“Saya gembira sekali,” kata ibu,”karena kamu lulus.”
f. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
C.
Ratulangi, S.E. Ny. Khadijah, M.A.
g. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya tidak membatasi. Misalnya:
Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. Di daerah kami, misalnya, masih banyak laki-laki yang makan
sirih.
h. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah,
aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya:
O, begitu? Wah, bukan main
Hati-hati, ya, nanti jauh.
i. Tanda koma dipakai di antara i nama dan alamat, ii bagian-
bagian alamat, iii tempat dan tanggal, dan iv nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya: Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas
Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor Surabaya, 10 Mei 1960
j. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya:
Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.Jilid 1 dan. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
k. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya: W.J.S Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-
mengarang Yogyakarta; UP Indonesia, 1967, hlm. 4.
l. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya:
12,5 m Rp. 12,50
m. Tanda koma dipakai –untuk menghindari salah baca-di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih. Bandingkan dengan:
Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.
n. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan letikan langsung dari
bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya: “Di mana Saudara tinggal? ” tanya Karim.
“Berdiri lurus-lurus” perintahnya.
c. Tanda Titik Dua : a.
Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap
jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari. Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan itu: hidup
atau mati. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. Fakultas itu mempunyai jurusan ekonomi umum dan jurusan
ekonomi perusahaan.
b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang