Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

b. Variabel Terikat Dependent Variable Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang tercantum dalam rapor siswa XI SMA PL Sedayu Yogyakarta. Variabel prestasi belajar diukur dari rata-rata nilai rapor siswa saat semester genap tahun ajaran 20122013. Dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II Masidjo, 1995 dikelompokkan sebagai berikut. Tabel 3.4 Penilaian Variabel Prestasi Belajar Siswa No NilaiSkor Keterangan 1 81 – 100 Sangat Tinggi 2 66 – 80 Tinggi 3 56 – 65 Cukup 4 46 – 55 Rendah 5 0 – 45 Sangat Rendah

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaanpernyatan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2012:142 sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan data informasi yang berkaitan dengan lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan motivasi belajar siswa. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu teknik yang dimungkinkan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulisdokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden bertempat tinggalmelakukan kegiatan sehari-hari. Dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan gambaran umum sekolah dan data-data prestasi belajar siswa.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen untuk mengumpulkan data, digunakan penelitian sebagai berikut. 1. Kuesioner Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data mengenai lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan motivasi belajar. Langkah- langkah yang diperlukan dalam membuat kuesioner sebagai berikut. a. Menentukan indikator-indikator dalam setiap variabel. b. Membuat daftar pertanyaan c. Membuat skoring Alternatif jawaban kuesioner 1 Lingkungan belajar Tabel 3.5 Skor Pernyataan kuesioner Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5 2. Nilai Raport Siswa Peneliti menggunakan nilai raport untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang telah dicapai. H. Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner, apakah isi dari butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah kuesioner tersbut valid dan reliabel. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2000:218 bahwa instrument yang baik harus valid dan reliabel. Dalam penlitian ini pengujian validitas dan reliabilitas didasarkan pada jawaban kuisioner dengan 30 responden di luar sampel penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas dikerjakan dengan bantuan komputer program SPSS Statistical Pacakage for Social Science. 1. Pengujian Validitas Suatu instrument dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diingikan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Umar 2003:72 validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment Arikunto, 2000:225 yaitu sebagai berikut: xy r =                   2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : xy r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Y = skor total item. X = skor item. N = jumlah responden. 2. Kuesioner yang disebar sebanyak 100 dan kembali sebanyak 97. Dari 97 kuesioner diambil sebanyak 30 untuk dilakukan uji validitas. Uji validitas menggunakan sampel berjumlah N = 30, sehingga didapatkan = 0,361. dapat dilihat pada kolom kolom corrected item-total correlation dengan menggunakan perhitungan SPSS 16 sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Lingkungan Belajar Butir Keterangan 1 0,647 0,361 Valid 2 0,497 0,361 Valid 3 0,587 0,361 Valid 4 0,549 0,361 Valid 5 0,551 0,361 Valid 6 0,685 0,361 Valid 7 0,436 0,361 Valid 8 0,465 0,361 Valid 9 0,170 0,361 Tidak Valid 10 0,647 0,361 Valid 11 -0,413 0,361 Valid 12 0,674 0,361 Valid 13 0,747 0,361 Valid 14 0,387 0,361 Valid 15 0,633 0,361 Valid 16 0,776 0,361 Valid 17 0,391 0,361 Valid 18 0,664 0,361 Valid 19 0,735 0,361 Valid 20 0,435 0,361 Valid 21 -0,426 0,361 Valid 22 0,392 0,361 Valid 23 0,672 0,361 Valid 24 0,537 0,361 Valid 25 0,123 0,361 Tidak Valid 26 0,581 0,361 Valid 27 0,640 0,361 Valid 28 0,670 0,361 Valid 29 0,776 0,361 Valid 30 0,736 0,361 Valid 31 0,791 0,361 Valid Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya ℎ untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5 diketahui ℎ dari 31 butir pertanyaan terdapat 2 butir 9 dan 25 lebih kecil dari atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 29 butir pertanyaan yang lain mempunyai ℎ lebih besar dari . Dari 31 butir pertanyaan sebanyak 2 butir pertanyaan yang tidak valid dihapusdihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Lingkungan Belajar Butir Keterangan 1 0,674 0,361 Valid 2 0,504 0,361 Valid 3 0,587 0,361 Valid 4 0,567 0,361 Valid 5 0,553 0,361 Valid 6 0,656 0,361 Valid 7 0,424 0,361 Valid 8 0,456 0,361 Valid 10 0,674 0,361 Valid 11 -0,396 0,361 Valid 12 0,651 0,361 Valid 13 0,731 0,361 Valid 14 0,403 0,361 Valid 15 0,625 0,361 Valid 16 0,790 0,361 Valid 17 0,385 0,361 Valid 18 0,668 0,361 Valid 19 0,748 0,361 Valid 20 0,437 0,361 Valid 21 -0,391 0,361 Valid 22 0,400 0,361 Valid 23 0,664 0,361 Valid 24 0,512 0,361 Valid 26 0,560 0,361 Valid 27 0,612 0,361 Valid 28 0,674 0,361 Valid 29 0,790 0,361 Valid 30 0,757 0,361 Valid 31 0,693 0,361 Valid Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui ℎ pada keseluruhan 29 butir pertanyaan lebih besar dari dan dinyatakan semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data penelitian. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Kemandirian Belajar Butir Keterangan 1 0,811 0,361 Valid 2 0,545 0,361 Valid 3 0,499 0,361 Valid 4 0,708 0,361 Valid 5 0,698 0,361 Valid 6 0,421 0,361 Valid 7 0,493 0,361 Valid 8 0,584 0,361 Valid 9 0,410 0,361 Valid 10 0,587 0,361 Valid 11 0,643 0,361 Valid 12 0,671 0,361 Valid 13 0,650 0,361 Valid 14 0,643 0,361 Valid 15 0,574 0,361 Valid 16 0,562 0,361 Valid Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya ℎ untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5 diketahui ℎ dari 16 butir pertanyaan lebih besar dari atau dapat dikatakan valid. Ini berarti butir pertanyaan pertama sampai pertanyaan dengan butir 16 dari variabel kemandirian belajar dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat untuk digunakan sebagai analisis data penelitian. Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Motivasi Belajar Butir Keterangan 1 0,703 0,361 Valid 2 0,584 0,361 Valid 3 0,722 0,361 Valid 4 0,717 0,361 Valid 5 0,525 0,361 Valid 6 0,589 0,361 Valid 7 0,609 0,361 Valid 8 0,585 0,361 Valid 9 0,512 0,361 Valid 10 0,513 0,361 Valid 11 0,615 0,361 Valid 12 0,433 0,361 Valid 13 0,380 0,361 Valid 14 0,470 0,361 Valid 15 0,629 0,361 Valid 16 -0,074 0,361 Tidak Valid Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya ℎ untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5 diketahui ℎ dari 16 butir pertanyaan terdapat 1 butir butir 16 yang lebih kecil dari yaitu 0,361 atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 15 butir pertanyaan yang lain mempunyai ℎ lebih besar dari . Dari 16 butir pertanyaan sebanyak 1 butir pertanyaan yang tidak valid dihapusdihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid. Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Motivasi Belajar Butir Keterangan 1 0,703 0,361 Valid 2 0,569 0,361 Valid 3 0,706 0,361 Valid 4 0,704 0,361 Valid 5 0,492 0,361 Valid 6 0,598 0,361 Valid 7 0,613 0,361 Valid 8 0,594 0,361 Valid 9 0,544 0,361 Valid 10 0,512 0,361 Valid 11 0,629 0,361 Valid 12 0,446 0,361 Valid 13 0,395 0,361 Valid 14 0,476 0,361 Valid 15 0,625 0,361 Valid Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui ℎ pada keseluruhan 15 butir pertanyaan lebih besar dari dan dinyatakan semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data penelitian. 3. Pengujian Reliabilitas Kuesioner Instrument dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang tepatbenar walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga instrument dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Menurut Umar 2003:72 reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali. Pengujian reliabilitas didasarkan pada perhitungan koefisien alpha α dari Cronbach Arikunto, 2000:235-236 yaitu sebagai berikut: 11 r =                  2 2 1 1 t b k k σ σ Keterangan: 11 r = reliabilitas instrumen. k = banyak butir pertanyaan. 2 t σ = varian total. 2 b σ = jumlah varian butir. Nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut Umar, 2003:91 : 2 σ =   n n X X   2 2 Keterangan : n = jumlah responden. X = nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan. Tabel 3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel No. Variabel ℎ Keterangan 1. Lingkungan Belajar 0,907 0,361 Reliabel

2. Kemandirian Belajar

0,909 0,361 Reliabel 3. Motivasi Belajar 0,883 0,361 Reliabel Dengan taraf signifikan sebesar α = 5, jika nilai r hitung lebih besar dari pada 0,6 maka butir soal tersebut dapat dikatakan reliabel, begitu juga sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari 0,6 maka soal tersebut tidak reliabel. Hasil uji tingkat realibilitas dari tabel di atas kemudian dibandingkan dengan tingkat keterandalan variabel penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto 2002:245: Tabel 3.12 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian No. Koefisien Alpha Interpretasi Tingkat Keandalan 1. 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi 2. 0,6 – 0,8 Tinggi 3. 0,4 – 0,6 Cukup 4. 0,2 – 0,4 Rendah 5. 0,0 – 0,2 Sangat Rendah Berdasarkan hasil pengujian reabilitas variabel lingkungan belajar pada kolom Cronbachs Alpha dapat diketahui ℎ = 0,907. Oleh karena ℎ lebih besar dari ㅤ atau 0,907 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi. Berdasarkan hasil pengujian reabilitas variabel status kemandirian belajar pada kolom Cronbachs Alpha dapat diketahui ℎ = 0,909. Oleh karena ℎ lebih besar dari atau 0,909 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi. Berdasarkan hasil pengujian reabilitas variabel motivasi belajar pada kolom Cronbachs Alpha dapat diketahui ℎ = 0,883. Oleh karena ℎ lebih besar dari atau 0,883 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi.

I. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif Untuk mendeskripsikan variabel lingkungan belajar, variabel kemandirian belajar, variabel motivasi belajar dan variabel prestasi belajar siswa, maka akan dilakukan perhitungan rata-rata mean, median, modus dan deviasi standar. Perhitungan nilai-nilai tersebut didasarkan pada skor jawaban ditransformasikan ke dalam tingkat pengukuran interval. Kemudian untuk menilaimenentukan kecenderungan variabel-variabel tersebut digunakan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II. 2. Pengujian Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis dimaksudkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik. Uji prasyarat analisis dilakukan dengan menggunakan: a. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel skor observasi dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis Ghozali, 2002:35-36. Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Data yang akan saya uji adalah residual data hasil interaksi antara variabel lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov Ghozali, 2002:36 untuk normalitas sebagai berikut: = | − | Keterangan: D = Deviasi maksimum = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi. Kriteria penerimaan: - Jika nilai Signifikan value lebih besar dari 0,05 maka H diterima, dan - Jika nilai Signifikan value lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis 1, disusun dengan langkah sebagai berikut: a. Rumusan hipotesis pertama H 1 o H : Ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa. 1 H : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa. b. Uji Korelasi Pengujian hipotesis ini untuk melihat hubungan atau tidak variabel bebas dan varibel terikat. Pengujian hipotesis pertama digunakan huruf Product Moment dari Pearson Arikunto, 2000:225 sebagai berikut: xy r =            2 2 2 2           Y Y N X X N Y X XY N Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan Y = jumlah responden ∑ = Jumlah hasil perkalian nilai variabel X dengan variabel Y ∑ = Jumlah nilai dari variabel X ∑ = Jumlah nilai dari variabel Y ∑ 2 = Jumlah kuadrat nilai variabel X ∑ 2 = Jumlah kuadrat nilai variabel Y PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau tidak, maka dilakukan uji signifikasi. Rumus yang digunakan t test Sudjana, 1983:48 sebagai berikut : t = 2 1 2 r n r   Keterangan: t = harga tes yang dicari. r = koefisien korelasi antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. n = jumlah populasi. Uji koefisien korelasi Pearson dilakukan untuk menguji ke tiga hipotesis yang menyatakan hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar, hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar, hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Harga ℎ dikorelasikan dengan pada taraf signifikan 5. Apabila ℎ lebih besar atau sama dengan maka Ho ditolak, sedangkan apabila ℎ lebih kecil dari maka Ho diterima. Koefisien korelasi yang diperoleh lalu diinterpretasikan. Pedoman untuk menginterpretasikan terhadap koefisien korelasi: Tabel 3.13 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,19 Sangat Lemah 0,20 - 0,39 Rendah 0,40 - 0,69 SedangCukup 0,70 - 0,89 KuatTinggi 0,90 - 1,00 Sangat KuatTinggi c. Penarikan kesimpulan a Jika o H diterima berarti bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar. b Jika H o ditolak berarti bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar. Catatan: pengujian hipotesis kedua 2 H dan hipotesis ketiga 3 H dilakukan dengan cara yang sama. 73

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 1.

Identitas SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu a. Sejarah Sekolah SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031113HKpts1989 tanggal 28 Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan penyesuaian dan beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang. Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Hal ini dibuktikan sampai saat ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kedisiplinan guru, kedekatan dan perhatian guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 141

Hubungan antara minat belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran ekonomi : studi kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 165

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 165

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 179

Pengaruh lingkungan belajar, kemandirian belajar dan jumlah jam belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas XI tahun ajaran 2005/2006 SMA Pangudi Luhur Sedayu Jl. Wates Km. 12,5 Sedayu Bantul Yogyakarta.

0 0 172

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

1 6 199

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu

0 0 163

Hubungan antara kedisiplinan guru, kedekatan dan perhatian guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

0 0 139

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 177