BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya tidak hanya dari sisi tradisi dan budaya namun juga dari sisi kuliner khas yang dimiliki oleh tiap daerah di Indonesia.
Tidak hanya terkenal di dalam negeri namun juga sampai ke berbagai mancanegara, seperi wilayah Yogyakarta yang terkenal akan gudeg Yogyanya,
Padang yang terkenal dengan rendangnya, Palembang yang terkenal dengan pempeknya, Aceh yang terkenal dengan mie acehnya, Sulawesi Selatan yang
terkenal dengan coto Makasar, dan lain – lain. wikipedia.com Indonesia yang kaya akan tradisi dan budaya turut mendukung munculnya
usaha di berbagai sektor tidak terkecuali sektor di bidang kuliner. Perubahan perilaku masyarakat yang semakin konsumtif juga mendukung maraknya usaha di
bidang kuliner di berbagai tempat. Tingkat persaingan yang semakin tinggi juga menuntut pengusaha untuk selalu kreatif dan inovatif agar dapat mempertahankan
pelanggan yang sudah loyal dan tidak mudah berpindah ke lain produk. Pada zaman sekarang, persaingan bisnis di bidang kuliner sangat ketat.
Didukung dengan gaya hidup masyarakat Indonesia yang senang berkumpul dan dimanjakan dengan berbagai macam kuliner. Para pengusaha kuliner berlomba-
lomba dalam menarik pasar dengan melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas dalam menyajikan kuliner andalan mereka. Bukan hanya itu, popularitas juga
menjadi faktor penting dalam mempertahankan pelanggan dan menarik konsumen
Universitas Sumatera Utara
baru. Popularitas suatu tempat kuliner dapat menjadi pertimbangan seseorang untuk berkunjung dan menyicipi produk tersebut.
Bisnis kuliner sangat rentan dengan perpindahan merek brand switching. Perilaku brand switching dapat terjadi karena perilaku variety seeking mencari
variasi. Perilaku ini timbul karena bisnis kuliner sangat rentan dengan popularitas yang didukung pula oleh banyaknya pengusaha kuliner yang menawarkan
berbagai macam jenis kuliner yang sangat menarik. Maka tidak heran jika selera konsumen dapat berubah dalam waktu singkat. Hal ini menjadi sinyal kuat bagi
para pengusaha untuk terus mengembangkan manajemen bisnis nya agar dapat mempertahankan pelanggan dan menarik konsumen baru.
Faktor yang mempengaruhi pelanggan untuk loyal atau berpindah merek yang pertama adalah harga. Definisi harga menurut Kotler dan Amstrong
2001:439 adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari seluruh nilai yang ditukar oleh konsumen atau manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Hawkins Best dan Coney 2001:21 dalam mendefinisikan harga adalah sejumlah uang yang harus
dibayar untuk mendapatkan hak menggunakan suatu produk. Harga juga memainkan peranan yang penting dalam mengkomunikasikan kualitas dari produk
tersebut. Dengan kesediaan petunjuk-petunjuk yang bersifat nyata, konsumen mengasosiasikan harga yang tinggi dengan tingkat kinerja suatu produk jasa yang
tinggi pula. Jika suatu produk kuliner menawarkan harga yang cukup tinggi sementara ada produk kuliner sejenis yang rasanya sama enaknya namun harga
yang ditawarkan lebih murah, hal itu dapat menyebabkan perpindahan merek. Faktor kedua adalah ketidakpuasan. Ketidakpuasan atas produk dan merek
Universitas Sumatera Utara
sebagai hasil dari dua variabel kognitif antara lain harapan pra pembelian dan ketidakcocokan. Faktor ketiga yaitu adalah mencoba-coba atau mencari variasi
variety seeking, dimana dengan adanya berbagai macam produk yang ditawarkan membuat konsumen mudah sekali untuk berpindah merek. Keadaan
ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mencoba coba berbagai macam produk dan merek sehingga konsumen tidak akan sepenuhnya loyal dengan suatu produk.
Faktor yang keempat adalah kualitas produk, dimana kualitas mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan sesuai dengan fungsinya. Jika terdapat
produk atau merek tertentu yang memiliki kualitas kurang baik, maka konsumen akan enggan untuk menggunakannya dan beralih kepada produk lain.
