PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KELURAHAN CIPARIGI

BAB VIII PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KELURAHAN CIPARIGI

  Penerapan gaya kepemimpinan tertentu Lurah dapat berpengaruh pada kinerja pegawai Kelurahan. Pengaruh yang terjadi pada kinerja pegawai dapat berupa peningkatan atau penurunan kinerja pegawai.

  Pada bab ini akan dibahas pengaruh penerapan gaya kepemimpinan Lurah terhadap kinerja pegawai Kelurahan berkaitan dengan beberapa kegiatan, yaitu pada kegiatan berkaitan dengan kesejahteraan pegawai, kegiatan berkaitan dengan pendelegasian tugas dari Lurah kepada pegawai, kegiatan berkaitan dengan musibahbencana yang terjadi di lingkungan Kelurahan, serta pada kegiatan berkaitan dengan pemberian pelayanan Kelurahan.

8.1 Pengaruh Penerapan Gaya Kepemimpinan Lurah Pada Kegiatan

  Berkaitan Dengan Kesejahteraan Pegawai

  Penerapan gaya kepemimpinan Lurah pada kegiatan berkaitan dengan kesejahteraan pegawai, memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai Kelurahan tersebut. Pada dasarnya, hubungan yang terjalin antara pemimpin (Lurah) dengan pegawai memiliki perbedaan diantara setiap pegawainya, ada pegawai yang berinteraksi secara intens dengan pemimpinnya dan ada yang tidak, hal ini akan berdampak pada penilaian pegawai terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpinnya. Penilaian pegawai terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan Lurah menghasilkan suatu pekerjaan pegawai baik secara kualitas maupun kuantitas hasil kerja. Hasil pekerjaan pegawai tersebut terlihat dengan kinerja Penerapan gaya kepemimpinan Lurah pada kegiatan berkaitan dengan kesejahteraan pegawai, memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai Kelurahan tersebut. Pada dasarnya, hubungan yang terjalin antara pemimpin (Lurah) dengan pegawai memiliki perbedaan diantara setiap pegawainya, ada pegawai yang berinteraksi secara intens dengan pemimpinnya dan ada yang tidak, hal ini akan berdampak pada penilaian pegawai terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpinnya. Penilaian pegawai terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan Lurah menghasilkan suatu pekerjaan pegawai baik secara kualitas maupun kuantitas hasil kerja. Hasil pekerjaan pegawai tersebut terlihat dengan kinerja

  Distribusi responden pegawai menurut gaya kepemimpinan Lurah dan kinerja pegawai pada kegiatan berkaitan dengan kesejahteraan pegawai, dapat dilihat pada Tabel 13. Terlihat bahwa gaya kepemimpinan partisipatif Lurah menghasilkan kinerja pegawai yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Sedangkan, penerapan gaya kepemimpinan konsultatif Lurah menghasilkan kinerja pegawai tinggi mencapai 73 persen dan sisanya 27 persen yang menyatakan gaya kepemimpinan konsultatif menghasilkan kinerja pegawai sedang.

  Tabel 13. Distribusi Responden Pegawai Menurut Gaya Kepemimpinan Lurah

  dan Kinerja Pegawai Pada Kegiatan Berkaitan Dengan Kesejahteraan Pegawai

  Gaya

  Kinerja Pegawai Berkaitan Dengan Kesejahteraan Pegawai

  Gaya Direktif

  Gaya Konsultatif

  Gaya Partisipatif

  Gaya Delegatif

  Sumber : Data primer diolah

  Dapat dinyatakan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan konsultatif dan partisipatif oleh Lurah berpengaruh terhadap kinerja pegawai di bidang kegiatan berkaitan dengan kesejahteraan pegawai. Berkenaan dengan hal ini, seorang responden pegawai (H.H, 57 tahun) menuturkan sebagai berikut.

