Tabel 8 Hasil uji Z antara data hasil pengukuran di lapangan dengan data
hasil interpretasi pada citra SPOT 5
Persentase penutupan tajuk di lapangan C dengan persentase penutupan tajuk dari hasil interpretasi pada citra SPOT 5 Supemrond Cs
Cs C
Rata-rata Mean 48.02 43.46
Ragam Known Variance 251.71 250.83
Jumlah Pengamatan Observations 60.00 60.00
Hipotesis Hypothesized Mean Difference 0.00 z -0.15
PZ=z satu arah one-tail 0.44 z Daerah Kritis satu arah Critical one-tail 1.64
PZ=z Dua arah two-tail 0.88 z Daerah Kritis Dua arah Critical two-tail 1.96
Diameter rata-rata tajuk pohon di lapangan D dengan diameter rata-rata dari hasil interpretsi dengan citra SPOT 5 Supermode Ds
Ds D
Rata-rata Mean 11.36 10.21
Ragam Known Variance 2.48 1.52
Jumlah Pengamatan Observations 60.00 60.00
Hipotesis Hypothesized Mean Difference 0 z 4.45
PZ=z satu arah one-tail 4.27 z Daerah Kritis satu arah Critical one-tail 1.64
PZ=z Dua arah two-tail
8.55 z Daerah Kritis Dua arah Critical two-tail 1.95
Jumlah pohon di lapangan N dengan jumlah penampakan tajuk pohon dari hasil interpretsi dengan citra SPOT 5 Supermode Ns
Ns N
Rata-rata Mean 105.50 130.16
Ragam Known Variance 1642.34
1469.23 Jumlah Pengamatan Observations 60.00
60.00 Hipotesis Hypothesized Mean Difference 0
z -3.42 PZ=z satu arah one-tail 0.00
z Daerah Kritis satu arah Critical one-tail
1.64 PZ=z Dua arah two-tail 0.00
z Daerah Kritis Dua arah Critical two-tail 1.95
C. Hubungan antara hasil pengukuran peubah tegakan di lapangan dengan
pengukuran pada citra SPOT 5 Supermode
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan dan interpretasi pada citra SPOT 5 Supermode dapat dikaji menggunakan analisis regresi.
Peubah tegakan yang dilihat hubungannya adalah persentase penutupan tajuk
di lapangan C dengan persentase penutupan tajuk dari hasil interpretasi citra SPOT 5 Cs, diameter tajuk rata-rata yang diukur di lapangan D dengan
diameter tajuk hasil interpretasi citra SPOT 5 Ds dan jumlah pohon di lapangan N dengan jumlah penampakan tajuk hasil interpretasi citra SPOT
5 Ns. Dari hasil analisis regresi antara persentase penutupan tajuk di lapangan C dengan hasil interpretasi citra Cs diperoleh nilai koefisien
determinasi 73.5 dengan model C = 0.006Cs
2
+ 0.191Cs + 20.70. Berdasarkan nilai koefisien determinasi hubungan antara persentase
penutupan tajuk hasil pengukuran di lapangan dengan persentase penutupan tajuk pada hasil interpretasi citra SPOT 5 Supermode menunjukan keakuratan
hubungan sebesar 73.5 model polynomial. Disamping model polynomial model regresi yang lain yang diuji disajikan pada Tabel 9.
Untuk diameter tajuk pohon rata-rata dari hasil pengukuran di lapangan D dengan diameter tajuk dari hasil interpretasi citra SPOT 5 Supermode
Ds, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 80.4 model linear. Dari analisis menunjukan bahwa diameter tajuk rata-rata di lapangan dapat
diduga dengan citra SPOT 5 Supermode dengan ketelitian sebesar 80.4 dengan mempergunakan model D = 0.701Ds +2.273. Sedangkan untuk
jumlah pohon N dengan jumlah penampakan tajuk pohon dari hasil interpretasi dengan citra SPOT 5 Supermode Ns diperoleh model
polynomial yaitu N = 9.519+0.0045Ns
2
- 0.213Ns , dengan nilai koefisien determinasi sebesar 74.4 . Berdasarkan nilai koefisien determinasi
hubungan antara jumlah pohon di lapangan dengan jumlah penampakan tajuk pohon pada hasil interpretasi citra SPOT 5 Supermode menunjukan hubungan
sebesar 74.4 model polynomial. Untuk lebih jelasnya hubungan antara masing-masing peubah yang diperoleh di lapangan dengan peubah yang
diperoleh dari hasil interpretasi disajikan pada Tabel 9. Sedangkan untuk melihat diagram pencar hubungan peubah dari hasil pengukuran di lapangan
dengan peubah dari hasil interpretasi citra SPOT 5 Supermode disajikan pada Gambar 15, 16 dan 17.
