Sikap Remaja Terhadap Air Minum

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian remaja mengalami masalah pemenuhan kebutuhan air minum.Ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan remaja pada umumnya mengenai manfaat air minum dan air minum yang baik untuk kesehatan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden Notoatmodjo, 2012.

2.3. Sikap Remaja Terhadap Air Minum

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dapat melalui wawancara atau angket. Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki Notoadmojo, 2012. Soekadji 1983 berpendapat bahwa orang berperilaku mengkonsumsi itu ditandai dengan: a. Frekuensi. Seberapa sering perilaku itu muncul dalam waktu tertentu. b. Lamanya berlangsung. Berapa lama waktu yang diperlukan seseorang untuk mengkonsumsi. c. Intensitas. Berapa kuat atau lemahnya tingkatan seseorang untuk mengkonsumsi. Universitas Sumatera Utara Faktor yang mempengaruhi perilaku mengkonsumsi adalah: a. Faktor budaya, terdiri dari: - Budaya. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. - Sub-budaya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah geografis. - Kelas sosial. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa. b. Faktor sosial, terdiri dari: - Kelompok acuan. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung tatap muka atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. - Keluarga. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang berpengaruh. - Peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Orang-orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat. Kurangnya pengetahuan mengenai manfaat lebih dari air minum bagi kesehatan tubuh juga memberikan peluang bagi remaja untuk tidak memperhatikan air status hidrasi bagi tubuhnya.Selain kebiasaan minum air hanya pada saat rasa haus Universitas Sumatera Utara saja, minum air hanya sebagai pelengkap bagi rasa haus pada saat makan, atau sesegera minum saat makan, bahkan tidak jarang di tempat-tempat makan mereka justru makan tidak dibarengi dengan air putih.Ini menjadi pola kebiasaan yang jauh dari pola kesehatan minum yang baik dan benar.Penelitian yang dilakukan di Singapura menunjukkan bahwa kelompok remaja dan dewasa muda 15-24 tahun merupakan kelompok yang banyak kekurangan air. Alasannya yang sering mereka ungkapkan adalah merasa tidak haus, lupa minum, merepotkan dan tidak ingin sering buang air kecil Desty dan Yunita, 2014. Prinsip pengukuran sikap dilakukan dengan menggunakan daftar pernyataan tentang obyek sikap subyek atau responden diminta untuk memberikan jawabannya dengan menyatakan setuju, sependapat, suka sikap positif dengan dengan pernyataan itu atau tidak sikap negatif. Banyak jawaban berupa „ya‟ dan „tidak‟ skala nominal, bisa berjenjang mulai dari setuju dan tidak setuju.

2.4. Konsumsi Air Minum Remaja