Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kadar ekstrak, aktivitas antioksidan dan nilai toksisitas akut ekstrak yang diperoleh dari residu cair penyulingan maupun perebusan ampas penyulingan beragam menurut bagian pohon dan perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian ini, ekstrak yang memiliki nilai antioksidan sangat tinggi, yaitu RD rebus daun, IC 50 = 5,45 gml, SD suling daun, IC 50 = 5,70 gml, SG suling gubal, IC 50 = 32,36 gml dan ST suling teras IC 50 = 5,91 gml. Rendemen masing-masing keempat ekstrak tersebut dari yang tertinggi sampai terendah yaitu SD 28,78 , RD 10,18 , SG 2,11 dan ST 1,74 . Nilai LD 50 ketiga ekstrak dengan kandungan antioksidan yang sangat tinggi yaitu RD 47752 mgkg BB, SD 4518,56 mgkg BB dan ST 1999,86 mgkg BB. Ekstrak ST lebih disukai oleh panelis dengan perolehan skor 5,52 disukai, diikuti RD dengan skor 4,43 netral dan SD dengan skor 4,18 netral. Hasil pengujian menunjukan ketiga jenis ekstrak yaitu ST, SD dan RD memiliki prospektif yang baik untuk dikembangkan dan diaplikasikan sebagai pewarna pangan alami yang bersifat antioksidan.

5.2 Saran

Perlu dilakukan uji toksisitas subkronik dan kronik untuk mengetahui dampak jangka panjang yang ditimbulkan akibat pemberian ekstrak dengan menggunakan hewan coba dari spesies yang lebih tinggi tingkatannya. Selain itu, perlu dilakukan pengujian stabilitas warna. DAFTAR PUSTAKA Agus K. 2005. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. Tangerang: Agromedia Pustaka. Aktumsek A, Zengin G, Guler GO, Cakmak YS, Duran A. 2011. Screening for in vitro antioxidant properties and fatty acid profiles of five Centaurea L. species from Turkey flora. Food Chem Toxicol 49: 2914-2920. Askar S. 2005. Uji Kimiawi dan Organoleptik sebagai Uji Mutu Yoghurt. Di dalam: Sugiarto, editor. Bogor: Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian, Balai Besar Penelitian Pasca Panen Pertanian, Cimanggu Bogor. Balai Penelitian Ternak: 108-113. Balls M, James B. 1995. Animals and Alternatives in Toxicology. Cambridge: Great Britain at the University Press. Cahyadi W. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan : Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara. Casarett LJ, Doulls J. 1986. Toxicology. Toronto: Collier Macmillan Canada. Cervellati R, Acqua DS, Loi CM, Innocenti G. 2008. Evaluation of in vitro antioxidant properties of some traditional Sardinian medicinal plants: Investigation of the high antioxidant capacity of Rubus ulmifolius. Food Chem. 106:745-749. Chang H, Ho Y, Sheu M, Lin Y, Tseng M, Wu S, Huang G, Chang Y. 2007. Antioxidant and free radical scavenging activities of Phellinus merrillii extracts. Botanical Studies 48: 407-417. Darmawan I. 2011. Bioaktivitas minyak atsiri pohon Surian Toona sinensis Roemor berdasarkan uji Brine Shrimp Lethality Test BSLT [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Deman JM. 1997. Kimia Makanan. Padmawinata K, penerjemah. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Terjemahan dari: Food Chemical. Djuni P. 2002. Pewarna Kue Yang Alami. Suara Merdeka: 14 kolom 6-8. Donatus IA. 2001. Toksikologi Dasar. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Fengel D, Wegener G. 1995. Kimia Kayu, Ultrastruktur dan Reaksi-reaksi. Terjemahan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Gao H. 2007. Chemical analysis of extract from port-orford cedar. [tesis]. U.S: The school of Renewable Natural Resources, Louisiana State University. Guenther E. 1988. Minyak Atsiri. Ketaren S, penerjemah. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi. Terjemahan dari: Essential Oil. Harbone JB. 1987. Phytochemical Methods 2 nd edition. New York: Chapman and Hall. Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Jakarta: Balitbang Kehutanan Hodgson E, Mailman RB, Chambers JE. 1999. Handbook of Toxicology. London: Macmillan Reference. Hsheu YC, Chang WH, Chen CS, Liao JW, Huang CJ, Lu FJ, Chia YC, Hsu HK, Wu JJ, Yang HL. 2008. Antioxidant activities of Toona Sinensis leaves extracts using different antioxidant models. Food Chem Toxicol 46:105–114. Imono AD. 2001. Toksikologi Dasar. Fakultas Farmasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Kartika B. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan: PAU Pangan dan Gizi. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Kintzios S, Papageorgiou K, Yiakoumettis L, Baricevic D, Kusar A. 2010. Evaluation of the antioxidants activities of four Slovene medicinal plant species by traditional and novel biosensory assays. J. Pharm Biomed Anal 53:773-776. Leu SJ, Lin YP, Lin RD. 2006. Phenolic constituents of Malus doumeri var. formosana in the field of skin care. Biol and Pharm Bull 29 4:740-745. Loomis TA. 1996. Toksikologi Dasar. Donatus, penerjemah. Semarang: IKIP Semarang Pr. Terjemahan dari: Essentials of Toxicology. Lu FC, Kacew S. 2006. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Risiko. Nugroho, Penerjemah. Jakarta: UI Pr. Terjemahan dari: Toxicology: Fundamentals, Target Organs, and Risk Assessment. MacDougall DB. 2002. Colour in Food. New York: CRC Press. Mandang YI, Pandit IKN. 1997. Pedoman Identifikasi Jenis Kayu di Lapangan. Bogor: Yayasan PROSEA, Pusat Diklat Pegawai dan SDM Kehutanan Bogor. Manggung RES. 2008. Pengujian toksisitas akut lethal dose LD 50 ekstrak etanol buah belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L. pada Mencit Mus musculus albinus. [skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Meenakshi S, Gnanambigai DM, Mozhi ST, Arumugam M, Balasubramanian T. 2009. Total flavonoid and in vitro antioxidant activity of two seaweeds of rameshwaram Coast. Global J Pharmacol 32: 59-62. Molyneux P. 2004. The use of stable free radical diphenylpicrylhydrazyl DPPH for estimating antioxidant activity. J Sci Technol 262: 211-219. Mosquera OM, Correa YM, Buitrago DC, Nino J. 2007. Antioxidant activity of twenty five plants from Colombian biodiversity. Mem Inst Oswaldo Cruz 1025: 631-634. Omaye ST. 2004. Food and Nutritional Toxicology. New York: CRC Press. Organization of Economic Co-operation and Development OECD. 2001. The OECD Guideline for Testing of Chemical: Acute Oral Toxicity Up and Down Procedure. Paris: OECD Publishing. Pandit IKN, Wibowo C. 2011. Jenis Kayu Primadona untuk Hutan Tanaman Rakyat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor. Pitozo S, Zumiati. 2009. Pewarna Nabati Makanan. Yogyakarta: Kanisius. Pratama R. 2010. Potensi antioksidan dan toksisitas ekstrak daun Sanseviera cylindrical. [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Purba SAA. 2003. Pembuatan bubuk pewarna makanan alami kayu Secang Caesalpinia sappan Linn dengan metode spray drying. [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rahayu WP. 2011. Keamanan Pangan Peduli Kita Bersama. Bogor: IPB Press. Rahmawan AJ. 2011. Bioaktivitas ekstrak etanol Suren beureum Toona sinensis Roemoer terhadap larva udang Artemia salina Leach. [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Sangat HM, Zuhud EAM, Damayanti EK. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia Etnofitomedika. Jakarta: Pusaka Populer Obor. Saparinto C, Hidayati D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius. Sari RK, Syafii WS, Achmadi SS, Hanafi M. 2011. Aktivitas antioksidan dan toksisitas ekstrak etanol Surian Toona Sinensis. J Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan 42: 45-51. Shu XC. 2008. Toona Endlicher M. Roemer, Fam. Nat Syn Monog China 11: 112–115. Sjostrom E. 1998. Kimia Kayu, Dasar-dasar dan Penggunaan. Sastrohamidjojo H, penerjemah; Prawirohatmodjo S, editor. Yogyakarta: Gajahmada Univ. Press. Terjemahan dari : Wood Chemistry, Fundamentals and Applications. Soekarto ST. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta: Bharata Karya Aksara. Soleh. 2003. Identifikasi zat warna yang dilarang Rhodamin B dan Methanyl Yellow pada produk makanan dan minuman [skripsi]. Bandung: Fakultas Teknologi Pangan, Universitas Pasundan. Syafii W. 2008. Peningkatan efisiensi pemanfaatan hasil hutan melalui penerapan konsep the whole tree utilization. Di dalam: Tridoyo K, editor. Pemikiran Guru Besar Institut Pertanian Bogor: perspektif ilmu-ilmu pertanian dalam pembangunan nasional. Bogor: Penebar Swadaya-IPB Press. hlm 187-191. Thompson A, Cooper J, Ingram I. 2006. Distribution of terpenes in heartwood and sapwood of loblolly pine. Forest Prod J 5678: 46-48. Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, Properties, Utilization. New York: Van Nostrand. Wang KJ, Yang CR, Zhang YJ. 2007. Phenolic antioxidants from Chinese toon fresh young leaves and shoots of Toona sinensis. Food Chem 101:365– 371. Weningtyas H. 2009. Efek pencampuran pigmen kayu Secang Caesalpinia sappan L. dengan beberapa sumber antosianin terhadap kualitas warna merah dan sifat antioksidannya. [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Widha GT. 2010 . Karakteristik organoleptik, sifat fisik, kandungan zat gizi dan aktivitas antioksidan minuman Pegangan Centella asiatica L. Urban instan. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1 Bobot badan mencit No. Mencit H-14 H-7 H-1 H +3 H +7 Ekstrak 1 36 36 36 39 39 2 29 29 29 34 36 3 34 34 34 35 39 4 33 31 31 34 36 5 25 34 36 36 36 Kontrol 6 26 33 34 40 41 9 28 30 32 41 42 11 24 24 26 28 29 31 17 18 26 27 29 32 19 22 25 28 29 12 18 21 29 26 28 13 16 30 26 26 27 14 23 21 21 X X 15 21 26 24 X X 16 16 21 31 X X ST 2000 17 23 24 23 23 26 18 19 17 23 X X 10 27 29 35 31 33 21 21 23 26 X X 22 22 16 26 X X 19 20 18 27 X X 20 17 21 22 26 26 23 26 25 25 X X 24 20 21 23 X X 25 16 22 25 X X ST 5000 26 20 27 31 X X 27 28 33 34 X X 28 16 16 18 X X 29 21 25 26 X X 30 20 27 26 31 33 7 31 29 35 40 42 8 30 28 34 33 34 33 26 31 30 33 34 34 15 18 22 16 14 35 22 16 25 29 32 RD 2000 36 17 20 24 31 34 37 17 26 26 X X 38 21 29 29 31 36 39 16 23 23 