42 Laporan keuangan SMT tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP PSS irma anggota Ernst Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan
opini tanpa modiikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014
2013 2012
2011
Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar
229.580 211.808
221.483 170.126
Aset Tidak Lancar 17.522
24.973 29.373
39.525
Jumlah Aset 247.102
236.781 250.856
209.651
Liabilitas Jangka Pendek 232.496
221.574 241.163
177.345 Liabilitas Jangka Panjang
- 2.138
- -
Ekuitas 14.606
13.069 9.693
32.306
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 247.102
236.781 250.856
209.651
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan
13.577 13.986
19.922 35.136
Beban 28.867
38.686 52.269
59.073
Laba Rugi Usaha 15.290
24.700 32.347
23.937 Laba Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik perusahaan
1.538 13.173
22.613 15.554
Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013 Aset
Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah aset SMT adalah sebesar Rp247.102 juta mengalami kenaikan sebesar Rp10.321 juta atau sebesar 4.36 dari Rp236.781 juta pada tahun 2013. Kenaikan ini terutama
disebabkan oleh kenaikan aset lancar.
Liabilitas Jangka Pendek
Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah liabilitas jangka pendek SMT adalah sebesar Rp232.496 juta mengalami kenaikan sebesar Rp10.715 juta atau sebesar 4,84 dari Rp221.574 juta pada tahun 2013.
Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang pihak berelasi ke Perseroan dari penjualan starter package dan reload voucher produk Starone.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 30 Desember 2013
Pendapatan
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 pendapatan SMT sebesar Rp13.577 juta mengalami penurunan sebesar Rp409 juta atau sebesar 2,92 dari Rp13.986 juta. Penurunan ini
disebabkan oleh penurunan pendapatan akibat turunnya jumlah pelanggan Starone, yang disebabkan persaingan ketat dengan perusahaan operator GSM dan CDMA lainnya.
5. PT Aplikanusa Lintasarta “Lintasarta”
Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 sampai dengan tanggal
Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada Lintasarta terkait dengan anggaran dasar, kegiatan usaha dan struktur permodalan.
43 Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, susunan direksi dan komisaris dari Lintasarta adalah
sebagai berikut:
Pengurusan dan pengawasan Direksi :
Direktur Utama : Arya Damar
Direktur : Ginandjar
Direktur : Ir. Ali Asman
Dewan Komisaris : Komisaris Utama
: Dr. Romeo Rissal Pandjialam Komisaris
: Soeprapto Komisaris
: Ir. Budiharto Komisaris
: Joy Wahyudi Komisaris
: Emmy Iriani Kasim Komisaris
: Fransisca Nelwan Mok Pengangkatan seluruh anggota Direksi dan Komisaris baru sebagaimana disebutkan diatas, diangkat
berdasarkan RUPSLB Lintasarta tanggal 10 April 2015 yang sedang dalam proses untuk diaktakan berdasarkan surat keterangan dari kantor Notaris Jose Dima Satria tanggal 10 April 2015.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Lintasarta, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Lintasarta tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, serta dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan keuangan Lintasarta tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP PSS irma anggota Ernst Young
Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modiikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014
2013 2012
2011
Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar.
1.218.159 1.139.191
1.066.181 955.490
Aset Tidak Lancar 1.192.869
1.065.280 1.083.043
1.043.961
Jumlah Aset 2.411.028
2.204.471 2.149.224
1.999.451 Liabilitas Jangka Pendek
295.426 308.357
400.942 484.890
Liabilitas Jangka Panjang 74.616
91.335 137.315
160.184 Ekuitas
2.040.986 1.804.779
1.610.967 1.354.377
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2.411.028
2.204.471 2.149.224
1.999.451 Laporan Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan Usaha 1.734.547
1.534.871 1.616.058
1.644.791 Beban Usaha
1.290.180 1.129.219
1.199.993 1.273.747
Laba Usaha 444.367
405.652 416.065
371.044 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik perusahaan
295.994 266.155
281.365 238.407
44
Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013 Aset
Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah aset Lintasarta adalah sebesar Rp2.411.028 juta mengalami kenaikan sebesar Rp206.557 juta atau sebesar 9,37 dari Rp2.204.471 juta pada tahun 2013. Kenaikan
ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset tidak lancar.
Liabilitas Jangka Pendek
Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah liabilitas jangka pendek Lintasarta adalah sebesar Rp295.426 juta mengalami penurunan sebesar Rp12.931 juta atau sebesar 4,19 dari Rp308.357 juta pada tahun
2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang pengadaan kepada pemasok.
Liabilitas Jangka Panjang Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah liabilitas jangka panjang Lintasarta adalah sebesar Rp74.616
juta mengalami penurunan sebesar Rp16.719 juta atau sebesar 18,31 dari Rp91.335 juta pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan telah diselesaikannya proyek penyediaan Pusat Layanan
Internet Kecamatan PLIK dan
Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan MPLIK dan kewajiban yang mengikutinya.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 30 Desember 2013
Pendapatan
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 pendapatan Lintasarta sebesar Rp1.734.547 juta mengalami kenaikan sebesar Rp199.676 juta atau sebesar 13,01 dari Rp1.534.871 juta. Kenaikan
ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari beberapa jasa seperti IP VPN dan online payment system dan mesin
Automated Teller Machine “ATM” oleh PT Artajasa Pembayaran Elektronis, entitas anak Lintasarta.
F. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK YANG TIDAK DIMILIKI LANGSUNG