  “Keterlibatan Lurah dalam pengambilan keputusan dalam masalah kesejahteraan pegawai membuat para pegawai menjadi terbantu dalam penyelesaian yang dihadapi pegawai. Dalam kaitannya dengan kinerja yang dihasilkan pegawai, berdampak pada kenaikan kinerja yang dihasilkan pegawai. Karena dengan terselesaikannya masalah yang dihadapi pegawai, membuat kita menjadi lebih serius dalam kerja”.

  Penerapan gaya kepemimpinan Lurah yang konsultatif, dirasakan pegawai dapat membawa pengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan pegawai. Pada Penerapan gaya kepemimpinan Lurah yang konsultatif, dirasakan pegawai dapat membawa pengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan pegawai. Pada

  “Gaya kepemimpinan yang diterapkan Lurah dalam pengambilan keputusan berkaiatan kesejahteraan pegawai selalu melibatkan seluruh pegawai untuk memberikan masukansaran meskipun pengambilan keputusan di tangan Lurah. Lurah yang mengambil keputusan terakhir pada pengambilan keputusan dengan tujuan dapat berjalan dengan tepat, cepat dan akurat. Penyelesaian masalah dengan tepat dan cepat tersebut dapat menghasilkan kinerja pegawai menjadi lebih baik, karena dengan terselesaikannya masalah tersebut, kami sebagai pegawai dalam bekerja tidak terbebani dengan masalah yang terjadi tersebut karena Lurah mengambil keputusan sesuai dengan situasi yang tepat. Dengan tidak terbebaninya kami dengan masalah tersebut, secara otomatis pegawai dapat lebih berkonsentrasi dengan pekerjaan yang dihadapi sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.”

  Berdasarkan penjelasan di atas tampak bahwa kinerja pegawai Kelurahan tinggi ataupun sedang mempunyai kaitan langsung dengan penerapan gaya kepemimpinan Lurah. Jika perubahan terjadi pada gaya kepemimpinan, maka akan ada kecenderungan yang berhubungan dengan perubahan pada kinerja pegawai. Dari uraian tersebut terlihat bahwa penerapan gaya kepemimpinan partisipatif dan konsultatif Lurah menghasilkan kinerja pegawai tinggi.

8.2 Pengaruh Penerapan Gaya Kepemimpinan Lurah Pada Kegiatan

  Berkaitan Dengan Pendelegasian Tugas

  Kegiatan pendelegasian tugas kepada pegawai oleh Lurah merupakan salah satu kegiatan yang penting dan perlu dibahas untuk mengetahui pengaruh penerapan gaya kepemimpinan Lurah terhadap kinerja pegawai Kelurahan. Distribusi responden pegawai menurut gaya kepemimpinan Lurah dan kinerja pegawai pada kegiatan berkaitan dengan pendelegasian tugas dari pemimpin (Lurah) kepada pegawai disajikan pada Tabel 14.

  Tabel 14. Distribusi Responden Pegawai Menurut Gaya Kepemimpinan Lurah

  dan Kinerja Pegawai Pada Kegiatan Berkaitan Dengan Pendelegasian Tugas

  Gaya

  Kinerja Pegawai Berkaitan Dengan Pendelegasian Tugas

  Gaya Direktif

  Gaya Konsultatif

  Gaya Partisipatif

  Gaya Delegatif

  Sumber : Data primer diolah

  Tampak pada Tabel 14 sebanyak 100 persen menilai gaya kepemimpinan Lurah delegatif dengan kinerja pegawai tinggi dan sebesar 100 persen pula menilai gaya kepemimpinan Lurah partisipatif dengan kinerja pegawai tinggi. Sedangkan dilihat dari penerapan gaya kepemimpinan konsultatif, sebesar 67 persen tergolong dalam kategori kinerja pegawai yang tinggi dan 33 persen lainnya tergolong dalam kategori kinerja pegawai yang sedang.

