Pendidikan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga

33 terima, maka semakin besar peluang suatu rumah tangga dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang baik. B. Penelitian yang Relevan Peneliti yang relevan dengan penelitian ini mengangkat tantang kesejahteraan keluarga tenaga kerja perempuan di industri diantaranya adalah : 1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Ragil Utami 2014 Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Tenaga Kerja Perempuan Plasma Industri Bulu Mata Palsu di Desa Tegalpingen Kecamanatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini mengetahui hububungn kondisi sosial ekonomi tenga kerja dengan kesejahteraan rumah tangga tenaga kerja perempuan. Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini mempunyai hasil yaitu 1. Konstribusi pendapatan dari pembuatan bulu mata palsu menjadi tumpuan utama pendapatan rumah tangga. 2. Tingkat kesekjahteraan rumah tangga tenaga kerja perempuan do plasma industri bulu mata palsu dengan menggunakan standar BKKBN besar presentase tingkat kkesejahteraan rumah tangga secara rinci yaitu 52,29 tergolong dalam keluaraga prasejahtera, 21,57 tergolong dalam keluarga sejahtera tahap I, 11,11 tergolong dalam keluarga sejahtera tahap II , 15 tergolong dalam keluarga sejahtera tahap III dan 0 tergolong keluara Sejahtera III Pluss. 34 Persamaanya adalah penelitian ini sama sama meneliti tentang kesejahteraan keluarga tenga kerja perempuan industri dan desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif . Perbedaanya tahun penelitian yang di lakukan penelitian pada tahun 2014, daerah penelitian di Desa Tegalpingen Kecamatan Pengadegan.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian pustaka tersebut diatas dapat diambil pokok pikiran bahwa industri rambut palsu PT shung chang, PT Boyang, PT Indokores, PT Sopyan, PT Milan yang ada di kabupaten Purbalingga merupakan jenis industri besar yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat banyak. Meningkatnya permintaan produksi rambut palsu menjadikan PT rambut palsu yang ada di Purbalingga membutuhkan tenaga kerja yang semakin banyak, hal tersebut menjadikan terbentuknya plasma-plasma industri baru yang muncul dan dijadikan sebagai penopang industri pusat PT shung chang, PT Boyang, PT Indokores, PT Sopyan, PT Milan. Berdasarkan pencapaian kesejahteraan tenaga kerja seseorang tidak hanya menerima gaji pokok sesuai UMK, tetapi tenga kerja berhak mendapat jaminan sosial tenga kerja tidak hany itu tenga kerja sejahteran di bidang ekonomis, sejahtera dalam penerimaan fasilitas dan pelayanan dari perusahaan. Kesejahteraan keluarga tenga kerja industri rambut palsu dengan mengklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan kesejahteraan keluaraga 35 tenga kerja yaitu : Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera Tahap I, Keluaraga Sejahtera Tahap II, Keluarga Tahap III dan Keluarga Sejahtera Tahap III Plus. Sedangkan kondisi sosial ekonomi keluarga diukur dengan tingkat pendidikan kelurga, tingkat kesehatan keluarga dan pendapatan keluarga 36 INDUSTRI RAMBUT PALSU PT. MILAN INDONESIA Penduduk Desa Penolih Dan sekitarnya Pendapatan UMK pembuatan rambut palsu Aktivitas pembuatan rambut palsu Tenaga Kerja Perempuan Aktivitas non pembuatan rambut palsu Pendapatan non pembuatan rambut palsu oleh anggota keluarga Jaminan sosial tenaga kerja : 1. Jaminan kecelakaan kerja 2. Jaminan hari tua 3. Jaminan kematian 4. Jaminan pemeliharaan kesehatan Kondisi sosial, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, kondisi kesehatan mata Kondisi sosial ekonomi kelauraga Tingkat kesejahteraan tenga kerja Tingkat Kesejahteraan Keluarga Tenaga Kerja Perempuan industri rambut palsu Indikator kesejahteraan tenaga kerja: Ekonomi, Pelayan, dan fasilitas Tingkat kesahteraan keluaraga : 1. Keluarga Pra Sejahtera 2. Keluarga Sejahtera Tahap I 3. Keluarga SejahteraTahap II 4. Keluarga Sejahtera Tahap III 5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus