tanggung jawab individual, kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individual dari semua anggota tim. Tanggung jawab difokuskan pada kegiatan
anggota tim dalam membantu satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa tiap orang dalam tim siap untuk mengerjakan kuis atau bentuk penilaian
lainnya yang dilakukan siswa tanpa bantuan teman satu timnya. Dalam kesempatan sukses yang sama, semua siswa memberi kontribusi kepada timnya
dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya. Ini akan memastikan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang dan rendah semuanya
sama-sama ditantang untuk melakukan yang terbaik, dan bahwa kontribusi dari semua anggota tim ada nilainya.
Menurut Roger dan David Johnson dalam Lie 2004: 31, ada lima unsur dalam pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan agar mencapai hasil
pembelajaran yang maksimal. Lima unsur tersebut yaitu: 1 saling ketergantungan positif; 2 tanggung jawab perseorangan; 3 tatap muka;4
komunikasi antar anggota; dan 5 evaluasi proses kelompok. Setelah menelaah definisi pembelajaran kooperatif di atas maka seorang
siswa dalam memahami kompetensi pelajaran dapat memanfaatkan keberadaan teman di sekitarnya, sehingga pada materi perhitungan kimia yang dipelajari akan
lebih mudah diterima antar teman yang saling memberi informasi.
2.3.2 Model Pembelajaran Course Review Horay
Course Review Horay menurut Suyatno 2009 adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk ikut aktif dalam
belajar. Metode ini merupakan cara belajar – mengajar yang lebih
menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan guru dengan menyelesaikan soal
– soal. Kelebihan pembelajaran course review horay:
1 Tidak membutuhkan biaya yang relatif mahal. 2 Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa aktif.
3 Pembelajarannya tidak monoton karena pembelajaran dikemas dalam bentuk permainan sehingga suasana tidak menegangkan.
4 Melatih siswa untuk bekerjasama. Kelemahan pembelajaran course review horay:
1 Memerlukan waktu yang lama. 2 Guru tidak dapat mengetahui kemampuan siswa masing-masing
3 Adanya peluang untuk curang. Menurut Dwitantra 2010 agar pembelajaran model Course Review Horay
lebih menarik dan dapat meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri 6-7 siswa. Masing-masing
kelompok memiliki lambangsimbol kelompok. Guru membuat kotak sejumlah 9 yang diberi nomor, guru membantu menjelaskan pada masing-masing kelompok
jika ada yang kurang dimengerti. Guru membagikan materi pada masing-masing kelompok untuk dipelajari. Setelah dirasa cukup, guru menunjuk kelompok untuk
menjelaskan materi yang telah dipelajari di depan kelas. Selanjutnya masing- masing kelompok disuruh memilih nomor kotak yang harus dijawab secara
bergantian dengan cara diacak. Kelompok yang bisa menjawab pertanyaan dari guru dengan benar harus menempelkan lambangsimbol kelompoknya di kotak
yang sudah terjawab. Demikian seterusnya hingga terdapat salah satu kelompok yang lambangsimbol kelompoknya membentuk vertikal, horizontal, maupun
diagonal. Jika tidak terdapat kelompok yang dapat membentuk vertikal,
horizontal, maupun diagonal, skor dapat dihitung berdasarkan banyaknya simbol kelompok yang telah ditempel. Selanjutnya kelompok tersebut berteriak hore
maupun yel-yel lainnya. Pembelajaran kooperatif tersebut dapat digunakan oleh guru agar tercipta suasana pembelajaran di dalam kelas yang lebih meriah dan
menyenangkan, sehingga para siswa merasa lebih tertarik dan bersemangat. Contoh gambar kotak dari Model Pembelajaran CRH
COURSE REVIEW HORAY Keterangan :
Gambar 2.1 Contoh gambar kotak dari Model Pembelajaran CRH Gambar di atas menunjukkan bahwa kelompok 1 mendapatkan skor paling
tinggi karena mampu menjawab pertanyaan paling banyak dan dapat membentuk garis lurus secara diagonal. Kelompok 2 mendapat urutan kedua dengan
menjawab 2 soal, sedangkan kelompok 4 dan 3 hanya menjawab 1 soal.
2.3.3 Problem Posing