Dengan adanya kualitas produk yang baik dan didukung dengan strategi penetapan harga yang mampu bersaing kompetitif tentunya juga akan
mempengaruhi rasa kepercayaan konsumen. Menurut Morgan dan Hunt dalam Jasfar, 2002 mendefinisikan kepercayaan adalah rasa percaya, kepada mitra
dimana seseorang berhubungan. Kepercayaan timbul dari suatu produk yang lama sampai kedua belah pihak saling mempercayai. Apabila kepercayaan sudah
terjalin di antara pelanggan dan perusahaan maka usaha untuk membinanya tentu lebih mudah.
Kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan
terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut Band, 1991. Semakin terpenuhi harapan-harapan dari konsumen tentu konsumen akan semakin puas.
Sebuah perusahaan harus mempunyai strategi-strategi dalam memasarkan produknya, agar konsumen dapat dipertahankan keberadaannya atau lebih
Universitas Sumatera Utara
ditingkatkan lagi jumlahnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan melakukan pembelian secara berulang-ulang. Pembelian yang berulang-ulang
pada satu merek atau produk pada perusahaan yang sama dapat dikatakan bahwa konsumen tersebut mempunyai loyalitas terhadap merek atau perusahaan tersebut.
Untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen, perusahaan harus dapat menjual barang atau jasa dengan kualitas yang paling baik dengan harga yang layak sesuai
dengan apa yang didapatkan. Perusahaan juga melakukan strategi strategi untuk membentuk kepuasan konsumen dengan memberikan pelayanan yang berkualitas.
Dengan kualitas yang baik akan mendorong konsumen untuk menjalin hubungan baik dengan perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan
kepuasan konsumen dengan meminimalkan pengalaman yang tidak mengenakan dari konsumen. Kepuasan konsumen dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas
konsumen kepada perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan Tjiptono,2002: 54
Tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu barang atau jasa akan mencerminkan tingkat keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya
Suatu produk atau jasa akan menjadi gagal apabila tidak dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen. Namun usaha untuk memuaskan konsumen
sangatlah sulit karena persaingan yang begitu ketat dan perubahan lingkungan sosial mempengaruhi perilaku konsumen serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang
semakin tinggi. Menurut Kotler 2000:355 dengan melakukan bauran pemasaran yang tetap yaitu meliputi produk, harga, pelayanan dan promosi akan
meningkatkan kepuasan pelanggan. Namun yang menjadi tolak ukur kepuasan pelanggan pada penelitian ini lebih pada harga dan kualitas produk.
Universitas Sumatera Utara
Produk yang dijadikan sebagai obyek penelitian dalam penelitian ini adalah produk sate. Pertimbangan dalam memilih produk sate karena produk sate
merupakan salah satu kuliner yang paling digemari masyarakat kota Medan dan sate merupakan bisnis kuliner yang pertumbuhannya cukup tinggi di kota Medan.
Sate adalah salah satu kuliner yang populer di Indonesia dan mudah ditemukan hampir di setiap daerah di Indonesia dan dianggap sebagai masakan nasional
Indonesia. Sate merupakan makanan yang terbuat dari potongan daging yang biasa berasal dari daging ayam, sapi, kambing, kelinci, kuda dan lain sebagainya
yang dipotong kecil – kecil dan ditusuki dengan tusukan sate yang terbuat dari lidi ataupun bambu, kemudian daging sate dibakar dengan menggunakan bara arang
kayu. Sate kemudian disajikan dengan bumbu khas yang disesuaikan dengan variasi resep sate. Adanya bermacam suku dan tradisi memasak sehingga
menghasilkan berbagai jenis tipe sate. Hampir di setiap provinsi yang ada di Indonesia dapat ditemui kuliner jenis sate yang berbeda – beda yang namanya
sudah di sesuaikan mewakili daerah yang ada di Indonesia, seperti : Sate Padang yang berasal dari daerah Padang, sate Madura berasal dari daerah Madura, sate
Ponorogo yang berasal dari kota Ponorogo, sate Ambal dari daerah Ambal, sate Banjar yang populer di kota Banjarmasin, dan sebagainya.
Sate sebagai makanan khas di Indonesia yang cukup populer dan digemari oleh masyarakat. Sate bukanlah masakan mewah tetapi digemari oleh semua
kalangan baik kelas atas, menengah, maupun bawah dan juga digemari oleh kelompok berbagai usia. Dalam perkembangannya banyak sate yang diolah dari
berbagai macam daging, dan sate yang cukup khas di kota Medan adalah sate dari daging sapi, kambing dan ayam yang bisa disajikan dengan bumbu saus kuning
Universitas Sumatera Utara
atau biasa disebut dengan sate Padang dan bumbu saus kecap dan kacang yang biasa disebut dengan sate Madura atau orang – orang biasanya menyebutnya sate
kacang. Berikut ini adalah beberapa daftar tempat kuliner sate kacang yang ada di
kota Medan.
