Penerapan good corporate governance khususnya struktur kepemilikan, proporsi dewan komisaris independen dan keberadaan komite audit diduga mampu
mempengaruhi praktik manajemen laba. Oleh karena itu diadakan penelitian lebih lanjut untuk menguji apakah mekanisme corporate governance, kualitas auditor
dan profitabilitas
berpengaruh terhadap
manajemen laba
dan dapat
meminimalisasi manajemen laba tersebut. Model dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
H1 H2
H3 H4
H5
2.3 Perumusan Hipotesis
2.3.1 Komite Audit dengan Manajemen Laba
Komite audit yang dibentuk oleh suatu perusahaan berhubungan dengan kebijakan keuangan, akuntansi dan pengendalian intern. Selain itu, keberadaan
komite audit juga berfungsi untuk membantu dewan komisaris independen dalam mengawasi pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan.
Untuk menjadi seorang Komite Audit maka syarat utama yang harus dimiliki adalah sikap independensi. Independensi diperlukan untuk menilai keefektifan
auditor internal dan untuk menilai independensi dan obyektivitas auditor Komite Audit X1
Kualitas Auditor X4 Profitabilitas X5
Manajemen Laba Y Dewan Komisaris Independen X2
Kepemilikan Manajerial X3
eksternal. Anggota komite audit independen adalah anggota dari pihak independen yang tidak memiliki hubungan langsung kepada perusahaan.
Semakin banyaknya anggota komite audit yang independen diharapkan kualitas laporan keuangan akan semakin baik. Untuk menguji hubungan antara komite
audit dan manajemen laba melalui perhitungan discretionary accrual. Penelitian ini akan menguji H1 yang dirumuskan sebagai berikut:
H1: Komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba
2.3.2 Proporsi Dewan Komisaris Independen dengan Manajemen Laba
Dewan komisaris merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalammengawasi laporan yang reliabel. Karakteristik dewan komisaris secara
umum dan khususnya komposisidewan, dapat menjadi suatu mekanisme yang menentukan tindakan manajemen laba. Melalui peranan dewan dalam
melakukan fungsi pengawasan terhadap operasionalperusahaan oleh pihak manajemen, komposisi proporsi dewan komisaris dapatmemberikan
kontribusi yang efektif terhadap hasil dari proses penyusunan laporankeuangan yang
berkualitas atau
kemungkinan terhindar
dari kecurangan
laporankeuangan. Tutut 2010, menguji hubungan antara komisaris independen dengan manajemen laba dan hasilnya komisaris independen
signifikan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Untuk menguji hubungan antara komisaris independen dengan manajemenlaba. Penelitian ini
akan menguji H2 yangdirumuskan sebagai berikut: H2: Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap manajemen
2.3.3 Kepemilikan Manjerial dengan Manajemen Laba