X X 40 15 20 23 X X No. Mencit H-14 H-7 H-1 H +3 H +7 Ekstrak 41 23 30 30 31 35 42 21 26 25 X X 43 20 19 25 28 28 44 19 17 23 X X 45 23 18 24 X X RD 5000 46 22 19 21 23 26 47 18 21 31 X X 48 19 25 26 28 30 49 20 24 26 27 26 50 14 23 19 27 28 51 23 18 28 24 25 52 19 26 24 28 30 53 18 22 20 31 34 54 15 22 20 23 23 55 21 23 29 33 34 SD 2000 56 21 28 34 33 33 57 13 18 23 X X 58 13 16 26 31 32 59 25 33 32 28 26 60 18 26 24 28 30 61 21 28 34 38 39 62 16 19 22 24 27 63 19 22 21 X X 64 20 23 27 30 33 65 20 22 20 24 26 SD 5000 66 19 20 28 30 33 67 22 30 26 28 26 68 19 18 24 29 32 69 18 22 27 33 31 70 17 20 22 25 28 X = mati Lampiran 2 Hasil ANOVA Rendemen Descriptive Statistics Dependent Variable: RENDEMEN 10.1823 2.20933 3 .9166 .31954 3 .8057 .22929 3 6.5878 4.56994 3 4.6231 4.68136 12 28.7792 6.28283 3 2.1046 .42677 3 1.7355 .76610 3 4.0761 .26094 2 9.6373 12.64588 11 19.4808 11.02250 6 1.5106 .73290 6 1.2706 .71775 6 5.5831 3.51451 5 7.0212 9.49771 23 BAGIAN Daun KayuGuba KayuTera Kulit Total Daun KayuGuba KayuTera Kulit Total Daun KayuGuba KayuTera Kulit Total PERLAKUAN REBUS SULING Total Mean Std. Deviation N Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: TRANSFORMASI .141 a 7 .020 32.122 .000 492.324 1 492.324 784184.3 .000 .008 1 .008 13.146 .002 .104 3 .035 55.349 .000 .027 3 .009 14.524 .000 .009 15 .001 501.669 23 .151 22 Source Corrected Model Intercept PERLAKUAN BAGIAN PERLAKUAN BAGIAN Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. R Squared = .937 Adjusted R Squared = .908 a. Between-Subjects Factors 12 11 6 6 6 5 REBUS SULING PERLAKUAN Daun KayuGuba KayuTera Kulit BAGIAN N Hipotesis Perlakuan H0 : semua perlakuan memberikan pengaruh yang sama H1 : minimal ada sepasang perlakuan yang memberikan respon yang berbeda Nilai-p0.002alpha 5 maka tolak H0 artinya minimal ada sepasang perlakuan yang memberikan respon yang berbeda. Hipotesis bagian H0 : semua bagian memberikan pengaruh yang sama H1 : minimal ada sepsasang bagian yang memberikan respon yang berbeda Nilai-p0.000alpha 5 maka tolak H0 artinya minimal ada sepasang bagian yang memberikan respon yang berbeda. Rendemen Duncan Ekstrak N Subset 1 2 3 RT 3 .8057 RG 3 .9166 ST 3 1.7355 SG 3 2.1046 SK 2 4.0761 RK 3 6.5878 6.5878 RD 3 10.1823 SD 3 28.7792 Sig. .055 .171 1.000 Lampiran 3 Hasil analisis nilai inhibisi antioksidan Between-Subjects Factors Value Label N Perlakuan 1 Suling 28 2 Rebus 28 Bagian 1 Teras 14 2 Gubal 14 3 Daun 14 4 Kulit 14 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Inhibisi Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 21926.242 a 7 3132.320 14.820 .000 Intercept 44986.581 1 44986.581 212.840 .000 Perlakuan 5454.142 1 5454.142 25.805 .000 Bagian 13960.334 3 4653.445 22.016 .000 perlakuan Bagian 2511.766 3 837.255 3.961 .013 Error 10145.441 48 211.363 Total 77058.264 56 Corrected Total 32071.683 55 a. R Squared = .684 Adjusted R Squared = .638 Inhibisi Duncan ekstrak N Subset 1 2 3 4 5 RG 7 4.0600 RK 7 7.3957 7.3957 RT 7 7.8054 7.8054 SK 7 21.0877 21.0877 SG 7 35.4076 35.4076 ST 7 41.0528 41.0528 RD 7 54.6357 SD 7 55.3000 Sig. .654 .102 .072 .471 .089 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean SquareError = 211.363. Lampiran 4 Hasil analisis data uji hedonik Kruskal-Wallis Test Test Statistics

a,b