Masyarakat Adat Hutan Adat Pengetahuan Tradisional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masyarakat Adat

Masyarakat adat adalah kelompok masyarakat yang memiliki asal usul secara turun temurun di wilayah geografis tertentu, serta memiliki sistem nilai, ideologi, politik, budaya, sosial, dan wilayahnya sendiri Anaya 2000. Secara sosiologis, masyarakat adat adalah masyarakat yang tergolong sebagai persekutuan hidup yang didasarkan pada ikatan kekerabatan turun temurun genealogis dan atau teritori yang didasarkan atas kesepakatan-kesepakatan bersama karena memiliki asal-usul leluhur yang sama. Secara struktur, masyarakat adat digolongkan dalam persekutuan hidup setempat yang bersifat unggul, bertingkat, maupun berangkai-rangkai yang tersebar dalam bentangan wilayah Indonesia Sangaji 1999. Pada lingkup internasional Anaya 2000, rumusan masyarakat adat terdapat dalam Konvensi ILO No. 1691989 pasal 1. Konvensi ini menyebutkan masyarakat adat sebagai masyarakat yang tinggal di negara-negara merdeka yang dianggap sebagai bangsa pribumi yang penetapannya didasarkan pada keturunan mereka, pada waktu terjadi penaklukan atau penjajahan atau penetapan batas- batas negara yang baru, tanpa memilih pada status hukum mereka dan masih tetap memiliki sebagian atau seluruh kelembagaan sosial, ekonomi, budaya, dan politik mereka.

2.2 Hutan Adat

Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan dengan alam dan lingkungannya yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan, sedangkan hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat UU No. 41 tahun 1999. Sehingga dalam keberadaannya hutan adat merupakan suatu kawasan berhutan yang berada di atas tanah negara yang telah diberi hak.

2.3 Pengetahuan Tradisional

Pengetahuan tradisional merupakan tata nilai dalam tatanan kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan, yang hidup di tengah-tengah masyarakat tradisional Chapman 2007. Ciri yang melekat dalam pengetahuan tradisional adalah sifatnya yang dinamis, berkelanjutan, dan dapat diterima oleh komunitasnya JKTI 2002; Zent 2009; Martin et al. 2010. Pengetahuan tradisional terwujud dalam bentuk seperangkat aturan, pengetahuan, keterampilan, tata nilai, dan etika yang mengatur tatanan sosial komunitas yang terus hidup dan berkembang dari generasi ke generasi Pierotti 2011. Zent 2009 menjelaskan pengetahuan tradisional adalah konsep atau sistem pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat adat secara turun temurun di suatu daerah. Pengetahuan tersebut merupakan hasil dari pengalaman empiris dan pemahaman masyarakat terhadap kondisi di sekitarnya seperti tanaman, satwa, tanah, air, cuaca, dan keterkaitan di antaranya. Pengetahuan tradisional yang dimiliki masyarakat selalu berubah atau berkembang secara dinamis karena bersifat adaptif terhadap kondisi lingkungan alam lokal. Pengetahuan tradisional juga telah dijadikan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya alam karena telah memberikan kontribusi yang besar untuk pelestarian lingkungan dan pemanfaatan yang berkelanjutan . 2.4 Etnobotani 2.4.1 Definisi