ukuran relatif persen, atau seberapa dekat nilai dugaan itu mengikuti perkembangan nilai aktualnya. Nilai U-Theil’s bermanfaat untuk mengetahui
kemampuan model untuk analisis simulasi peramalan. Nilai koefisien U-Theil’s berkisar antara 1 dan 0. Jika U = 0 maka pendugaan model sempurna, jika U=1
maka pendugaan model naif. Pada dasarnya makin kecil nilai RMSPE dan U- Theil’s maka pendugaan model makin baik. Validasi model dilakukan dengan
program komputer SASETS versi 8 dengan prosedur SIMNLIN Simulation Non Linier seperti yang terlihat pada Lampiran 7.
3.3.3. Simulasi Model
Model yang telah divalidasi dan memenuhi kriteria ekonomi dan statistik, digunakan sebagai model dasar untuk analisis simulasi. Simulasi model dilakukan
untuk menganalisis dampak kebijakan desentralisasi fiskal terhadap peubah terikat. Simulasi dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu simulasi perubahan
penerimaan daerah dan simulasi perubahan pengeluaran daerah. Contoh simulasi model dengan program komputer SASETS dapat dilihat pada Lampiran 9.
1. Simulasi Perubahan Penerimaan Fiskal Daerah
Persentase perubahan penerimaan fiskal daerah didasarkan pada perkembangan masing-masing peubah tahun 2004-2005. Penggunaan data dua
tahun terakhir dimaksudkan untuk melihat dampak kebijakan desentalisasi fiskal berupa perkembangan penerimaan pemerintah daerah setelah berjalannya
desentralisasi fiskal. Perhitungan dari perubahan persentase ini dapat dilihat pada Lampiran 4. Simulasi perubahan penerimaan daerah terdiri atas:
1. Peningkatan dana alokasi umum DAU sebesar 10 persen 2. Peningkatan pajak daerah sebesar 16 persen
3. Peningkatan bagi hasil pajak BHP sebesar 16 persen 4. Peningkatan retribusi sebesar 15 persen.
2. Simulasi Perubahan Pengeluaran Fiskal Daerah
Persentase perubahan pengeluaran fiskal daerah pada simulasi pertama S1 didasarkan pada perkembangan masing-masing komponen pengeluaran tahun
2004-2005. Penggunaan data dua terakhir dimaksudkan untuk melihat dampak kebijakan desentralisasi fiskal berupa perkembangan pengeluaran pemerintah
daerah. Pertimbangan persentase perubahan pengeluaran fiskal daerah pada simulasi ke dua S2 dalah untuk melihat dampak dari realokasi pertumbuhan
pengeluaran rutin yang lebih besar ke pengeluaran sektor pertanian, sedangkan pertimbangan persentase perubahan pengeluaran fiskal daerah pada simulasi ke
tiga S3 adalah untuk melihat dampak dari realokasi pengeluaran rutin yang lebih besar ke pengeluaran sektor luar pertanian. Perhitungan dari perubahan persentase
ini dapat dilihat pada lampiran 3. Simulasi perubahan penerimaan daerah terdiri atas:
1. Peningkatan pengeluaran rutin sebesar 14.32 persen, peningkatan pengeluaran sektor pertanian sebesar 25.59 persen, peningkatan pengeluaran sektor luar
pertanian sebesar 4.5 persen. 2. Peningkatan pengeluaran rutin sebesar 7.16 persen, peningkatan pengeluaran
sektor pertanian sebesar 77.36 persen, dan peningkatan pengeluaran sektor luar pertanian sebesar 10 persen.
3. Peningkatan pengeluaran rutin sebesar 7.16 persen, peningkatan pengeluaran sektor luar pertanian sebesar 11.84 persen, dan peningkatan pengeluaran
sektor pertanian sebesar 64.41 persen.
IV. KONDISI FISKAL PEMERINTAH DAERAH
4.1. Kondisi Penerimaan Pemerintah Daerah