Tanggapan Informan Menge nai Kebersihan Kulit dan Pe rawatan Luka

b. Tanggapan Informan Menge nai Kebersihan Kulit dan Pe rawatan Luka

Terbuka Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tanggapan informaan mengenai kebersihan kulit sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan informan yang menyetujui dan berkeinginan agar kulit tetap bersih dengan mandi dua akali sehari, pakai make up dan tidak membiarkan luka di kulit dalam keadaan terbuka seperti yang diungkapkan beberapa informan berikut ini : “ Dengan mandi dua kali sehari, pakai make up makan badan akan sehat… “ “Untuk membuat jamu : kulit tangan, kakai nggak boleh cobel-cobel dan bila ada luka ya ditutup supaya tidak kena debu.” “ Kebersihan kulit adalah penting agar supaya tetap cantik dan sehat, … dan kalau ada luka jangan malas membersihkan dan membungkusnya dengan kain perban” “ sebagai tukang jamu utama harus bersih kulit badan, tangan, kuku… karena itu dapat menjaga kepercayaan pelanggan. Soal luka ya diperban, maka siapkan alat-alat perban karena tukang buat jamu sering terluka” Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap informan dapat dilihat bahwa sikap informan sudah mencapai tingkatan respon responding yaitu member jawaban apabila ditanya yang berarti bahwa orang menerima ide tersebut Notoatmojo, 2003

3. Sikap Informan Dalam Proses Membuat Jamu Tradisional

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa tanggapan infor man mengenai proses pembuatan jamu tradisional belum cukup baik, seperti yang diungkapan informan berikut ini : Universitas Sumatera Utara “ Macam induk kunyit, jahe, temulawak, kencur, ya…kupas dulu, lalu cuci, kemudian rajang – rajang, ngapain pakai sarung tangan dek mana enak kerjanya pakai sarung tangan, lagian ngapain dek, yang penting udah cuci tangan pas waktu wudhu, setelah itu lalu blender, sampai halus, kemudian ya…disaring setelah itu peras, kemudian siram lagi pakai air….” Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap informan dapat dilihat bahwa sikap informan belum setuju untuk memakai sarung tangan.

4. Sikap Informan Tentang Pengg unaa n Alat Pelindung Diri Selama

Pembuatan Jamu Tradisional Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sikap informan mengenai APD belum baik. Hal ini terungkap dari pernyataan beberapa informan berikut ini : “ Perlu atau tidak pakai APD itu tergantung kalau penghasilannya udah cukup yang bisa beli agar pembuat jamu tidak terluka…..” “ APD saya kira tidak perlu untuk kita yang buat jamu, yang penting bisa hati – hati dalam bekerja itu cukup.....

5. Sikap Informan Tentang Hal – Hal Yang Dilarang Dalam Pembuatan Jamu Tradisional

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa tanggapan informan mengenai hal – hal yang dilarang dalam pembuatan jamu tradisional tidak baik, hal Universitas Sumatera Utara ini terlihat sebagian informan masih bekerja meskipun dalam keadaan sakit. Seperti sakit: flu, batuk, ataupun pegal-pegal. Hal ini terlihat dari ungkapan informan berikut ini : “ Tidak perlu berhenti bekerja kerja kalau memang masih sanggup dek….misalnya sakit encok – encok, pegal – pegalkan masih bisa kerja, ah….kalau ,masih pilek – pilek aja atau batuk – batuk ringankan masih bisa kerja.”

5.4. Aspek Tindakan 1. Tindakan Informan Terhadap Pembuatan Ja mu Tradisional