commit to user
Sehubungan dengan Pasal 95 ayat 2 KUHAP dan dihubungkan dengan Pasal 77 KUHAP timbul pertanyaan. Ganti kerugian dan atau
rehabilitasi yang bagaimanakah yang menjadi wewenang Pra Peradilan, itu adalah tuntutan ganti kerugian yang perkarannya tidak diajukan ke
pengadilan H.A.K. Mochamad Anwar, 2000 : 27. Apabila perkara pidana tidak diajukan ke pengadilan baik karena
tidak cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana, sedangkan terhadap tersangka dilakukan penangkapan, penahanan dan
tindakan-tindakan lain secara melawan hukum maka tuntutan tersebut diperiksa dan diputus di pra peradilan. Apabila perkaranya dihentikan
sedangkan tersangka sebelumnya dikenakan penangkapan, atau penahanan tanpa alasan yang sah atau kekeliruan mengenai orangnya atau hukum
yang diterapkan, maka rehabilitasi diberikan oleh hakim pra peradilan. Dengan demikian keputusan pengadilan berupa penetapan H.A.K.
Mochamad Anwar, 2000 : 27 .
b. Pihak-pihak yang dapat Mengajukan Pra Peradilan
Berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 79, 80, 81, 95 ayat 2, dan Pasal 97 ayat 3 KUHAP maka yang dapat mengajukan Pra
Peradilan adalah sebagai berikut: 1 Permintaan
pemeriksaan keabsahan
penangkapan dan
atau penahanan
a Tersangka b Keluarganya
c Kuasanya b Permintaan pemeriksaan keabsahan penghentian penyidikan atau
penghentian penuntutan a Keabsahan penghentian penyidikan oleh penuntutan umum dan
pihak ketiga yang berkepentingan.
commit to user
b Keabsahan penghentian penuntutan oleh penyidik dan pihak ketiga yang berkepentingan.
c Permintaan ganri kerugian diajukan oleh a Tersangka
b Ahli waris c Pihak ketiga yang berkepentingan
d Permintaan rehabilitasi diajukan oleh a Tersangka
b Pihak ketiga yang berkepentingan
Dengan demikian yang dapat mengajukan pra peradilan ialah: 1 Tersangka
2 Keluarganya 3 Kuasanya
4 Pihak ketiga yang berkepentingan
c. Pejabat yang dapat diajukan Pra Peradilan
Dan ketentuan Pasal 82 ayat 3 KUHAP, dapat diketahui bahwa yang dapat diajukan pra peradilan adalah penyidik dan penuntut umum.
Sedangkan untuk hakim menurut Surat Edaran SEMA No. 14 tahun 1983 tanggal 8 Desember 1983 yang menyatakan hahwa sehubungan
masih adanya pertanyaan tentang kemungkinan pengajuan hakim ke sidang pra peradilan berdasarkan Pasal 77 KUHAP, bersama ini ditetapkan
bahwa seorang hakim tidak dapat diajukan pra peradilan berdasarkan Pasal 77 KUHAP. Karena tanggung jawab yuridis atas penahanan itu tetap ada
pada masing-masing instansi yang melakukan penahanan pertama itu. Dengan demikian, pejabat yang dapat diajukan pra peradilan ialah
penyidik dan penuntut umum.
commit to user
d. Acara Pemeriksaan Pra Peradilan
Secara umum acara pra peradilan diatur dalam Pasal 77 - Pasal 101 KUHAP. Akan tetapi secara khusus yang mengatur tata cara perneriksaan
pra peradilan yang diatur dalam Pasal 82 KUHAP. Setelah Pengadilan Negeri menerima pengajuan pemeriksaan perkara Pra Peradilan, maka
dalam waktu tiga hari telah menunjuk hakim yang akan memimpin persidangan dan telah menetapkan hari sidang. Persidangan pemeriksaan
pra peradilan dipimpin oleh hakim tunggal, yang dalam hal ini dalam persidangan itu hakim mendengar keterangan tersangka atau penuntut
umum. Dalam persidangan hakim dibantu oleh seorang panitera Mochamad Faisal Salam, 2001 : 332.
Pemeriksaan pra peradilan harus dilakukan secara cepat, dalam waktu tujuh hari harus sudah dijatuhkan putusan. Hal mi membedakan
dengan perkara biasa yang tidak ditentukan waktu penyelesaiannya. Mochamad Faisal Salam, 2001 : 332. Permintaan pra peradilan menjadi
gugur, jika perkara sudah mulai diperiksa oleh pengadilan, sedang pemeriksaan mengenai permintaan pra peradilan belum selesai
Mochamad Faisal Salam, 2001 : 332. Timbul hak seorang untuk mengajukan permohonan pemeriksan
pra peradilan ganti kerugian dan atau rehabilitasi sebagaimana diatur dalam Pasal 95 dan 97 KUHAP yaitu:
1 Jika terdakwa diputus bebas atau dilepas dan segala tuntutan hukum 2 Jika terpidana kurang dari lamanya masa penahanan
3 Rehabilitasi dapat dimohon apabila seorang diadili dan dipidana, akan tetapi masih memenuhi ketentuan hukum kepegawaian untuk
direhabilitasi 4 Jika dalam mcnggunakan upaya hukum luar biasa peninjauan
kembali dapat menimbulkan dasar bagi gugatan atau tuntutan ganti kerugian dan rehabilitasi.
commit to user
Putusan pra peradilan pada tingkat penyidikan dapat diajukan lagi pada tingkat pcmeriksaan oleh penuntut umum dengan diajukan
permintaan baru Pasal 78 ayat 2 dan Pasal 82 KUHAP Mochamad Faisal Salam, 2001 : 333.
Putusan pra peradilan tidak dapat dimintakan banding Pasal 83 KUHAP dengan pengecualian mengenal putusan pra peradilan yang
menetapkan tidak sahnya penghentian penyidikan atau penuntutan, maka atas hal tersebut dapat diajukan banding ke Pengadilan Tinggi, selanjutnya
putusan pengadilan atas perkara tersebut merupakan putusan terakhir Mochamad Faisal Salam, 2001 : 333.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa sesuai dengan ketentuan bahwa pengajuan pra peradilan dibutuhkan waktu yang sangat
singkat mengingat karena permohonan pemeriksan pra peradilan akan gugur apabila perkara sudah mulai diperiksa di pengadilan. Sedangkan
putusan pra peradilan tidak bisa dimintakan banding kecuali putusan pra peradilan yang menetapkan tidak sahnya penghentian penyidikan dan
penuntutan.
e. Isi Putusan Pra Peradilan