi terkait makna kalimat yang didapat, siswa diminta untuk memperkenalkan nama dan kebaikan yang pernah dilakukan pasangannya terhadapnya. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan ulasan terkait makna kalimat yang didapat. Usai permainan, siswa diajak untuk merefleksikan hal-hal yang dipikirkan dan dirasakan selama mengikuti 88 permainan guna membangun sikap peduli terhadap sesama. Hasil refleksi beberapa siswa mengungkapkan bahwa peduli terhadap sesama sangat penting karena setiap orang membutuhkan bantuan orang lain, memiliki sikap tolong menolong sangat menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Secara spontan siswa juga dapat menemukan sendiri pesan moral dari permainan ini. Peneliti kemudian memberikan umpan balik dengan mengaitkan topik bahasan dengan refleksi yang telah disampaikan oleh siswa. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai “Peduli Terhadap Sesama” melalui tayangan power point . Seluruh siswa tampak antusias dengan aktif bertanya dan memberikan tanggapan terkait contoh-contoh sikap peduli dalam kehidupan sehari-hari. c Penutup Peneliti membagikan lembar skala penilaian diri mengenai karakter peduli sosial dan meminta siswa untuk mengerjakannya. Di akhir sesi, peneliti menyampaikan kesimpulan atas materi bimbingan hari ini dan memberikan peneguhan kepada siswa. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada siswa dan kegiatan di akhiri dengan doa yang dipimpin oleh siswa secara sukarela. 89 3 Hasil Observasi Peneliti merasa bahwa pada siklus II, terjadi umpan balik yang baik antara peneliti dan siswa. Hal ini nampak pada antusisme siswa saat menyaksikan video, keterlibatan siswa dalam proses dinamika kelompok, dan saat pemberian materi. Siswa mulai terbuka dan spontan mau membagikan pengalaman yang dialami selama mengikuti kegiatan dengan mengangkat tangan. Siswa juga mampu menangkap pesan moral dari topik yang dibahas secara mandiri. Selama proses bimbingan, pegamat masih menemukan siswa yang malu untuk menjawab dan masih terdapat siswa yang mengganggu teman lainnya. 4 Hasil Refleksi Upaya peningkatan karakter peduli sosial melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning mendorong siswa agar tidak hanya sekedar memahami makna topik “Peduli Terhadap Sesama” saja melainkan juga dapat menerapkan sikap peduli secara langsung kepada temannya.

c. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus III