Kepala sekolah sebagai leader Kepala sekolah sebagai innovator

68 bisa dilhat dalam melaksanakan program supervisi, kepala sekolah melakukan pengawasan 2 kali selama dalam satu semester, hal ini bisa dilihat dalam kegiatan kepala sekolah datang langsung ke kelas untuk melihat dan menilai cara pengajaran guru dan melihat RPP yang di buat oleh guru.

e. Kepala sekolah sebagai leader

Dari hasil observasi dan wawancara bahwa kepala sekolah telah berperan dalam mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama dalam mencapai visi dan tujuan bersama. Ini bisa dilihat dari visi dan misi yang kepala sekolah buat kemudian guru-guru terus berusaha agar dapat mewujudkan pendidikan berkualitas dengan memperhatikan kecerdasan majemuk siswa melalui kegiatan eksplorasi lingkungan yang kuat. kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin sudah tercermin dalam sifatnya yang: 1 jujur, 2 percaya diri, 3 tanggung jawab, 4 berani mengambil risiko dan keputusan, 5 berjiwa besar, dan 7 teladan, Namun emosi kepala sekolah terkadang masih kurang stabil, kepala sekolah terkadang belum bisa menahan emosi apabila beliau sedang marah. Hal ini pernah terjadi pada saat rapat guru-guru kepala sekolah marah- marah terhadap guru.

f. Kepala sekolah sebagai innovator

Berdasarkan hasil wawancara bahwa hampir semua responden mengatakan bahwa kepala sekolah telah melakukan peran sebagai innovator di sekolah. Ini bisa dinilai dari kemampuannya dalam mencari, menemukan, dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah. misalnya carpet time strategi pembelajaran dari pola kelas yang identik dengan pembelajaran di kursi dan meja menjadi pembelajaran bisa di atas karpet, namun kursi dan meja tetap ada dan digunakan bila ada tugas yang harus dikerjakan dimeja atau kursi. carpet time ini bertujuan supaya dalam pembelajaran guru dan murid lebih dekat dan mencairkan suasana menjadi lebih akrab antara guru dan murid. Hal ini diperkuat dari penjelasan Bapak Ali guru kelas 5, 69 Peran kepala sekolah sebagai innovator, memang sangat dibutuhkan dalam suati institusi pendidikan karena produk yang akan kita hasilkan itu adalah manusia, yang yang membutuhkan suatu situasi pembelajaran yang dinamis dan kreatif yang tidak terjebak dalam rutinitas. Dan menurut saya Kepala sekolah telah menciptakan situasi kerja yang menyenangkan dan memudahkan para guru untuk beradaptasi dalam melaksanakan tugasnya. Seperti kegiatan carpet time, jadi selama proses pembelajaran berlangsung murid dan guru merasa akrab, menjadikan fathner dalam pembelajaran tapi tetap menghormati kita sebagai guru. 26 Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ibu Iin guru kelas 2 Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya kepala sekolah sebagai inovator, beliau telah memberikan kepada guru- guru kebebasan dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif, contohnya : kepala sekolah memberikan ide pembelajaran yang tidak selalu berada didalam kelas, karena potensi alam disekolah kita sangat mendukung maka kita bisa mengaplikasikan pembelajaran langsung turun kelapangan. Yang tadi saya sudah katakan dalam menciptakan inovasi yang berdampak kepada motivasi kerja saya dalam kegiatan pembelajaran, dalam kegiatan belajar-mengajar dilakukan di saung terbuka agar siswa bisa belajar langsung dengan alam. Para siswa tidak akan kesulitan mencari laboratorium belajar di alam. Karena disini terdapat lahan sawah dan juga danau sehingga untuk tahu transfortasi air, anak-anak tidak perlu keluar sekolah. Selain itu, di area sekolah terdapat tanaman hijau yang luas dan juga tanaman hias termasuk anggrek. Ini merupakan media belajar para siswa. 27 Berdasarkan uraian di atas Nampak secara jelas bahwa kepala sekolah telah mendorong dan membina guru-guru agar dapat berkembang 26 Hasil wawancara dengan Bapak Ali Imron S.Pd Guru kelas 5 SD Tanah Tingal pada Tangal 24 Maret 2013 27 27 Hasil wawancara dengan Ibu Iin S.Pd Guru kelas 2 SD Tanah Tingal pada Tangal 24 Maret 2013 70 secara optimal dalam melakukan tugas-tugas yang diembankan yaitu dalam membuat inovasi dalam proses pembelajaran. Sehingga guru-guru selalu mempunyai ide mengembangkan dan mengaplikasikan teori pembelajora. Dan juga menciptakan suasana keakraban dan menghilangkan kebosanan guru dan anak didik dalam proses pembelajaran.

g. Kepala sekolah sebagai motivator

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA GURU.

0 2 2

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DI SD NEGERI KECAMATAN PADANG TUALANG.

0 11 40

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN DISIPLIN KERJA GURU MELALUI PROGRAM Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Disiplin Kerja Guru Melalui Program Workshop Motivasi Kerja Di Mts Muhammadiyah Surakarta.

0 4 18

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN DISIPLIN KERJA GURU MELALUI PROGRAM Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Disiplin Kerja Guru Melalui Program Workshop Motivasi Kerja Di Mts Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DAN DAMPAKNYA Kontribusi Kepemimpinan Dan Komunikasi Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Dan Dampaknya Pada Kinerja Guru Sd Di Uptd Dikpora Kecamatan Jebres Kota S

0 1 20

PERAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA GURU Peran Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Smp Negeri I Eromoko Kabupaten Wonogiri.

0 3 15

PERAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PROFESIONALISME GURU SD NEGERI Peran Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Terhadap Profesionalisme Guru SD Negeri Se-Kecamata

0 1 11

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja pada Guru SD di Kecamatan Bantul.

0 0 2

2 1 kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja guru

0 0 16

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMP NEGERI 3 SEPONTI

1 1 14