Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG
JAWAB ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini seluruh populasi digunakan sebagai sampel
atau subjek penelitian dikarenakan seluruh populasi hanya terdiri dari dua kelas yaitu kelas B
1
dan B
2.
Kemudian peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelompok B
1
sebagai kelas eksperimen, dan kelompok B
2
sebagai kelas kontrol. Kelompok B
1
berjumlah 14 anak, dan kelompok B
2
berjumlah 17 anak, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini 31 anak.
D. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat berlangsungnya kegiatan penelitian. Lokasi yang digunakan untuk
penelitian ini yaitu di Taman Kanak - Kanak Negeri Centeh yang beralamat di Jl.
Pacar No.5 Kota Bandung. E.
Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional dalam penelitian ini meliputi dua hal yaitu tentang konsep permainan tradisional anjang-anjangan dan karakter tanggung jawab, lebih
lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Permainan Tradisional Anjang-Anjangan
Menurut Danandjaya 1997 Bishop Curtis dalam Iswinarti 2010 permainan tradisional merupakan warisan dari leluhur yang mengandung banyak
nilai-nilai kearifan yang kegiatannya memunculkan rasa kesenangan bagi pemainnya, biasanya permainanya selalu diatur oleh suatu peraturan permainan.
Permainan tradisional sunda yang digunakan sebagai penelitian yaitu permainan Anjang-Anjangan. Permainan Anjang-anjangan merupakan aktivitas bermain
peran yang dilakukan oleh anak-anak dengan meniru suatu karakter seseorang atau aktivitas tertentu. Umumnya anak-anak yang memainkan ini meniru perilaku
keseharian orang tua, seperti memasak, mencuci, menyetrika, dan sebagainya Kurniati, 2010, hlm. 12.
Dalam penelitian ini permainan tradisional anjang-anjangan yang digunakan mengacu pada Kurniati 2010 pada saat treatment anak menirukan
berbagai aktivitas tertentu disesuaikan dengan tema-tema yang telah dipersiapkan oleh peneliti yaitu tema rumah seperti anak menirukan peran sebagai ayah,ibu,
anak dengan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari, tema rumah sakit
Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG
JAWAB ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
seperti anak menirukan peran sebagai dokter, suster, pasien, apoteker, dan lainnya. Kemudian tema pasar, anak berperan sebagai penjual, pembeli, dan sebagainya.
Tema restoran, anak berperan sebagai pedagang, pembeli, pelayan, kasir dan lainnya terlampir dalam RPPH dilampiran 2.
2. Karakter Tanggung Jawab
Menurut Lickona 2014, hlm. 63 tanggung jawab secara harfiah adalah kemampuan seseorang untuk menanggung. Ini berarti beriorentasi pada oran lain.
Selanjutnya tanggung jawab meliputi peduli terhadap diri sendiri, dan orang lain, memenuhi kewajiban, memberi kontribusi terhadap masyarakat, meringankan
penderitaan orang lain, dan menciptakan dunia yang lebih baik Lickona, 2014, hlm. 95.
Definisi operasional tanggung jawab dalam penelitian ini adalah kemampuan seorang anak untuk bersikap peduli terhadap diri sendiri, peduli
terhadap orang lain, memenuhi kewajiban, memberi kontribusi terhadap masyarakat, meringankan penderitaan orang lain, dan menciptakan dunia yang
lebih baik. Berikut ini penjelasan ke enam poin yang telah disebutkan di atas: a.
Peduli terhadap diri sendiri Maksud dari peduli terhadap diri sendiri yakni anak memiliki kemampuan
memenuhi dan menjaga serta merawat kebutuhan dirinya sendiri seperti anak dapat menyimpan sepatu dan kaos kaki pada tempatnya, mampu membawa tasnya
sendiri, anak mampu mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan, merapihkan alat makan.dll.
b. Peduli terhadap orang lain
Maksud dari peduli terhadap orang lain yakni kemampuan anak tanggap terhadap orang lain dan memahami perasaaan orang lain serta saling menghargai.
Misalkan anak mampu mendengarkan temannya ketika sedang bercerita, anak mampu menghargai guru yang sedang berbicara, anak tidak mengganggu teman
pada saat belajar bermain. c.
Memenuhi kewajiban Maksud dari memenuhi kewajiban yaitu seorang anak mampu
melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Seperti belajar sungguh-sungguh, mematuhi aturan sekolah, menyelesaikan tugas, dan lainnya.