  Penerapan gaya kepemimpinan delegatif Lurah berdampak pada kinerja pegawai yang dihasilkan. Hal tersebut terlihat ketika Lurah memberikan pekerjaan kepada pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pegawai. Pada pendelegasian tugas tersebut, Lurah memberikan kebebasan dengan penuh tanggung jawab kepada pegawai terhadap pekerjaan yang Penerapan gaya kepemimpinan delegatif Lurah berdampak pada kinerja pegawai yang dihasilkan. Hal tersebut terlihat ketika Lurah memberikan pekerjaan kepada pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pegawai. Pada pendelegasian tugas tersebut, Lurah memberikan kebebasan dengan penuh tanggung jawab kepada pegawai terhadap pekerjaan yang

  “Pada dasarnya, seluruh pekerjaan diselesaikandiserahkan kepada pegawai oleh Lurah sebagaimana tugas pokok dan fungsi dari bidang masing-masing, kecuali pekerjaan yang sangat prinsipil sekali dimana dalam hal pengambilan keputusan tetap diambil oleh Lurah.”

  Berkaitan dengan pendelegasian tugas kepada pegawai, penerapan gaya kepemimpinan Lurah yang partisipatif memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai yang dihasilkan. Hal tersebut terlihat ketika Lurah tidak menyerahkan seluruh pekerjaan tersebut diputuskan oleh pegawai sendiri. Akan tetapi Lurah terlibat dan ikutserta dalam pengambilan keputusan. Hal ini terungkap dari pernyataan seorang pegawai (U.S, 46 tahun):

  “Dalam pekerjaan, Lurah tidak selalu menyerahkan semua pekerjaan diputuskan pegawai sendiri. Terkadang beliau ikut serta dalam pengambilan keputusan. Mungkin saja hal tersebut dilakukannya untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan yang telah dilakukan pegawai, di samping untuk mengetahui kinerja dari pegawai itu sendiri.”

  Pada kegiatan berkaitan dengan pendelegasian tugas dari Lurah kepada pegawai, penerapan gaya kepemimpinan yang konsultatif dirasakan pegawai berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan pegawai. Penerapan gaya kepemimpinan tersebut dalam hal pemecahan masalah, seperti dalam penyelesaian Pada kegiatan berkaitan dengan pendelegasian tugas dari Lurah kepada pegawai, penerapan gaya kepemimpinan yang konsultatif dirasakan pegawai berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan pegawai. Penerapan gaya kepemimpinan tersebut dalam hal pemecahan masalah, seperti dalam penyelesaian

  Di samping itu, dengan penerapan gaya kepemimpinan Lurah yang konsultatif pada pendelegasian tugas dari Lurah terhadap pegawainya, Lurah tidak menyerahkan pekerjaan tersebut diputuskan oleh pegawai. Akan tetapi, Lurah terlebih dahulu memberikan contoh, bimbingan ataupun arahan terhadap pekerjaan yang akan dibebankan kepada pegawai sebagaimana tugas pokok dan fungsi dari tiap seksi. Penyelesaian masalah yang cepat dan tepat serta sikap Lurah yang terlebih dahulu memberikan contoh, bimbingan ataupun arahan terhadap pekerjaan yang akan dibebankan kepada pegawai sebagaimana tugas pokok dan fungsi dari tiap seksi tersebut, berdampak pada pekerjaan yang dihasilkan pegawai menjadi lebih baik karena pegawai dapat bekerja dengan nyaman dan terkonsentrasi sehingga hasil pekerjaan yang diperoleh dapat maksimal dan dikategorikan pegawai tersebut memiliki kinerja yang tinggi. Sebagaimana diungkapkan U.S (46 tahun):

  “Dengan penerapan gaya kepemimpinan Lurah yang dominan konsultatif, maka pemimpin selalu memberikan bimbingan dan pengarahan setiap ada

  kegiatan yang akan dilaksanakan minimal satu bulan sekali. Ini dilakukan untuk mengkoordinasikan kegiatanprogram yang akan dilakukan tersebut agar dapat berjalan terarah sesuai tujuan yang telah ditetapkan diawal sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.”

  Hal senada pun dikemukakan R.H (43 tahun) bahwa:

  “Semua tugas yang diberikan oleh Lurah kepada kami selalu dengan arahan dan petunjuk dari pemimpin dengan harapan semua tugas dapat berjalan dengan efektif.”

  Berdasarkan penjelasan di atas tampak bahwa kinerja pegawai tinggi ataupun sedang mempunyai kaitan langsung dengan penerapan gaya Berdasarkan penjelasan di atas tampak bahwa kinerja pegawai tinggi ataupun sedang mempunyai kaitan langsung dengan penerapan gaya

8.3 Pengaruh Penerapan Gaya Kepemimpinan Lurah Pada Kegiatan

  Berkaitan Dengan MusibahBencana yang Terjadi Di Lingkungan Kelurahan

  Penerapan gaya kepemimpinan tertentu Lurah pada kegiatan berkaitan dengan musibahbencana yang terjadi di lingkungan Kelurahan, memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai Kelurahan. Distribusi Responden Pegawai Menurut Gaya Kepemimpinan Lurah dan Kinerja Pegawai Pada Kegiatan Berkaitan Dengan MusibahBencana Yang Terjadi Di Lingkungan Kelurahan ditampilkan pada Tabel 15.

  Tabel 15. Distribusi Responden Pegawai Menurut Gaya Kepemimpinan Lurah

  dan Kinerja Pegawai Pada Kegiatan Berkaitan Dengan MusibahBencana Yang Terjadi Di Lingkungan Kelurahan

  Gaya

  Kinerja Pegawai Berkaitan Dengan MusibahBencana yang

  Kepemimpinan

  Terjadi Di Lingkungan Kelurahan

  Gaya Direktif

  Gaya Konsultatif

  Gaya Partisipatif

  Gaya Delegatif

  Sumber : Data primer diolah

  Tabel 15 menunjukkan bahwa terdapat 100 persen menilai gaya kepemimpinan Lurah Konsultatif dengan kinerja pegawai tinggi dan sebesar 100 persen pula menilai gaya kepemimpinan Lurah direktif dengan kinerja pegawai tinggi. Di samping itu, jika dilihat dari penerapan gaya kepemimpinan partisipatif, Tabel 15 menunjukkan bahwa terdapat 100 persen menilai gaya kepemimpinan Lurah Konsultatif dengan kinerja pegawai tinggi dan sebesar 100 persen pula menilai gaya kepemimpinan Lurah direktif dengan kinerja pegawai tinggi. Di samping itu, jika dilihat dari penerapan gaya kepemimpinan partisipatif,

  Pada kegiatan berkaitan musibahbencana di lingkungan Kelurahan, terlihat gaya kepemimpinan Lurah yang konsultatif menghasilkan kinerja tinggi sebesar 100 persen. Hal serupa terjadi pada penerapan gaya kepemimpinan direktif, dimana penerapan gaya tersebut menghasilkan kinerja pegawai tinggi. Penerapan gaya kepemimpinan direktif pada Lurah diyakini pegawai menghasilkan kinerja pegawai tinggi. Berkaitan hal tersebut, seperti yang diungkapkan seorang pegawai (D.J, 47 tahun):

  “Penerapan sikap mengatur dan memerintah yang dilakukan Lurah sebagai atasan, berdampak pada penyelesaiaan tugas sesuai dengan pekerjaan pegawai. Kita selalu dituntut cepat dan tepat dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan adanya tekan dalam bekerja itu, bagi saya justru akan membuat hasil pekerjaan menjadi lebih baik, sehingga kita serius dalam bekerja.”

  Penerapan gaya kepemimpinan Lurah yang partisipatif, dirasakan pegawai berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan pegawai. Pada kegiatan berkaitan dengan musibahbencana yang terjadi di lingkungan Kelurahan, penerapan gaya kepemimpinan yang partisipatif dalam hal pemecahan masalah, seperti terjadinya bencana atau ada masyarakat yang menderita sakit dan harus di rawat di rumah sakit dan kebetulan orang tersebut tidak mampumiskin serta tidak memiliki kartu Jamkesmas telah dapat menghasilkan keputusan yang cepat dan tepat.

  Penerapan gaya kepemimpinan partisipatif Lurah memiliki arti bahwa pegawai diikutsertakan dalam pengambilan keputusan secara bersama-sama. Hal ini dimaksudkan agar keputusan yang dihasilkan bertujuan untuk dapat berjalan tepat, cepat dan akurat mengingat musibahbencana yang terjadi harus segera tertangani sehingga hasil pekerjaan yang diperoleh dapat maksimal dan dapat Penerapan gaya kepemimpinan partisipatif Lurah memiliki arti bahwa pegawai diikutsertakan dalam pengambilan keputusan secara bersama-sama. Hal ini dimaksudkan agar keputusan yang dihasilkan bertujuan untuk dapat berjalan tepat, cepat dan akurat mengingat musibahbencana yang terjadi harus segera tertangani sehingga hasil pekerjaan yang diperoleh dapat maksimal dan dapat

  “Pada penanganan musibah yang terjadi di lingkungan Kelurahan, pengambilan keputusan terhadap pemecahan masalah tersebut umumnya melibatkan para pegawai. Misalnya seperti ada masyarakat yang menderita sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Kebetulan orang tersebut tidak mampumiskin dan tidak memiliki kartu Jamkesmas. Dalam penyelesaian masalah tersebut, harus diambil keputusan secara cepat dan tepat. Karena hal tersebut sangat penting dalan menyangkut hidup seseorang.”

  Sejalan dengan pernyatan tersebut, Lurah Ciparigi, P.G (49 tahun) mengutarakan bahwa:

  “Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penanggulangan musibahbencana yang terjadi, khususnya di Kelurahan Ciparigi harus dilaksanakan dengan segera, secara bersama-sama antara Lurah dengan staf pegawai saling berkoordinasi. Kelurahan tidak boleh berlama-lama dalam memberikan pelayanan tersebut. Ini berakibat pada pengambilan keputusan yang harus diambil segera dengan cepat, sehingga penanganan terhadap musibahbencana yang terjadi bisa langsung teratasi dan diselesaikan”

  Berdasarkan penjelasan tersebut, tampak bahwa kinerja pegawai tinggi ataupun sedang mempunyai kaitan langsung dengan penerapan gaya kepemimpinan Lurah di Kelurahan. Perubahan penerapan pada gaya kepemimpinan tertentu, akan berhubungan dengan perubahan pada kinerja pegawai secara keseluruhan. Terlihat penerapan gaya kepemimpinan partisipatif Lurah menghasilkan kinerja pegawai tinggi, di samping penerapan gaya kepemimpinan direktif dan partisipatif Lurah juga telah mampu menghasilkan kinerja pegawai tinggi.

8.4 Pengaruh Penerapan Gaya Kepemimpinan Lurah Pada Kegiatan

  Berkaitan Dengan Pemberian Pelayanan Kelurahan

  Pembahasan pengaruh penerapan gaya kepemimpinan Lurah pada kegiatan berkaitan dengan pemberian pelayanan Kelurahan ini dimulai dengan menjabarkan hasil tabulasi silang. Distribusi Responden Pegawai Menurut Gaya Kepemimpinan Lurah dan Kinerja Pegawai Pada Kegiatan Berkaitan Dengan Pemberian Pelayanan Kelurahan disajikan dalam Tabel 16. Tampak bahwa gaya kepemimpinan direktif Lurah menghasilkan kinerja pegawai yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Penerapan gaya kepemimpinan partisipatif Lurah menghasilkan kinerja yang tinggi juga sebesar 100 persen. Sedangkan, penerapan gaya kepemimpinan konsultatif Lurah menghasilkan kinerja pegawai tinggi mencapai 62,5 persen dan hanya 37,5 persen yang menyatakan gaya kepemimpinan konsultatif menghasilkan kinerja pegawai sedang.

