Teknik Non Tes Cara Mengukur Prestasi Belajar

26 peristiwa ke dalam pemikiran sendiri, 6 mampu melakukan berbagai macam operasional matematika. Karakteristik siswa kelas tinggi tersebut memang sesuai dengan subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV sekolah dasar.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Rr. Nanda Puspa Saputri dengan judul penelitian hubungan efikasi diri akademik dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK Negeri 1 Purbalingga. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara efikasi diri akademik siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK Negeri 1 Purbalingga dengan nilai koefisien korelasi 0,205 dengan taraf signifikansi 0,004. Artinya semakin tinggi efikasi akademik siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajarnya, dan nilai determinasi sebesar 0,042 yang berarti variabel efikasi diri akademik mempengaruhi variabel prestasi belajar sebesar 4,2. Perbedaan penelitian tersebut di atas dengan penelitian ini adalah pada populasi penelitian karena pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IV SD se-Gugus II Kecamatan Bantul sedangkan populasi pada penelitian tersebut siswa kelas XI SMK 1 Purbalingga. Ditinjau dari karakteristik populasi pun tentu berbeda karena pada penelitian ini menekankan pada karaketistik siswa 27 SD yang masih berada pada tahap operasional konkret seperti teori yang dikemukakan oleh Piaget.

E. Kerangka Pikir

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh dari proses belajar. Prestasi belajar yang baik tentu berhubungan dengan berbagai hal salah satunya adalah self efficacy. Zimmerman 1995 dalam jurnal yang dituliskan oleh Tutuk Ari Asanti 2009 mengungkapkan bahwa self-efficacy yang tinggi akan menghasilkan prestasi yang lebih baik dan nilai ujian yang meningkat. Self efficacy merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya. Keyakinan diri tersebut dapat tercermin dari beberapa hal, misalnya memiliki rasa percaya diri, tidak mudah putus asa saat menghadapi kesulitan, gigih dalam belajar, memiliki motivasi belajar, dan lain-lain. Ketika seorang siswa memiliki self efficacy yang tinggi, dia justru akan merasa tertantang pada kesulitan belajar ataupun tugas yang dihadapi lalu dia berusaha untuk mencari penyelesaiannya. Sebaliknya siswa yang memiliki self efficacy rendah, justru akan menghindari kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam belajar ataupun tugas. Berdasarkan uraian di atas, memang tidak dapat dipungkiri ada hubungan antara self efficacy dengan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin melihat seberapa besar dan signifikan hubungan antara self efficacy dengan prestasi belajar. Siswa yang memiliki self efficacy yang tinggi akan mempunyai prestasi yang baik, sedangkan