Tabel 1.1 Daftar Kuliner Sate Kacang di Kota Medan
No Nama
Alamat 1
Sate Memeng Jalan Irian seberang Uni Plaza
2 Sate Mamang Ayeb
Jalan Bandung No.27 3
Sate Mamang Ayeb 1 Jalan Sutrisno No.252 4
Sate Mamang Ayeb 2 Jalan Gatot Subroto No.279 5
Sate Blora Jl. Brigjen Katamso seberang SMP Negeri 2
Medan 6
Sate Bango Jl. A.H Nasution seberang Asrama Haji Medan
Sumber : Observasi Peneliti, 2014
Beberapa pedagang kaki lima yang menjual sate kacang cukup berhasil dengan usahanya kini memperbesar usahanya dengan menetap di suatu tempat
yaitu bisa menjadi warung atau rumah makan sate. Salah satu warung sate yang menyediakan sate kacang di kota Medan adalah Warung Sate Mamang Ayeb yang
hingga kini sudah memiliki 2 cabang di kota Medan. Warung sate Mamang Ayeb yang dimiliki oleh H. Muhammad Idris Kamso memang menjual sate daging sapi,
kambing dan ayam sebagai produk unggulannya, disamping itu mereka menyediakan menu makanan lainnya yaitu mie rebus. Beberapa cabang warung
sate Mamang Ayeb dapat dilihat dari tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Cabang Warung Sate Mamang Ayeb di Kota Medan
No Nama
Penanggungjawab Alamat
1 Sate Mamang Ayeb
Indriyani Jalan Bandung No.27
2 Sate Mamang Ayeb
1 Rosita Yudista
Jalan Sutrisno No.252
3 Sate Mamang Ayeb
2 Aprimidiasari
Jalan Gatot Subroto No 279
Sumber: Warung Sate Mamang Ayeb Medan, 2014 Dari cabang – cabang sate Mamang Ayeb diatas masing – masing tempat
memiliki pelanggan – pelanggan tersendiri, namun yang memiliki pelanggan yang cukup ramai dibanding yang lain adalah warung sate Mamang Ayeb yang
berlokasi di Jalan Bandung No.27 Medan karena merupakan warung sate Mamang Ayeb yang pertama kali didirikan selama kurang lebih 35 tahun dan sudah
memiliki cukup banyak pelanggan tetap yang loyal dari dulu hingga sekarang. Keistimewaan sate Mamang Ayeb dibanding sate lainnya adalah tekstur daging
yang tebal dan lembut dan tidak berlemak karena daging yang digunakan merupakan daging khas dalam. Untuk mengurangi tingkat kadar kolestrol yang
ada pada daging, lemak yang ada pada daging dibersihkan terlebih dahulu sebelum dibakar. Ciri khas lainnya yang terdapat pada sate Mamang Ayeb adalah
irisan potongan daging dengan kurang yang cukup besar dan bumbu kacang kental dan juga rasa yang manis. Untuk menunjang kenyamanan para pelanggan fasilitas
yang disediakan adalah : meja, kursi, televisi, kipas angin, kulkas, toilet dan wastafel. Jam operasional warung sate Mamang Ayeb yaitu mulai pukul 16.00
WIB – 23.00 WIB setiap harinya, namun pada setiap akhir pekan warung akan tutup pukul 24.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
Pemasaran sebagai suatu strategi untuk memenuhi kebutuhan individu yang memiliki tujuan akhir yaitu untuk memperoleh loyalitas pelanggan. Di era
tingkat persaingan yang tinggi para pemasar sudah mampu untuk memberikan pelayanan dan manfaat yang relatif sama atas kualitas produk yang dimilikinya
sehingga suatu kualitas produk yang diberikan harus memiliki nilai lebih yang dapat memenangkan hati pelanggan agar menjadi loyal. Mendapatkan pelanggan
baru tentu lebih mahal dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan yang sudah ada saat ini. Faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah
harga dan kualitas produk itu sendiri. Bila suatu produk mempunyai nilai di mata pelanggan, berarti produk
tersebut memiliki kualitas yang baik di pasaran. Seperti yang sedang dan dibangun oleh warung sate Mamang Ayeb yang berusaha mempertahankan cita
rasa masakan satenya yang khas karena menggunakan daging sapi, ayam dan kambing dan bumbu rempah pilihan. Menurut Kotler 2005:49, “Kualitas produk
adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan tersirat”.
Sedangkan menurut Lupiyoadi 2001:158 menyatakan bahwa “Konsumen akan merasa puas
bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas“.
Dengan kualitas yang dimiliki oleh warung sate Mamang Ayeb maka akan berimbas juga pada jumlah konsumennya. Berikut jumlah konsumen warung sate
Mamang Ayeb yang berlokasi di jalan Bandung dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juli 2014.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3 Jumlah Pelanggan Warung Sate Mamang Ayeb Medan
Bulan Jumlah Konsumen
Persentase
Maret 2976
-
April 2814
-5,45 Mei
3115 +10,66
Juni 2393
-23,17 Juli
2580 +7,8
Sumber: Sate Mamang Ayeb, 2014
Dari tabel di atas terlihat terjadi kenaikan dan penurunan jumlah pelanggan. Pada bulan April terjadi penurunan jumlah konsumen sebesar -5,45
dan bulan Juni yang cukup signifikan yaitu sebesar -23,17. Sedangkan kenaikan jumlah pelanggan terjadi pada bulan Mei sebesar +10,66 dan pada bulan Juli
sebesar +7,8. Penurunan penjualan tentunya sangat dipengaruhi oleh persaingan dan
kualitas produk yang dirasakan oleh pelanggan. Persaingan pada industri sate kacang di kota Medan meningkat tajam, dengan semakin banyaknya kompetitor
disektor ini. Warung Sate Mamang Ayeb dituntut untuk mempertahankan serta meningkatkan jumlah pelanggannya. Oleh karena itu, kualitas produk yang
diberikan kepada pelanggan haruslah dapat mempertahankan atau meningkatkan loyalitas konsumen.
Menurut Schnaars 1991 pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan
pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik
bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Tjiptono, 1994. Kurangnya kepuasan yang dicapai oleh para pelanggan warung sate Mamang Ayeb akan mempengaruhi loyalitas pelanggan sehingga akan
memunculkan berbagai keluhan. Keluhan- keluhan dari pengunjung warung sate Mamang Ayeb dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.4 Keluhan Pelanggan Warung Sate Mamang Ayeb Medan
No Nama Alamat
Frekuensi Pembelian
Keluhan
1 Mutia Nurul
Audah Jalan Jermal 10
Medan 5 kali
Daya tampung warung yang kurang memadai
2 Salahudin
Jalan Karya bakti Medan
5 kali Daging Sate yang
terkadang agak keras 3
Imam Bukhari
Jalan Sejahtera 4 kali
Lontong sate terlalu lembek
4 Ami
Khairani Jalan SM Raja Gg
Pagaruyung 4 kali
Pelayanan terkadang
lama 5
Asmida Rizky
Jalan Karya Kasih No 75 Medan
5 Kali Kurangnya tempat parkir
Sumber: Warung Sate Mamang Ayeb Medan data diolah, 2014 Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa pelanggan yang sudah
loyalpun masih memiliki beberapa keluhan seperti: daya tampung warung yang kurang memadai, daging sate yang terkadang agak keras, dan lain sebagainya.
Loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan baik itu bagi usaha kecil maupun usaha yang sudah besar. Selain itu
loyalitas merupakan sejauh mana pelanggan menunjukkan sikap positif terhadap suatu produk, mempunyai komitmen pada produk tertentu, dan berniat untuk terus
membelinya di masa depan. Menurut Griffin 2002 bahwa tingginya kesetiaan
Universitas Sumatera Utara
pelanggan sesuai dengan perilaku pembelian yang biasa diperlihatkan oleh pelanggan yang loyal. Griffin menyimpulkan bahwa perilaku pembelian dalam
diri seorang pelanggan yang loyal menunjukkan kesamaan pada empat sifat, yaitu pembelian secara berulang, pembelian produk dari perusahaan yang sama, anjuran
kepada orang lain untuk menggunakan produk yang sama, serta kecenderungan mengabaikan produk kompetitor.
Seorang pemasar sangat mengharapkan akan dapat mempertahankan pelanggannya dalam waktu yang lama, atau bahkan selamanya jika hal itu
memungkinkan. Sebab apabila perusahaan memiliki seorang pelanggan yang loyal, maka hal itu dapat menjadi aset yang sangat bernilai bagi perusahaan.
Pelanggan tersebut tidak hanya secara terus-menerus menggunakan produk atau jasa perusahaan, tetapi dengan sendirinya pelanggan tersebut juga akan
merekomendasikannya kepada orang lain sesuai dengan pengalaman yang ia rasakan. Sehingga secara tidak langsung pelanggan yang loyal dapat membantu
perusahaan dalam mempromosikan produk atau jasa kepada orang-orang terdekatnya. Tentu saja hal ini akan sangat membantu perusahaan untuk
mendapatkan pelanggan baru. Arif Budiman 2006 Studi Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan
Studi Kasus di PT. Badranaya Putra, Bandung.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14.0 for Windows diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 2,469 + 0,348 X
1
+ 0,073 X
2
+ 0,298 X
3
+ 0,340 X
4
+ 0,569 X
5
+ 0,087 X
6
+ ε. Dimana X
1
adalah kinerja, X
2
adalah fitur, X
3
adalah kehandalan, X
4
adalah kesesuaian, X
5
adalah daya tahan, X
6
adalah citrareputasi. Persamaan ini berarti bahwa keenam variabel dimensi kualitas produk variabel independen menunjukkan
arah positif terhadap loyalitas pelanggan variabel dependen. Jika X
1
kinerja
Universitas Sumatera Utara
produk bertambah sebesar 1 satuan maka Y loyalitas pelanggan akan bertambah sebesar 0,348 satuan dengan asumsi X
2
,X
3
,X,
4
,X
5
,X
6
konstan. Pengolahan data juga menghasilkan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 89,70 , yang memilki arti bahwa kualitas produk memiliki hubungan yang sangat besar terhadap loyalitas
pelanggan. Thulus Bramantyo 2011 Persepsi Produk, Harga dan Promosi Terhadap
Loyalitas Konsumen Pada Minuman Bersoda Coca – cola Studi Pada Perumahan Josroyo Jaten Karanganyar. Hasil Analisis data pada penelitian dapat diambil
kesimpulan : 1. Variabel produk berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pada minuman bersoda coca – cola di perumahan Josroyo Jaten Karanganyar. 2.
Variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pada minuman bersoda coca – cola di Perumahan Josroya Jaten Karanganyar. 3. Variabel promosi
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pada minuman bersoda coca – cola di Perumahan Josroyo Jaten Karanganyar. Dengan demikian ketiga hipotesis terbukti
kebenarannya.
Albertus Ferry Rostya Adi 2012 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Studi pada
Waroeng Spesial Sambal cabang Lampersari Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yang diuji berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan melalui uji F dan uji t, sedangkan angka Adjusted R Square sebesar 0,521 menunjukkan 52,1 variasi
kepuasan pelanggan Waroeng Spesial Sambal cabang Lampersari Semarang yang dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen tersebut, dimana sisanya 47,9
dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Nova Dhita Kurniasari 2013 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Studi Kasus pada
Konsumen Waroeng Steak Shake Cabang Jl. Sriwijaya 11 Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan analisis data statistik, indikator-indikator pada penelitian ini bersifat
valid dan variabelnya bersifat reliabel. Pada pengujian asumsi klasik, model regresi bebas multikolonieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan berdistribusi
normal. Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kualitas produk lalu kualitas pelayanan, sedangkan
variabel yang berpengaruh paling rendah adalah harga. Opi Rochmawati 2013 Analisis Pengaruh Keunggulan Produk, Efek
Komunitas Terhadap Sikap Merk dan Implikasinya Terhadap Loyalitas Pelanggan Studi Tentang Sikap Merek dan Loyalitas Pelanggan Warung Sate Sapi Pak
Kempleng 1 di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan produk, dan efekkomunitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
terhadap merek. Dan sikap terhadap merek berpengaruh positif secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pada model 1, keunggulan produk memberikan
pengaruh yang paling besar kepada sikap terhadap merek. Pada model 2, sikap terhadap merek memberikan pengaruh yang paling besar kepada loyalitas
pelanggan. Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian
guna menganalisis mengenai pengaruh harga dan kualitas produk terhadap
loyalitas pelanggan. Penelitian ini mengambil judul PENGARUH HARGA DAN
Universitas Sumatera Utara
KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Studi
Tentang Loyalitas Pelanggan Warung Sate Mamang Ayeb Jalan Bandung No.27 Kota Medan.
1.2 Rumusan Masalah