  Tabel 16. Distribusi Responden Pegawai Menurut Gaya Kepemimpinan Lurah

  dan Kinerja Pegawai Pada Kegiatan Berkaitan Dengan Pemberian Pelayanan Kelurahan

  Gaya

  Kinerja Pegawai Berkaitan dengan Pemberian Pelayanan

  Gaya Direktif

  Gaya Konsultatif

  Gaya Partisipatif

  Gaya Delegatif

  Sumber : Data primer diolah

  Penerapan gaya kepemimpinan direktif Lurah, diyakini pegawai dapat menghasilkan kinerja yang tinggi. Berkaitan hal ini, seorang pegawai (D.J, 47 tahun) mengutarakan:

  “Dalam hal pelayanan Kelurahan yang diberikan kepada masyarakat, pengambilan keputusan dilakukan oleh Lurah. Pengambilan keputusan tersebut membuat kita menjadi lebih maksimal dalam bekerja karena bekerja dalam satu komando yaitu Lurah. Menurut saya, pengambilan keputusan dilakukan oleh Lurah sangat tepat diterapkan dalam pelayanan Kelurahan.

  Hal ini dikarenakan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat harus cepat dan tepat, tetapi bukan berarti Lurah mengambil keputusan dengan asal-asalan.”

  Penerapan gaya kepemimpinan yang partisipatif dan konsultatif, dirasakan pegawai memiliki pengaruh terhadap kinerja yang pegawai hasilkan. Pada kegiatan berkaitan dengan pemberian pelayanan Kelurahan, di dalamnya termasuk pemecahan masalah berkaitan dengan pemberian pelayanan kelurahan, meliputi pelayanan secara administratif, sosial serta bidang-bidang lainnya. Penerapan gaya kepemimpinan Lurah tersebut dalam pelayanan Kelurahan yang diberikan kepada masyarakat, pegawai telah mampu menghasilkan pekerjaan yang maksimal sehingga dikategorikan pegawai tersebut memiliki kinerja yang tinggi. Selanjutnya, tingginya kinerja yang dihasilkan pegawai berdampak pada pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan bagi masyarakat. Sebagaimana pernyataan yang diutarakan oleh masyarakat, D.H (53 tahun):

  “Kemudahan masyarakat dalam pengurusan pembuatan surat pengantar KTPKK di Kelurahan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sejauh ini pihak Kelurahan Ciparigi sudah memberikan kemudahan pelayanan dalam proses tersebut. Dengan mudahnya birokrasi itu, ini berarti membuktikan bahwa kinerja pegawai Kelurahan itu baik.”

  Selain itu, disamping penerapan gaya kepemimpinan Lurah mempengaruhi kinerja pegawai dalam hal pelayanan Kelurahan, faktor kemampuan atau keahlian pegawai pun dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam hal pelayanan Kelurahan. Jika dikaitkan lebih luas, keahlian dan kemampuan yang dimiliki pegawai dapat dipengaruhi dari tingkat pendidikan pegawai. Dimana semakin tinggi tingkat pendidikan pegawai, maka pegawai semakin memiliki kemampuan dan keahlian dalam melaksanakan tugasnya sehingga pekerjaan yang dihasilkannya baik dan dapat dikategorikan kinerja pegawai maupun kinerja

  Kelurahan tersebut tinggi. Disamping itu, terdapat juga faktor lain yang mempengaruhi keahlian dan kemampuan pegawai seperti pengalaman yang dimiliki pegawai. Sebagaimana yang ditegaskan oleh warga, U.T (51 tahun):

  “Segala urusan yang menyangkut Kelurahan, sudah dapat dilayani dengan baik karena pegawai Kelurahan memiliki kemampuan dan keahlian dibidangnya. Terlebih lagi dengan tingkat pendidikan para pegawai yang sudah memadai, hal ini dapat menunjukkan pegawai memiliki keahlian dan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja pegawai yang dihasilkan baik.”

  Berdasarkan keterangan di atas, terlihat bahwa kinerja pegawai tinggi ataupun sedang memiliki kaitan langsung dengan penerapan gaya kepemimpinan Lurah di Kelurahan. Di samping itu, uraian tersebut menunjukkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan Lurah yang konsultatif mampu menghasilkan kinerja pegawai tinggi.

8.5 Ikhtisar

  Secara keseluruhan, penerapan gaya kepemimpinan Lurah dapat berpengaruh pada kinerja pegawai Kelurahan. Penerapan gaya kepemimpinan terutama gaya kepemimpinan konsultatif dan gaya kepemimpinan partisipatif Lurah telah menghasilkan kinerja pegawai tinggi. Kemudian, pada kegiatan- kegiatan tertentu, penerapan gaya kepemimpinan delegatif dan gaya kepemimpinan direktif juga mampu menghasilkan kinerja pegawai tinggi.

  Pengaruh penerapan gaya kepemimpinan Lurah berkaitan dengan berbagai kegiatan di Kelurahan, dirasakan pegawai berpengaruh terhadap kinerja yang pegawai hasilkan. Pada contoh penyelesaian masalah yang terjadi dalam keluarga pegawai, terjadinya bencana atau ada masyarakat yang menderita sakit dan harus di rawat di rumah sakit dan kebetulan orang tersebut tidak mampumiskin serta Pengaruh penerapan gaya kepemimpinan Lurah berkaitan dengan berbagai kegiatan di Kelurahan, dirasakan pegawai berpengaruh terhadap kinerja yang pegawai hasilkan. Pada contoh penyelesaian masalah yang terjadi dalam keluarga pegawai, terjadinya bencana atau ada masyarakat yang menderita sakit dan harus di rawat di rumah sakit dan kebetulan orang tersebut tidak mampumiskin serta

BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan

  Berdasarkan hasil studi dan analisis yang telah dilakukan, dapat dikemukakan beberapa butir pokok kesimpulan sebagai berikut.

  1. Gaya kepemimpinan yang dominan digunakan Lurah berkaitan dengan kegiatan di Kelurahan adalah gaya kepemimpian konsultatif, dan kemudian menyusul gaya kepemimpinan partisipatif. Pada kegiatan-kegiatan tertentu juga diterapkan gaya kepemimpinan direktif dan gaya kepemimpinan delegatif.

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan gaya kepemimpinan Lurah adalah: (1) karakteristik pemimpin dalam hal ini meliputi latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh pemimpin, kepribadian pemimpin, pengalaman serta nilai-nilai yang dianut pemimpin, (2) karakteristik pegawai yang meliputi pendidikan, pengalaman bekerja yang dimiliki pegawai, motivasi kerja pegawai dan tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaannya dan (3) situasi yang meliputi situasi lingkungan kerja serta situasi masalah yang mempengaruhi pemimpin dalam pengambilan keputusan.

  3. Secara keseluruhan, kinerja pegawai Kelurahan Ciparigi dalam mengerjakan

  pekerjaannya tergolong cukup tinggi. Sejumlah 75 persen pegawai berkinerja tinggi dan sisanya berkinerja sedang. Tidak ada perbedaan antara penilaian para pegawai Kelurahan yang bersangkutan dan penilaian warga masyarakat.

  4. Penerapan gaya kepemimpinan Lurah yang terutama gaya kepemimpinan

  konsultatif dan gaya kepemimpinan partisipatif memberikan pengaruh konsultatif dan gaya kepemimpinan partisipatif memberikan pengaruh

9.2 Saran

  Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai pada masa mendatang guna mengoptimalkan kinerja Kelurahan, maka sebaiknya :

  1. Lurah sebagai pemimpin Kelurahan selalu meningkatkan dan memperbaiki kualitas gaya kepemimpinan yang telah diterapkannya sesuai dengan situasi pengambilan keputusan.

  2. Lurah sebagai pemimpin Kelurahan menetapkan sanksi yang tegas terhadap pegawai yang melanggar peraturan kerja serta pentingnya penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai agar pegawai tetap memiliki semangat kerja yang tinggi.

  3. Pegawai dan juga warga masyarakat diberikan kesempatan yang lebih luas untuk menyampaikan ide atau saran yang membangun demi kemajuan Kelurahan.