Tabel 9 Tipe
Persen di lapa
Linear Power
Expone Polyno
Diame Linear
Power Expone
Polyno
Jumlah citra N
Linear Power
Expone Polyno
Gambar
Ber penguku
dengan determin
Hubungan hasil peng
Mod ntase penutup
angan C r
C = C =
ential C =
omial C =
eter tajuk pad r
D = D =
ential D =
omial D =
h pohon men Ns dengan j
r N =
N = ential
N = omial
N =
r 15 Diagra tutupan
persen rdasarkan an
ura persenta persentase
nasi yaitu 73
10 20
30 40
50 60
70 80
90
C
n antara dat gukuran di la
del regresi pan tajuk pad
0.849Cs + 2.242 Cs
18.60e
0.018C
0.006Cs
2
+ da citra Ds
= 0.701Ds + = 1.532Ds
0.
= 4.484e
0.065D
= 0.002Ds
2
nggunakan p umlah poho
= 3.554+0.89 = 2.483Ns
0.
= 6.315e
0.064N
= 9.519+0.00
am pencar d n tajuk pad
ntase penutup nalisis diagra
ase tutupan penutupan
3.5. Berda
C = 0.006C
10 20
a hasil inter apangan
da citra Cs + 6.897
0.789 Cs
+ 0.191Cs dengan diam
+2.273
.780 Ds
+ 0.635Ds peubah jumla
on di lapanga 96Ns
.701 Ns
045Ns
2
– 0.
dan garis reg da citra SP
pan tajuk di am pencar G
tajuk pada tajuk di l
asarkan nilai
Cs2 + 0.191x +
R² = 73.5
30 40
Cs
rperetasi citr
dengan per
+ 20.70 meter tajuk d
s + 2.633 ah tajuk dari
an N
.213Ns
gresi hasil p POT 5 Sup
lapangan C Gambar 15
a citra SPO lapangan C
i koefisien d
20.70
50 60
7
a SPOT 5 d R
rsentase tutu 72
68 69
73
di lapangan 80
80 80
80
i hasil interpr 7
64 67
74
pengukuran permode C
C. hubungan a
OT 5 Superm C memiliki
determinasi m
70 80
90
dengan data R²
upan tajuk 2.4
8.5 9.4
3.5
D 0.4
0.2 0.0
0.4
retasi 1.9
4.9 7.4
4.4
persentase Cs dengan
antara hasil mode Cs
i koefisien maka dapat
diperole dapat m
ketelitia
Gambar
Dia di lapan
Superm nilai ko
citra SP dengan
Gambar
Gam dengan
eh kesimpula menjelaskan
an sebesar 73
r 16 Diagra diamet
interpr agram penca
ngan D de mode Ds m
efisien deter POT 5 Super
tingkat kete
r 17 Diagra lapang
5 Supe mbar 17 me
hasil pend
8 9
10 11
12 13
14 15
D m
40 60
80 100
120 140
160 180
200 220
240 260
Ju m
lah po
honha N
an bahwa pe persentase
3.5.
am pencar ter tajuk di
retasi citra S ar Gambar
engan diame enunjukan b
rminasi sebe rmodel dapat
litian sebesa
am pencar d gan dengan ju
ermode. enunjukan hu
dugaan jum
D = 0.7
R
8 9
1
N = 0.004N
40 60
8 Jumlah
poho
engukuran p penutupan
dan garis r i lapangan d
POT 5 Supe 16 adalah
eter tajuk da bahwa mode
esar 80.4. D t menduga d
ar 80.4.
dan garis re umlah pohon
ubungan ant lah penamp
701 Ds + 2.237
R² = 80.4
10 11
12 D
Ns
2
‐ 0.213Ns R²
= 74.4
80 100
120 on
dilihat dari citra
persentase pe tajuk di lap
regresi hasi dengan diam
ermode Ds hubungan ra
ari hasil inte el regresi ya
Dengan dem diameter rata
egresi hubun n dari hasil i
tara jumlah p pakan tajuk
13 14
s m
+ 95.19
140 160
a SPOT 5ha Ns
enutupan taj pangan deng
il penafsiran meter tajuk
. ata-rata diam
erpretasi citr ang diperoleh
mikian hasil i a-rata tajuk d
ngan jumlah interpretasi c
pohon di lap k pada citra
15 16
180 200
2
juk di citra gan tingkat
n rata-rata dari hasil
meter tajuk ra SPOT 5
h memiliki interpretasi
di lapangan
h pohon di citra SPOT
pangan N a SPOT 5
17
220
Supermode Ns, berdasarkan model yang diperoleh dengan nilai koefisien determinasi 74.4 . Berdasarakan model ini maka pendugaan jumlah tajuk
dari hasil interpretasi citra SPOT 5 dapat menduga jumlah pohon dengan tingkat ketelitian sebesar 74.4 . Berdasarkan dari nilai koefisien determinasi
R
2
dari analisis regresi untuk pendugaan persentase penutupan tajuk, diameter tajuk rata-rata, dan jumlah pohon dengan mengunakan hasil
interpretasi citra SPOT 5 Supermode, maka yang memiliki nilai R
2
paling tinggi adalah diameter tajuk rata-rata dengan nilai R
2
sebesar 80.5 , diikuti dengan jumlah pohon dan persentase penutupan tajuk dengan nilai R
2
berturut-turut 74.4 dan 73.5 .
D. Model penduga volume bebas cabang Vbc menggunakan peubah-