dan proses evaluasi kinerja dapat membantu dalam mencapai perubahan kultural tapi hanya bila perubahan tersebut dikelola dengan baik dari atas.
Dharma 2010:102, mengemukakan bahwa sasaran evaluasi kinerja adalah:
a. Motivasi: untuk merangsang orang dalam meningkatkan kinerja
dan mengembang keahlian. b.
Pengembangan: untuk memberitakan dasar untuk mengembangkan dan memperluas atribut dan kompetensi yang relevan atas peran
mereka sekarang maupun peran dimasa depan terutama karyawan yang memiliki potensi untuk melakukannya. Pengembangan dapat
difokuskan kepada peran yang dipegang saat ini, memungkinkan orang untuk memperbesar dan memperkaya jangkauan tanggung
jawab mereka dan keahlian yang mereka perlukan dan mendapatkan imbalan sebagaimana mestinya.
c. Komunikasi: untuk berfungsi sebagai saluran komunikasi dua arah
tentang peran, sasaran, hubungan, masalah kerja dan aspirasi. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja atau
ferformance evaluation sangat penting untuk memfokuskan dan mengarahkan karyawan terhadap tujuan strategi pada penempatan, penggantian perencanaan,
dan tujuan pengembangan sumber daya manusia.
2.1.5 Efektivitas Kerja
Efektivitas kerja merupakan suatu masalah yang kompleks. Pentingnya efektifitas kerja dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi merupakan kunci dari
Universitas Sumatera Utara
kesuksesan suatu organisasi. Menurut para ahli pengertian efektivitas kerja adalah sebagai berikut:
1. Efektifitas kerja adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang
merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan saran tertentu yang tersedia dalam memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan
menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya Etzioni dalam Tangkilisan, 2005:139.
2. Efektifitas kerja adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada
pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Jadi konsep tingkat efektivitas menunjukkan pada tingkat seberapa jauh
organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-
alat dan sumber-sumber yang ada Argris dalam Tangkilisan, 2005:139 3.
Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran jangka pendek dan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan,
dimana penetapan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan itu mencerminkan konstituen strategis, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan
organisasi kusdi, 2009:94. Penggunaan tenaga kerja yang efektif dan terarah merupakan kunci dari
peningkatan karyawan sehingga dibutuhkan suatu kebijaksanaan perusahaan untuk menggerakkan tenaga kerja tersebut agar mau bekerja lebih produktif
sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan defenisi yang dikemukakan para ahli dalam uraian terdahulu
Universitas Sumatera Utara
dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan perusahaan
berjalan sesuai yang direncanakan. Indikator dari efektivitas kerja Hasibuan, 2003:105 yaitu:
a. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang
didapat atau dialaminya selama bekerja. Setiap perusahaan akan selalu berusaha agar efektivitas kerja dari karyawannya dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, suatu
perusahaan selalu berusaha agar setiap karyawannya memiliki moral kerja yang tinggi.
b. Kualitas Kerja
Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak
mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan. c.
Pemanfaatan Waktu Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan
dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu yang ditetapkan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Yang paling
penting pada efektivitas kerja didukung oleh sumber daya manusia yang berkompetensi yang memiliki knowledge, skill, dan attitude. Setiap karyawan
Universitas Sumatera Utara
sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha secara maksimal. Sehingga pemanfaatan SDM
akan lebih berpotensi dan akan lebih mendukung keberhasilan perusahaan.
2.2 Penelitian Terdahulu