Ciri-ciri Karangan Narasi Jenis Narasi

pengalaman seseorang. Narasi juga sering disebut karangan kisahan karena isinya menceritakan suatu peristiwa atau kisah seseorang. Narasi atau kisahan adalah wacana yang isinya memaparkan terjadinya suatu peristiwa, baik rekaan maupun kenyataan. Narasi adalah karangan yang menceritakan peristiwa, dan peristiwa itu dapat tetdiri dari satu kejadian atau lebih. Karsana , 1986: 1.32 sedangkan Parera 1993: 5 menyebutkan bahwa narasi merupakan satu bentuk pengembangan karangan dan tulisan yang bersifat menyejarahkan sesuatu berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian, atau masalah. Keraf 2003 : 135 menyatakan bahwa narasi merupakan suatu bentuk karangan yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalaminya sendiri. Ditambahkan Keraf 2003 :136 narasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dsan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa narasi adalah wacana yang menceritakan suatu peristiwa dan bagaimana peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi dalam satu kesatuan waktu, dengan mementingkan urutan kronologis.

2.2.3.1 Ciri-ciri Karangan Narasi

Menurut Djuharie 2005: 47-48, narasi mempunyai beberapa ciri, yaitu : 1 berupa kisahan atau cerita tentang peristiwa, 2 peristiwa disusun secara kronologis, 3 memperluas pengalaman, baik pengalaman lahiriah atau pun nyata. Hal tersebut senada dengan Semi dalam Agusnain 1990: 32 yang menjelaskan bahwa ciri-ciri penanda narasi, yaitu : 1 berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia, 2 peristiwa tersebut benar-benar terjadi, 3 berdasarkan konflik, 4 memiliki nilai estetika, 5 menekankan susunan kronologis dan 6 biasanya memiliki dialog. Ditambahkan Nursito dalam Inayati 1999: 39 menyebutkan ciri narasi yaitu : 1 bersumber dari fakta bukan sekadar fiksi, 2 berupa rangkaian peristiwa, dan 3 bersifat menceritakan. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, ciri karangan narasi adalah 1 berupa rangkaian peristiwa, 2 ada pelaku atau tokoh yang mengalami, 3 latar yang berupa latar waktu dan tempat terjadi peristiwa, 4 alasan atau latar belakang pelaku mengalami peristiwa, 5 menekankan pada susunan kronologis.

2.2.3.2 Jenis Narasi

Berdasarkan tujuannya, narasi dibedakan menjadi dua Keraf 2003: 136, yaitu narasi ekspositoris yang berarti narasi yang bertujuan menggugah pikiran pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan.narasi ini mempersoalkan tahap- tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan kepada pembaca yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengertian pembaca dan narasi sugestif yang merupakan narasi yang bertujuan memberi makna atas kejadian atau peristiwa itu sebagai satu pengalaman. Pada narasi ini selalu melibatkan daya khayal. Berdasarkan bentuknya Keraf 2003: 141, membedakan narasi menjadi dua, yaitu narasi fiksi dan narasi nonfiksi. Menurut Sudaryat 2008 : 170, narasi mencakup dua unsur, yakni, 1 narasi ekspositif, yaitu narasi yang mempunyai ciri memperluas pengetahuan, menyampaikan informasi, pencapai kesepakatan berdasarkan penalaran, dan menyampaikan penjelasan melalui bahasa yang denotatif, 2 dan narasi sugestif, yang mempunyai ciri, menyampaikan suatu makna atau amanat tersirat, memunculkan daya khayal tinggi kepada pembaca, menggunakan penalaran hanya untuk menyampaikan makna, dan menggunakan bahasa figuratif yang menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif. Karsana 1986: 1.33 menggolongkan narasi menjadi dua jenis, yaitu, 1 narasi faktual, yaitu narasi yang kisahnya benar-benar terjadi, 2 narasi rekaan yaitu kisah yang peristiwanya tidak benar-benar terjadi sedangkan, Djuharie 2001 : 47 menyebutkan bahwa narasi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1 narasi faktual, yaitu narasi yang mengungkapkan kisah nyata tanpa imajinatif pengarang, 2 narasi fiktif, yaitu narasi yang kisahnya bersifat tidak nyata, atau bahkan nyata tetapi dibumbuhi dengan imajinasi pengarang. Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa jenis narasi ada dua, yaitu berdasarkan tujuan dan bentuknya. Berdasarkan tujuannya, narasi dibedakan menjadi dua, yaitu narasi ekspositif dan narasi sugestif. Berdasarkan bentuknya, narasi dibedakan menjadi dua, narasi faktual dan narasi fiktif. Jenis narasi yang akan dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah narasi ekspositif dan narasi faktual.

2.2.4 Kriteria Pengubahan Teks Wawancara menjadi Paragraf Narasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERTANYAAN TERBIMBING MELALUI MEDIA FILM PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KANDEMAN KABUPATEN BATANG

0 14 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN TEKS WAWANCARA TOKOH BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUDUS

3 34 231

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI PARAGRAF NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 29

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun A

0 1 15

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun A

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 0 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 1 32

Peningkatan Keterampilan Menulis Hasil Wawancara Menjadi Bentuk Narasi dengan Teknik Menulis Berita Siswa Kelas VII F SMP Negeri 01 Kandeman, Batang Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 233

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI MENGGUNAKAN METODE PEMODELAN DAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VII F

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI KELAS VII SMP NEGERI 25 PEKANBARU

0 0 9