Metode, Pendekatan, dan Penilaian Pengembangan Moral Di TK Pendekatan Dalam Pengembangan Moral Anak TK Pengembangan Nilai Kejujuran di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 121 b. Bentuk Kegiatan dalam Pengembangan Nilai Moral Pelaksanaan kegiatan program pengembangan Moral dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1 Kegiatan Rutin 2 Kegiatan Spontan 3 Kegiatan dengan TeladanContoh” 4 Kegiatan yang Direncanakan Terprogram

c. Ruang Lingkup Materi Pengembangan Moral di TK

Ruang lingkup pengembangan moral dalam rangka pembentukan karakter menurut Ratna Megawangi adalah sebagai berikut : 1 Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya 2 Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian 3 Kejujuran 4 Hormat dan Santun 5 Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royongKerjasama 6 Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras 7 Kepemimpinan dan Keadilan 8 Baik dan Rendah Hati 9 Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan 10 4K kebersihan, kesehatan, kerapian dan keamanan

d. Metode, Pendekatan, dan Penilaian Pengembangan Moral Di TK

1 Bercerita 2 Bernyanyi 3 Bersajak 4 Karya Wisata

e. Pendekatan Dalam Pengembangan Moral Anak TK

Adapun beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan nilai moral pada anak usia dini menurut Dwi Siswoyo PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 122 dkk, 2005:72-81 adalah indoktrinasi, klarifikasi nilai, teladan atau contoh, dan pembiasaan dalam perilaku.

f. Pengembangan Nilai Kejujuran di TK

Kejujuran, kata yang sudah tidak asing lagi bagi telinga kita. Sejak di lingkungan keluarga tentunya kita sudah dikenalkan tentang kejujuran. Ditambah lagi pengetahuan yang didapat di sekolah. Berbicara tentang jujur, berbicara tentang nilai, pembiasaan, dan sikap yang tidak cukup diajarkan melalui pembelajaran di kelas saja yang berhenti pada satu pokok bahasan “kejujuran”. Supaya hal tersebut tidak terjadi, terutama di lingkungan akademik, bagaimanakah kejujuran itu diajarkan kepada anak? Bagaimana supaya kejujuran itu bisa mendarah daging pada anak? Sehingga kejujuran yang ada dalam relung hati yang terdalam, menyatu dalam perilaku dan dalam hati kita, bukan hanya sekedar dinyanyikan, tetapi dilaksanakan dalam kehidupan. Yang selalu ada pada setiap anak baik di saat senang maupun di saat susah, baik dalam kedaan terdesak maupun lapang, tetap jujur walaupun tak ada yang melihat. Jujur jika diartikan secara baku adalah “mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran”. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.

3. PENGEMBANGAN ASPEK FISIK MOTORIK