benih maka keturunan yang dihasilkan memiliki karakter pertumbuhan yang sama dengan induknya.
5.2.3.2 Jarak Genetik dan Pengelompokkan
Variasi antar populasi menunjukkan jarak genetik antar populasi atau hubungan kekerabatan antar 2 populasi yang berbeda. Berdasarkan perhitungan
jarak genetik antar populasi Tabel 15, individu Sengon Solomon yang memiliki jarak terjauh d = 0.6774 adalah antara individu S4B1 dengan S1B2 dan individu
S1B4 dengan S4B1. Sementara itu jarak terdekat d = 0.1358 adalah antara individu S8B3 dengan S7B3.
Tabel 15 Rata-rata jarak genetik antar populasi Sengon Solomon
Populasi
S 7 B 1 S 1 B 2 S 3 B 3 S 5 B 3 S 6 B 3 S 9 B 3 S 8 B 4 S 2 B 1 S 4 B 1 S 9 B 1 S 2 B 2 S 8 B 2 S 7 B 3 S 8 B 3 S1B 4 S 7 B 1
S 1 B 2
0.3365
S 3 B 3
0.2311 0.3589
S 5 B 3
0.3589 0.2719 0.239
S 6 B 3
0.2719 0.4055 0.2513 0.293
S 9 B 3
0.2311 0.4543 0.3365 0.4796 0.4296
S 8 B 4
0.1919 0.4055 0.2513 0.4296 0.3365 0.1728
S 2 B 1
0.2113 0.2113 0.3145 0.2719 0.3145 0.3145 0.2719
S 4 B 1
0.4543 0.6774 0.4296 0.4796 0.6466 0.5322 0.4296 0.5596
S 9 B 1
0.293 0.3189 0.2719 0.4055 0.5596 0.4055 0.4055 0.2113 0.4543
S 2 B 2
0.2513 0.3189 0.2719 0.4055 0.4055 0.3145 0.2719 0.1728 0.4543 0.2513
S 8 B 2
0.293 0.3189 0.3145 0.4543 0.5055 0.3145 0.2719 0.2113 0.4543 0.3365 0.1728
S 7 B 3
0.2513 0.3189 0.2719 0.3145 0.4543 0.5055 0.3589 0.2513 0.4543 0.2113 0.2513 0.293
S 8 B 3
0.2513 0.3189 0.3145 0.3145 0.4543 0.5055 0.3589 0.293 0.5055 0.3365 0.4296 0.4296 0.1358
S 1 B 4
0.4296 0.4796 0.5055 0.5055 0.6168 0.4543 0.5055 0.3189 0.6774 0.4296 0.3365 0.3365 0.3365 0.4296
Hasil analisis pengelompokan pada dendrogram jarak genetik antar populasi Gambar 14, menunjukkan famili-famili yang memiliki kedekatan genetik.
Famili yang berasal dari satu populasi yang sama, ternyata tidak selalu memiliki jarak genetik yang berdekatan dan dalam kelompok yang sama Widyastuti 2007.
Pada Tabel rata-rata jarak genetik antar populasi Sengon Solomon Tabel 15, diketahui bahwa S7B1 yang nilai skoringnya tinggi dengan S7B3 yang nilai
skoringnya rendah memiliki jarak yang jauh d = 0.2513. Hal ini menandakan bahwa Famili 7 berasal dari pohon induk yang mengalami perkawinan acak. S1B2
yang nilai skoringnya tinggi dengan S1B4 yang nilai skoringnya rendah memiliki
jarak yang jauh d = 0.4796. Hal ini menandakan bahwa Famili 1 berasal dari pohon induk yang mengalami perkawinan acak. Sementara itu pada S2B1 dengan
S2B2 memiliki jarak yang dekat d = 0.1728. Hal ini menandakan bahwa Famili 2 berasal dari pohon induk yang mengalami perkawinan tidak acak.
S8B4 yang nilai skoringnya tinggi dengan S8B2 yang nilai skoringnya rendah memiliki jarak yang jauh d = 0.2719. Kemudian pada S8B4 yang nilai
skoringnya tinggi dengan S8B3 yang nilai skoringnya rendah memiliki jarak yang jauh d = 0.3589. Sedangkan, S8B2 yang nilai skoringnya rendah dengan S8B3
yang nilai skoringnya rendah memiliki jarak yang lebih jauh d = 0,4296. Hal ini menandakan bahwa Famili 8 berasal dari pohon induk yang mengalami
perkawinan acak. Hasil rata-rata jarak genetik antar populasi Sengon Solomon Tabel 15,
menunjukkan S9B3 yang nilai skoringnya tinggi dengan S9B1 yang nilai skoringnya rendah memiliki jarak yang jauh d = 0.4055
, walaupun kedua individu ini berasal dari 1 induk yang sama. Hal ini menandakan bahwa Famili 9
berasal dari pohon induk yang mengalami perkawinan acak.
Gambar 14 Dendrogram jarak genetik antar famili Sengon Solomon.
Keterangan : Famili merupakan famili skor tertinggi
Pada dendrogram jarak genetik antar famili Sengon Solomon Tabel 14, terlihat bahwa famili skor tertinggi membentuk 1 klaster dan tidak bergabung
dengan famili skor terendah. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun telah terjadi perkawinan acak pada pohon induk Sengon Solomon, namun gen-gen yang
terbaik akan tetap dapat dibedakan dengan gen-gen yang tidak baik.
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Persentase hidup tanaman tertinggi dimiliki oleh Famili 1, 2, 3 dan 8, yaitu 100
. Sedangkan persentase hidup tanaman terkecil dimiliki oleh Famili 4, yaitu 25 .
2. Famili 7 dan 8 memiliki keragaman pertumbuhan fenotipe tertinggi dan Famili 9 memiliki keragaman pertumbuhan fenotipe terkecil jika dilihat dari
famili yang memiliki individu dalam kondisi hidup cukup banyak pada seluruh blok. Kemudian Famili 3 memiliki nilai rata-rata skor tertinggi 57.25 poin
dan Famili 4 memiliki nilai rata-rata skor terendah 7.5 poin. 3. Total populasi Sengon Solomon memiliki keragaman genetik H
e
sebesar 0,2813. Populasi Sengon Solomon yang nilai skoring parameter pertumbuhan
individunya rendah, memiliki keragaman genetik H
e
= 0,2535 yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi Sengon Solomon nilai skoring parameter
pertumbuhan individunya tinggi H
e
= 0,2345. 4. Pohon induk Sengon Solomon mengalami perkawinan acak. Walaupun telah
terjadi perkawinan acak, namun gen-gen yang terbaik pada keturunannya akan tetap dapat dibedakan dengan gen-gen yang tidak baik.
6.2 Saran
Saran dari penelitian ini adalah : 1. Penyulaman tanaman Sengon Solomon yang mati pada hutan percobaan
Cirangsad diperlukan, agar jumlah tanaman yang akan dijadikan sumber benih maksimal.
2. Famili 3 dapat dimanfaatkan sebagai pohon induk untuk menghasilkan benih yang unggul.
3. Menambah jumlah sampel yang dianalisis, baik untuk analisis dengan penanda genetik RAPD maupun lapangan.
4. Melakukan pendugaan nilai heritabilitas pada umur tanaman dewasa.