I.9 Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis,
definisi konsep, definisi operasional, dan sistematika penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi penelitian, teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan data,
dan teknik analisis data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisi gambaran umum mengenai objek atau lokasi penelitian yang relevan dengan topik penelitian
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini berisikan hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa dokumen yang akan dianalisis.
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
Bab ini berisi analisis dari setiap data yang disajikan yang diperoleh setelah melakukan penelitian.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan penelitian dan saran untuk kemajuan objek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODE PENELITIAN
II.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan menggunakan
rumus statistik dengan membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh.
37
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
II.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo, yang beralamat di Jalan Pahlawan Ujung No.20. Kabanjahe 22112.
II.3 Populasi dan Sampel II.3.1 Populasi
38
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1998, h.5
38
Sugiyono, Metode Penelitian Administratif, Bandung: CV. Alfabeta, 2007, h.90
Maka untuk penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai yang ada di Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Karo Kabanjahe yang berjumlah 224 orang pegawai negeri sipil.
Universitas Sumatera Utara
II.3.2 Sampel
Menurut Singarimbun
39
, sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya, dengan kata lain sampel adalah bagian dari
populasi. Pengambilan sampel itu dimaksudkan sebagia representative dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi.
Arikunto menjelaskan apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika populasinya lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-20 atau 20-30 sampel atau lebih.
40
1 Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari penelitian, yang
diperoleh melalui: Oleh karena itu, merujuk pada pernyataan
diatas, dikarenakan populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 30 dari jumlah pegawai yaitu 68
orang.
II.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi yang mendukung tujuan penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua, yaitu:
a. Kuesioner, yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data
yang relevan dari responden melalui pertanyaan tertutup yang diajukan dan dilengkapi dengan berbagai alternatif jawaban yang tersedia.
39
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, h.152
40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1998, h.104
Universitas Sumatera Utara
b. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap subjek
penelitian. 2
Data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang terdiri dari :
a. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
b. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian, serta yang lainnya yang berhubungan dengan objek
penelitian.
II.5 Teknik Penentuan Skor
Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara penentuan skornilai dengan memakai skala ordinal untuk menilai jawaban
kuesioner yang disebarkan kepada responden. Adapun format jawaban dari kuesioner menurut skala ordinal memiliki
lima alternatif jawaban. Tiap alternatif diberi skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut:
1. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5
2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4
3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3
4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2
Universitas Sumatera Utara
5. Untuk altrenatif jawaban e diberi skor 1
Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala
interval dengan cara sebagai berikut:
bilangan banyaknya
terendah skor
tertinggi skor
−
8 ,
5 1
5 :
= −
diperoleh maka
Sehingga dapat diketahui katergori jawaban untuk masing-masing
variabel, yaitu: KATEGORI
NILAI Sangat tinggi
4,21 - 5,00 Tinggi
3,41 - 4,20 Sedang
2,61 - 3,40 Rendah
1,81 - 2,60 Sangat rendah
1,00 - 1,80
Universitas Sumatera Utara
II.6 Teknik Analisis Data
41
a. Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y
digunakan rumus Product Moment. rx=
{ }
{ }
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− Y
Y n
X X
n Y
X XY
n
Keterangan: rx : angka indeks koefisien r product moment
n : jumlah sampel ∑x : jumlah x
∑y: jumlah y
Dari hasil perhitunngan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu : a.
Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol r = 0, berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = +, artinya kenaikan nilai
variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.
c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = - artinya kedua variabel
negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang, atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan
penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:
41
Sugiyono, Metode Penelitian Administratif, Bandung: CV. Alfabeta, 2007, h.212
Universitas Sumatera Utara
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Tinggi
0,80-1,000 Sangat tinggi
Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel
korelasi. Tabel koelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila tersebut signifikan, artinya hipotesis kerjahipotesis alternatif diterima.
Untuk menguji hipotesis, pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat terhadap peningkatan kinerja pegawai negeri sipil, maka diadakan
pengujian dengan rumus “t” , yaitu:
2
1 2
r n
r t
− −
=
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1 Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo dipimpim oleh seorang kepala kantor. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun
2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama KabupatenKota. Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Karo masuk dalam Typologi I-G dan mempunyai tugas pokok dan fungsi.
III.1.1 Tugas Pokok
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe mempunyai tugas, yaitu melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi dalam wilayah Kabupaten Karo berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
III.1.2 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan visi, misi serta kebijakan teknis dibidang pelayanan.
2. Pembinaan, Pelayanan dan Bimbingan dibidang Urusan Agama Islam dan
penyelenggaraan Haji, Urusan Agama Kristen, Pendidikan Agama Kristen dan Bimbingan Masyarakat Katolik.
Universitas Sumatera Utara
3. Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan
informasi keagamaan. 4.
Pelayanan dan bimbingan dibidang kerukunan umat beragama. 5.
Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian dan pengawasan program. 6.
Pelaksanaan hubungan dengan Pemerintah Daerah, instansi terkait dan lembaga-lembaga keagamaan dan lembaga kemasyarakatan dalam rangka
pelaksanaan tugas Kementerian Agama di Kabupaten Karo Kabanjahe.
III.2 Visi dan Misi III.2.1 Visi
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe sebagai organisasi mempunyai visi dan misi bersama guna memberikan energi, komitmen
yang utuh berakar dan menyebar luas keseluruh aparatur di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe dan seluruh masyarakat
Kabanjahe baik masyarakat pekerja, pengusaha, para pakar dan media massa baik cetak, maupun elektronik. Selanjutnya diharapkan dapat membangun kemampuan
baru yang bernilai pada masa depan. Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana dan bagaimana instansi
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi
juga merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Adanya visi organisasi Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe diyakini akan menjadi akselator
Universitas Sumatera Utara
pelaksana tugas, fungsi yang diemban, termasuk merancang rencana strategis renstra secara keseluruhan, pengelolaan sumber daya, pengembangan indikator
kinerja, cara pengukuiran kinerja, serta evaluasi kinerja. Adapun visi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe
adalah : “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Karo yang taat beragama, maju, sejahtera dan cerdas serta saling menghormati”.
III.2.2 Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan visi yang ditetapkan. Dengan adanya
misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui peran dan program serta hasil yang akan diperoleh.
Berdasarkan visi Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe tersebut diatas, Kantor kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe mengemban misi
sebagai berikut: 1.
Meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan agama, 2.
Memperkokoh kerukunan umat beragama, 3.
Meningkatkan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, 4.
Meningkatkan kualitas pelayanan, 5.
Meningkatkan tata kelola kerja yang akuntabel, 6.
Meningkatkan dan mengembangkan kualitas pegawai atau SDM.
Universitas Sumatera Utara
III.2.3 Tujuan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan misi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe merumuskan tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas Urusan Agama Islam, Urusan Agama Kristen dan
Bimas Katolik, b.
Meningkatkan kualitas Kerukunan Umat beragama, c.
Meningkatkan kualitas Pelayanan Ibadah Haji, d.
Meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam, Kristen dan Katolik, e.
Meningkatkan kuailtas sarana dan prasarana.
III.2.4 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dapat dijadikan sebagai berikut, yaitu : 1.
Meningkatkan kualitas Urusan Agama Islam, 2.
Meningkatkan kualitas Urusan Agama Kristen, 3.
Meningkatkan kualitas Bimas Katolik, 4.
Meningkatkan kualitas kerukunan hidup umat beragama, 5.
Meningkatkan kualitas SDM tenaga kependidikan agama, 6.
Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan keagamanan, 7.
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.
Universitas Sumatera Utara
III.3 Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai III.3.1 Struktur Organisasi
Untuk melaksnakan Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana tersebut di atas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe mempunyai struktur
organisasi sebagai berikut : a.
Kepala Kantor b.
Subbag Tata Usaha c.
Seksi Urais dan Penyelenggaraan Haji d.
Seksi Kependais dan Pemberdayaan Mesjid e.
Seksi Urusan Agama Kristen f.
Seksi Pendidikan Agama Kristen g.
Seksi Bimbingan Masyarakat Katolik h.
Penyelenggaraan Zakat dan wakaf i.
KUA pada 13 Kecamatan j.
Kelompok jabatan fungsional
Universitas Sumatera Utara
Gambar Struktur Organisasi KEPALA KANTOR
SUBBAGIAN TATA USAHA
Seksi Urais dan PH
Seksi Kependais
dan PM Seksi Urs.
Ag. Kristen Seksi
Bimas Katolik
Seksi Pendd.
Ag. Kristen
Penye. Zawak
KUA KECAMATAN
Universitas Sumatera Utara
III.3. 2 Jumlah Pegawai
Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe pada akhir tahun 2010 adalah sebanyak 223 orang yang terdiri dari :
a. Pejabat Struktural : 20 orang
b. Pegawai Administrasi : 23 orang
c. Pengawas Pendidikan Agama : - PPA Islam
: 4 orang - PPA Kristen
: 8 orang -PPA Katolik
: 4 orang d. Guru Agama :
-Guru Agama Islam : 44 orang
-Guru Agama Kristen : 52 orang
-Guru Agama Katolik : 61 orang
e. Penyuluh Agama : -Penyuluh Agama Islam
: 7 orang -Penyuluh Agama Kristen
: 2 orang -Penyuluh Agama Katolik
: 2 orang -Penyuluh Agama Hindu
: 1 orang
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA