2.4 Peraturan Perpustakaan
Peraturan perpustakaan merupakan pedoman bagi pengguna dalam memanfaatkan fasilitas dan layanan perpustakaan. Peraturan perpustakaan
dimaksudkan untuk memelihara ketertiban di perpustakaan dan hendaknya dituangkan secara tertulis dalam bentuk surat keputusan pimpinan perguruan tinggi. Peraturan
yang tertulis biasanya dikomunikasikan dalam bentuk rambu-rambu, brosur, poster, dll.
Peraturan perpustakaan sekurang
.
kurangnya berisi informasi sebagai berikut: 1. Peraturan mengenai keanggotaan, yang meliputi persyaratan, hak, dan
kewajiban anggota perpustakaan 2. Waktu pelayanan, yang meliputi hari dan jam buka perpustakaan
3. Peraturan peminjaman, yang meliputi: a.
Syarat peminjaman b.
Macam bahan perpustakaan yang dipinjamkan c.
Batas waktu peminjaman dan jumlah eksemplar bahan perpustakaan yang boleh dipinjam
4. Peraturan pengembalian bahan perpustakaan, yang berisi syarat pengembalian 5. Perpanjangan waktu peminjaman, yang meliputi persyaratan dan jangka
waktunya 6. Macam kesalahan pengguna dan sanksinya
7. Tata,tertib, yang meliputi ketentuan mengenai: a.
Penitipan barang b.
Sopan santun di perpustakaan c.
Ketenangan d.
Keamanan e.
Kebersihan 5.
Hal lain yang tidak tercantum dalam butir di atas Syahrial-Pamuntjak, Rusina 2000:95.
2.5 Sistem Pelayanan
Pada dasarnya perpustakaan memiliki sistem pelayanan agar pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi dengan baik dan pengguna dapat mengetahui
peraturan dan tata tertib perpustakaan. Sistem layanan yang lazim digunakan ada dua jenis yaitu sistem layanan terbuka open access dan sistem layanan tertutup close
access.
2.5.1 Sistem Pelayanan Terbuka Open Access
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sumardji 1992:70 yang dimaksud dengan sistem pelayanan terbuka adalah, “Setiap anggota perpustakaan yang akan meminjam buku yang dikehendakinya
langsung bisa dipilih atau mencari buku pada rak buku”. Pada sistem pelayanan terbuka, para pengguna perpustakaan dapat secara
langsung mencari dan mengambil sendiri bahan perpustakaan yang dibutuhkannya dari raklemari buku atau koleksi yang tersedia untuk dilihat-lihat, dibaca ditempat atau
dipinjam untuk dibawa pulang. Keuntungan menggunakan sistem layanan terbuka adalah:
1. Kartu-kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yang menggunakannya.
Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak buku untuk memilih sendiri. 2.
Menghemat tenaga pustakawan. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mencari ke rak karena pengguna perpustakaan itu sendiri yang akan mencari
ke rak.
3. Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak.
4. Akan segera diketahui judul buku yang dipinjam, nama dan alamat peminjam.
5. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka
saat itu pula dia dapat memilih judul lain yang relevan. 6.
Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam Hs., Lasa 1994:5
Selain keuntungan yang diperoleh dari sistem ini, ada juga kerugiannya: 1.
Frekuensi kerusakan lebih besar. 2.
Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan rak yang lainnya memerlukan jarak yang longgar
3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering
mengadakan reshelving. 4.
Pemula yang datang ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering bingung Hs., Lasa 1994:5-6.
2.5.2 Sistem Pelayanan Tertutup Close Access
Menurut Sumardji 1992:70 berpendapat bahwa yang dimaksud sistem pelayanan tertutup adalah, “Setiap anggota perpustakaan yang akan meminjam buku
yang dikehendaki dapat memilih atau mencari lewat kartu katalog dan kemudian bukunya dicarikan atau diambil oleh petugas pada rak buku”.
Pada sistem pelayanan tertutup, pengguna tidak dapat secara langsung masuk ke lokasi ruang koleksi perpustakaan. Pengguna perpustakaan memilih bahan perpustakaan
yang ingin dipinjamnya melalui katalog perpustakaan dan setelah ditemukan sandi
Universitas Sumatera Utara
bukunya dapat meminta kepada petugas untuk mencarinya ke rak koleksi. Keuntungan menggunakan sistem pelayanan tertutup ini adalah:
1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak yang satu dengan
yang lain lebih dekat. 2.
Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak. 3.
Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit dibandingkan dengan sistem pelayanan terbuka.
4. Tidak memerlukan meja baca diruang koleksi Hs., Lasa 1994:4.
Kerugian menggunakan sistem layanan ini adalah: 1.
Banyak energi yang terserap dibagian sirkulasi ini. 2.
Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluardipinjam. 3.
Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah pengertian antara petugas dan peminjam.
4. Antrian meminjam maupun mengembalikan buku dibagian ini sering
berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu Hs., Lasa 1994:5.
2.6 Jenis-jenis Pelayanan